CILACAP – METROPAGINEWS.COM || Pencapresan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah diumumkan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Jumat (21/4) lalu di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.
Berakhir sudah spekulasi antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, siapa yang layak dicalonkan sebagai presiden pada Pemilu 2024 versi PDIP.
Pasca pengumuman pencalonan Ganjar Pranowo, isu berhembus sangat kencang yaitu siapa cawapres yang bakal bersanding dengan Ganjar Pranowo.
Berbagai spekulasi pun berkembang. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut ingin menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden.
Kenapa, karena posisi Ganjar sudah jelas sebagai capres dan didukung oleh Jokowi, maka dukungan Jokowi terhadap Prabowo merupakan upaya untuk mengajak Prabowo jadi pasangan Ganjar sebagai cawapres.
Upaya Jokowi menggaet Prabowo sudah terlihat selama lima bulan terakhir.
Jokowi seolah-olah meng-endorse Prabowo melalui keakraban keduanya dalam komunikasi yang intens saat pertemuan-pertemuan terakhir.
Sehingga elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu meningkat dalam kurun waktu belakangan.
Tadinya Prabowo potensial menjadi capres. Tetapi dari situasi sekarang tidak mungkin Jokowi sebagai kader PDIP dan ia sudah menyatakan dukungan yang tegas soal Ganjar sebagai capres pada saat pengumuman.
Dan tidak mungkin Jokowi mengubah posisinya dari mendukung Ganjar menjadi capres berubah mendukung Ganjar menjadi cawapres.
Menurut beberapa pengamat, Jokowi saat ini tampak seperti sosok yang akan menjadi perantara untuk menjembatani rencana koalisi partai-partai dalam pengusungan capres-cawapres.
Sehingga tidak menampik kemungkinan besarnya kans antara Ganjar-Prabowo menjadi pasangan di Pilpres mendatang.
Terlebih, Jokowi sebelumnya menyebut bahwa Prabowo merupakan salah satu tokoh potensial untuk menjadi bakal calon wakil presiden bagi Ganjar.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai melaksanakan shalat Id di Masjid Syeikh Zayed, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 22 April 2023.
Jokowi meminta masyarakat bersabar menunggu keputusan nama-nama bacawapres yang nantinya akan diumumkan oleh partai.
BACA JUGA : Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Negara Butuh Haluan
Sementara, menanggapi isu-isu nasional yang dinilai seragam tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Cilacap Suyatno mengatakan, selaku Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cilacap ia tahu bahwa beberapa waktu yang lalu telah ditetapkan bahwa capres dari PDIP Ganjar Pranowo.
“Beberapa waktu sebelumnya Prabowo bersama Koalisi Besar terbentuk, dan itu solid,” katanya, Senin (24/4) saat ditemui di Roemah Joeang, Cilacap.
Menyikapi perkembangan terakhir yaitu PDIP mencapreskan Ganjar Pranowo setelah cawapresnya belum, ia menegaskan berita-berita yang di luaran bahwa seolah-olah Prabowo sudah bersedia untuk menjadi cawapresnya Ganjar.
“Karena itu hal ini kami luruskan bahwa apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo itu hanya sepotong-sepotong,” katanya.
Selanjutnya dikatakan, kalau dilihat dari keseluruhan bahwa Ganjar nanti ada cawapresnya, dan Prabowo juga nanti ada cawapresnya.
“Tapi di media sosial (medsos) kan dipotong. Sehingga seolah-olah Jokowi membenarkan bahwa cawapresnya adalah Prabowo.
Tapi yang kita lihat di medsos kan terpotong. Seolah-olah Jokowi membenarkan bahwa cawapresnya Ganjar itu Prabowo.
Ini perlu diluruskan bahwa berita tersebut tidak benar,” tandas Suyatno.
Imbuh Suyatno, sesuai dengan hasil Rakernas Gerindra tahun 2022, kita sudah sepakat, harga mati bahwa Pak Prabowo harus diusung menjadi capres, bukan cawapres.
“Bahwa berita-berita ini tidak benar. Mohon pengertian teman-teman pendukung, kader, simpatisan termasuk teman-teman dari Koalisi Besar yang saat itu bergabung dengan Gerindra. Prabowo tetap kita usung sebagai capres, bukan cawapres,” ucapnya.
Pihaknya dari DPC Cilacap saat ini menunggu instruksi, informasi dari DPP.
“Kami siap untuk mengamankan siapapun yang dipilih oleh Prabowo sebagai cawapres,” ujarnya.
Ditanya jika tiba-tiba ada perubahan koalisi, pihaknya sebagai kader di bawah tentunya harus melaksanakan instruksi DPP. “Apapun yang menjadi keputusan DPP, ya kami siap melaksanakan. Namun kami tidak juga berandai-andai bahwa nanti akan terjadi perpecahan,” ucap Suyatno.
Ia yakin bahwa teman-temannya kami di pusat berpikir yang terbaik buat partai kita, dan buat bangsa kita juga.
Seperti pesan Prabowo, katanya, kita harus tenang, konsekuen.
“Mesin partai tetap harus dijalankan menjadi garda terdepan. Apapun situasi, kondisi, ya tetap harus kompak dan tetap menjalankan fungsi kita sebagai mesin partai. Ini sudah menjadi kesepakatan nasional di Rakernas tahun lalu. Capres kita ya tetap harga mati, Pak Prabowo,” imbuhnya.
Menurutnya, Gerindra Cilacap tetap berjuang sesuai instruksi.
Ia yakin, karena kita mesin partai ya melaksanakan sesuai instruksi partai.
“Kita tetap optimis, sudah saatnya memang Pak Prabowo menjadi Presiden dan perasaan kami itu menggema di seluruh hati para kader kita, bahwa ini memang saatnya Pak Prabowo menjadi Presiden,” tegasnya.
Suyatno menambahkan, di Cilacap sudah melaksanakan konsolidasi ke semua Ranting.
“Mudah-mudahan kita berjuang untuk mendapatkan pemimpin yang baik bagi masyarakat Indonesia, Prabowo pilihannya,” ucapnya.
Koalisi Besar terdiri dari Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
(Estanto)