Gali Potensi yang Tersembunyi pada Mahasiswa, Prodi Sejarah Undana
KUPANG – METROPAGINEWS.COM || Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Nusa Cendana (Undana) telah menggelar kegiatan Lomba Film Pendek Tingkat Nasional Antar Mahasiswa, (10/10/2023).
Kegiatan lomba yang diselenggarakan Prodi Sejarah Undana tersebut mengambil tema ‘Pahlawanku Inspirasiku’.
Dalam penentuan juara bagi peserta kegiatan lomba tersebut, Prodi Sejarah menghadirkan dua orang juri yakni Piter Kembo, seorang seniman NTT dan Hadi Artomo, seorang sutradara film Nagabonar.
Kaprodi Pendidikan Sejarah Fransina A. Ndoen, SPd.,M.Pd menjelaskan bahwa kegiatan tersebut memang sudah dirancang untuk mengembangkan potensi mahasiswa.
“Kami melihat bahwa, dibalik diamnya mahasiswa didalam kelas, ternyata mereka mempunyai potensi tersembunyi yang mesti dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman,“ kata Kaprodi.
Oleh karena itu, kegiatan tersebut dirancang untuk melatih, bagaimana mengembangkan kemampuan mereka dalam membuat film.
Ia mengungkapkan, tema yang diangkat tersebut bertepatan dengan Hari Pahlawan, sehingganya mahasiswa itu diberi pemahaman tentang makna pahlawan yang sesungguhnya.
“Biasanya untuk peringati hari pahlawan itu ditandai dengan upacara bendera, tapi kita mencoba untuk membuat versi yang berbeda, kita mencoba untuk mencari pahlawan-pahlawan massa kini dan massa depan lewat mengembangkan kreativitas, sehingga mahasiswa kedepannya itu akan menjadi pahlawan inspirasi dibidang keahlian masing-masing, yang tidak seharusnya sebagai guru,“ terangnya.
Kedepannya, kata Kaprodi, pihaknya akan mendesain kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang lebih memprioritaskan pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai generasi muda.
Lantaran, pihaknya berpikir bahwa massa depan bangsa ini ada di tangan para mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa.
Lebih lanjut, Kaprodi menjelaskan bahwa kegiatan yang dibuka itu untuk seluruh mahasiswa FKIP dan seluruh Prodi Sejarah di Indonesia.
Sementara itu, Piter Kembo selaku salah satu juri dalam penentuan juara dalam ajang bergengsi itu mengatakan bahwa seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sangat bagus.
“Mereka mampu membuat film-film pendek, hanya memang ada hal-hal yang masih kurang dalam memahami,“ ujarnya kepada wartawan seusai kegiatan tersebut.
Untuk penilaian, kata Piter, paling pokok adalah audio, video dan screen, ketiga penilaian ini mengikat nilai keseluruhan.
Seperti diketahui, kegiatan tersebut telah dibuka Prodi Sejarah sejak beberapa Minggu yang lalu dan terdapat sebanyak 10 kelompok yang mendaftar dalam lomba itu.*
Komentar Klik di Sini