BerandaDaerahWarga Muara Karang Kebanjiran, Kecewa Pembuatan Jalan Tanpa Saluran Air

Warga Muara Karang Kebanjiran, Kecewa Pembuatan Jalan Tanpa Saluran Air

JAKARTA – METROPAGINEWS.COM || Warga RW 22 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan proyek peninggian jalan di Jalan Dermaga Ujung menuju Pelabuhan Kalap Adem yang dikerjakan oleh pihak Bina Marga. Proyek sepanjang 300 meter tersebut dinilai tidak disertai dengan pembuatan saluran air yang memadai, sehingga menyebabkan banjir di permukiman warga.(18 Oktober 2025).

 

Ketua RW 22, Bani Sadar, mengatakan bahwa proyek peninggian jalan tersebut dilakukan tanpa koordinasi dengan pihak lingkungan setempat. Akibatnya, saluran air yang sebelumnya berfungsi kini justru tertutup oleh timbunan peninggian jalan.

“Keluhan warga yang kebanjiran ini karena air dari saluran lama tidak bisa cepat surut. Peninggian jalan dilakukan tanpa membuat kanal atau saluran baru yang memadai. Bisa jadi saluran yang lama tertutup atau tersumbat, sehingga air meluap ke rumah-rumah warga,” tuturnya.

 

Sementara itu, saat awak media mencoba meminta tanggapan dari pihak Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Utara, Plt. Kepala Sudin Ibu Weni menolak memberikan komentar dengan alasan sedang rapat di dinas. Ia hanya menyarankan agar wartawan menemui Kasie Bina Marga, Pak Budi, di kantor.

Namun, ketika media mendatangi kantor Sudin Bina Marga, staf di lokasi menyampaikan bahwa Pak Budi sedang tidak berada di tempat.

“Pak Budi sedang keluar, belum kembali ke kantor,” ujar salah satu staf Sudin Bina Marga Jakarta Utara.
(17 Oktober 2025)

 

Meski belum mendapat tanggapan resmi dari pihak Bina Marga, redaksi tetap menurunkan berita ini sebagai bentuk penyampaian aspirasi warga.

Menanggapi hal tersebut, Kasie Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Penjaringan, Yudo, mengatakan bahwa solusi untuk permasalahan banjir ini adalah dengan perbaikan dan pembukaan kembali saluran air menggunakan box cover di dua titik sepanjang total 25 meter.

“Target pembangunan dilakukan tahun ini (2025). Namun, pekerjaan tersebut harus dikoordinasikan antara pihak Bina Marga selaku pembuat jalan dan SDA sebagai pengelola saluran air,” jelas Yudo.

 

Warga berharap koordinasi antarinstansi segera dilakukan agar genangan air tidak kembali terjadi saat hujan turun.

(Tjip)

Komentar Klik di Sini