PEKALONGAN — METRO PAGI NEWS.COM || Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) serta Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan melakukan peninjauan langsung ke lokasi tanah bergerak di Dusun Karyamukti, Desa Garungwiyoro, Kecamatan Kandangserang pada Jumat, 31 Januari 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Dinas, Drs. Muhamad Abduh Gazali, MT, bersama jajarannya, serta didampingi Kepala Desa setempat, Ibu Jariyah, guna mengevaluasi dampak bencana dan menentukan langkah penanganan.
Dalam kunjungan tersebut, Drs. Muhamad Abduh Gazali menegaskan bahwa kondisi tanah di lokasi tersebut sudah tidak stabil dan berisiko tinggi bagi permukiman warga. “Setelah melihat langsung lokasi bencana, tanah di sini dinilai tidak layak lagi untuk ditinggali. Solusi terbaik adalah relokasi warga ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Berdasarkan data sementara, tercatat 34 rumah di dusun Karyamukti dan 5 rumah di dusun Karyadadi terdampak pergerakan tanah yang terjadi di dusun tersebut. Tim ahli dari dinas juga telah menghitung perkiraan kerugian material yang dialami warga. Gazali menambahkan, pihaknya siap memfasilitasi proses relokasi dengan syarat warga terdampak membuat surat pernyataan kesediaan direlokasi ke lokasi baru. “Relokasi akan kami percepat asalkan warga menyatakan komitmen melalui surat keterangan yang menyatakan kesiapan pindah ke tempat yang ditentukan,” tegasnya.
Baca Juga : Driver Ojol Hijrah Jadi Petani Melon
Kepala Desa Garungwiyoro, Ibu Jariyah, menyambut positif langkah cepat dari dinas terkait. Ia berharap proses relokasi dapat segera direalisasikan demi keselamatan warganya. “Kami berterima kasih atas respons cepat dari Pemkab. Warga juga telah diberi pemahaman untuk mengutamakan keselamatan bersama,” ungkap Ibu Jariyah.
Kegiatan peninjauan ini berjalan lancar dan diakhiri dengan koordinasi intensif antara dinas, aparat desa, serta perwakilan warga. Langkah selanjutnya akan melibatkan survei lokasi relokasi, penyiapan infrastruktur dasar, serta pendampingan administratif bagi warga terdampak.
Pergerakan tanah di Dusun Karyamukti sendiri disebutkan terjadi akibat faktor geologis dan curah hujan tinggi belakangan ini. Pemerintah kabupaten berkomitmen menekan risiko bencana serupa di masa depan melalui program penguatan pemukiman aman bagi masyarakat.
(Sam MPN)