BerandaPendidikanUndana Bagi Ayam KUB di Molo Selatan-TTS, Upaya Konkret Atasi Stunting dan...

Undana Bagi Ayam KUB di Molo Selatan-TTS, Upaya Konkret Atasi Stunting dan Kemiskinan

SO’E — METROPAGINEWS.COM || Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menunjukkan kiprah nyatanya di tengah masyarakat. Melalui Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH), Undana menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Molo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Jumat (18/7). Dalam kegiatan ini, Undana menyerahkan bantuan ayam KUB kepada masyarakat di empat desa, yakni Desa Bikekneno, Biloto, Kesetnana, dan Noinbila.

 

Program ini bukan sekadar bantuan ternak biasa. Di balik 200 ekor ayam KUB yang dibagikan kepada kelompok masyarakat, tersimpan harapan besar: mengatasi persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem yang selama ini menjadi tantangan serius di wilayah pedesaan.

Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U.E. Sanam, M.Sc, yang turut hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Undana untuk hadir, berkontribusi, dan menjawab persoalan riil masyarakat.

 

PSX 20250718 201956

Menurut Rektor, ayam KUB dipilih karena keunggulannya yang mampu bertelur hingga tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan ayam kampung biasa. Tak hanya itu, manajemen pemeliharaannya pun relatif sederhana. Ia menjelaskan bahwa ayam-ayam ini akan menjadi cikal bakal usaha masyarakat desa, dengan model beternak yang sederhana namun efektif. Selain bisa dikonsumsi sendiri, telur dan daging ayam KUB juga dapat dijual ke pasar lokal, memberikan nilai ekonomi tambahan bagi keluarga penerima.

Yang menarik, masyarakat penerima bantuan ini tidak sekadar duduk menunggu. Mereka juga menunjukkan inisiatif dengan menyediakan kandang dan pekarangan secara mandiri. Bagi Rektor, hal ini menjadi sinyal positif bahwa warga memiliki rasa tanggung jawab dan semangat untuk mandiri. “Kalau masyarakat ikut berkontribusi, mereka akan merasa memiliki. Itu penting agar program ini berkelanjutan, bukan sekadar proyek musiman,” tegas Prof. Maxs.

“Bantuan ini mungkin jumlahnya tidak besar. Tapi jika dikelola dengan baik dan diduplikasi oleh kelompok-kelompok baru, maka dampaknya akan besar. Kita ingin melihat desa-desa ini tumbuh mandiri, anak-anak tumbuh sehat, dan masyarakat makin sejahtera,” harap Prof. Maxs.

Kegiatan pengabdian ini melibatkan sejumlah dosen dari FKKH, antara lain drh. Tri Utami, M.Sc, drh. Yohanes T.R.M.R. Simarmata, M.Sc, dan drh. Yustinus O.P. Wuhan, M.Sc. Dalam kegiatan tersebut, tim dosen juga memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada warga tentang budidaya ayam KUB. Mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan yang tepat, kebersihan kandang, hingga upaya pencegahan penyakit, semua dijelaskan secara praktis agar mudah dipahami dan diterapkan.

 

PSX 20250718 201903

Dalam sesi pelatihan, drh. Tri Utami menyampaikan bahwa ayam-ayam yang dibagikan saat ini merupakan ayam usia dua minggu, yang siap dipelihara dengan baik oleh kelompok-kelompok masyarakat yang telah dipilih berdasarkan kriteria dari pihak kecamatan. Kriteria tersebut meliputi kesiapan kandang, pengalaman memelihara ayam, dan ketersediaan pekarangan.

Lebih dari sekadar membagikan ayam, Undana berharap program ini bisa menjadi model percontohan. Dengan pendampingan awal dari tim dosen, kelompok masyarakat diharapkan mampu mengembangbiakkan ayam-ayam tersebut, menetaskan telur-telur secara mandiri, dan menyebarkan bibit ayam ke kelompok lain. Dengan demikian, akan tercipta efek domino di mana populasi ayam meningkat dan distribusi protein hewani semakin merata di masyarakat.

Reporter: Alberto L

Komentar Klik di Sini