SUKOHARJO – METROPAGINEWS.COM || Sumber pendapatan desa sangat erat kaitannya dengan kemajuan desa.
Tidak semua desa memiliki potensi sumber alam yang mampu mendongkrak pendapatan desa.
Hal tersebut di sampaikan oleh Widodo SH, selaku Kepala Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah yang memiliki 19 Rt,dan 8 Rw.
Sabtu (15/2/2025).
Dalam masa jabatannya yang sudah hampir 6 tahun,Widodo kepala desa bulu sudah berusaha keras untuk kemajuan desanya.
Selain kucuran dana dari pemerintah untuk pembangunan desa, Bumdes juga berperan langsung untuk pengembangan dan kemajuan desa.
Ini lah yang sekiranya menjadi PR untuk semua Kepala desa dan perangkatnya,yang harus memutar otak untuk kemajuan desanya yang minim sekali sumber yang bisa di kelola.
” Desa kami ini tidak seperti desa desa lainnya yang di beri potensi alam yang bisa di kembangkan seperti obyek wisata contoh nya,” kata Widodo kepada awak media.
“Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes ) kami hanya meliputi koprasi, kios dan pertanian.
Upaya yang sudah kami lakukan ini pun mengalami pasang surut, sehingga pendapatan desa, tidak selalu sama di tiap tahunnya,”ungkap Widodo.
“Saat ini kios kios untuk berjualan sepi,tumpuan kami hanya pada sektor pertanian,dan di sini pun tidak ada pabrik pabrik yang berdiri.
Jika ada mungkin bisa menjadi pemasukan pendapatan desa,
pesawahan kami adalah pesawahan tadah hujan, karna hanya dari sektor pertanian yang bisa berjalan,maka kami fokuskan, usaha kami membuat sumur sumur bor yang di aliri melalui paralon,lalu disel, listrik,kami ambil dari proyek dan sungai,dan dana tersebut ada dari dana desa dan bantuan,” tambahnya
Widodo juga mengatakan, dalam kenyataan nya untuk koprasi sendiri yang dikelola desa tersebut pun tidak berjalan lancar karna ada kemacetan,namun jaminan masih ada dan aman.
Perihal pandangan lain untuk mencari tambahan pendapatan desa selain dari pertanian.
Menurutnya, “Memang kami sedang merencanakan untuk membuat lapangan sepak bola yang berstandar Nasional,agar nantinya bisa kami restribusikan untuk pendapatan desa,” katanya.
Terkait masalah Bumdes Desa Bulu,awak media pun mengkonfirmasi langsung ke ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Edi, bagaimana hasil yang sudah di dapatkan, dan apa ada yang perlu diperhatikan atau kendalanya.
Dalam keterangannya ketua Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Edi mengatakan, semua ketentuan sudah di jalankan sesuai dengan prosedurnya.
“Sudah ada laporan dari desa,bumdes,dan semua perangkat, memang tidak ada kemajuan yang terlihat karna Bumdes itu sendiri mengalami kendala jalan di tempat,” ungkapnya
Perlu di ketahui memang kendala yang di hadapi itu mengenai kepengurusan.
Menurut kades, “pengurusnya itu masih pengurus yang lama, karna belum ada penggantinya,saya sudah mempersilahkan warga saya siapa yang ingin menjadi pengurus,sampai saat ini belum ada,” tuturnya.
Kembali lagi terkait Bumdes.
Hal tersebut pun di perkuat oleh pernyataan Eddy PNS, selaku direktur Bumdes ia mengatakan, “Untuk pengelolaan Bumdes sudah di laksanakan sesuai aturan dan petunjuk pendamping desa dari Dispermades,dan untuk PAD sudah di sampaikan tiap tahun,laporan juga sudah di sampaikan Kepala desa karna memang tanggung jawab Bumdes itu ke pemerintah desa,” ucapnya
Transparansi sudah di lakukan dengan di adakannya musyawarah desa, Widodo berkata “keterbukaan informasi publik itu penting jika Bumdes itu sendiri tidak ada peningkatan bagaimana bisa terlihat,yang pasti laporan tiap tahun nya ada dan sudah di laporkan.”
Dalam masalah pembangunan desa,awak media secara terpisah menanyakan langsung ke beberapa warga setempat, terkait adakah keluhan atau ketidak nyamanan.
Warga mengatakan dan mengakui berjalan lancar dan merata.
“Pak kades setiap ada kegiatan apapun selalu melibatkan warganya untuk di ajak musyawarah,jika bantuan propinsi mau turun pun warga selalu di libatkan,banyak dokumentasi nya seperti foto foto saat sedang melaksanakan musyawarah,” pungkasnya.
(Desi)
