BLITAR-METROPAGINEWS.COM ||
Kamis malam ( 7/11/2024 ) Wartawan MetroPagi News sengaja melakukan kontak jarak jauh via WhatsApp & Telepon, pada seorang rekan yang dahulu pernah sama sama mengarungi Dunia Ojek Online di Pulau Bali & Lombok pada awal awal kemunculannya di Th 2014 -2015.
Supriyanto adalah nama rekan ojol tesebut yang kini hijrah dan sukses menjadi Petani Melon Premium di daerah Ponggok, Blitar Jawa Timur, dia mengelola beberapa Greenhouse dan terus mengembangkan pertanian Melon premium dengan sistem organik hidroponik NFT ( Nutrient Film Technique ) didaerahnya.
Awalnya saat masih aktif di dunia ojek online di Bali kami sering bersama dan satu tongkrongan di sekitaran Pantai Kuta Bali saat mencari orderan, namun semenjak Oktober Th 2017 kami berpisah agak lama karena saya harus kembali ke Delanggu, Klaten Jawa Tengah, Karena Ibunda tercinta di panggil Tuhan Yang Maha Kuasa, kala itu saya harus mengurus Upacara Pemakaman dan Prosesi Adat Jawa, guna mengantarkan ibunda ke tempat peristirahatan terakhirnya, setelah beragam upacara hingga berakhirnya Prosesi Adat Jawa untuk ibu saya selesai tuntas kita lakukan, kurang lebih tahun 2020 an saya kembali ke Bali, namun sudah tak lagi menemukan sosok kawan saya Supriyanto tersebut, kabarnya dia pulang ke kampung halamannya di Daerah Ponggok, Blitar, Jawa Timur karena hasil dari ojek online makin hari makin tak menentu, persaingan dengan makin banyak driver yang terus bertambah seolah makin mempertipis celah guna bisa bersaing, sementara penghasilan driver yang terus dimonopoli aplikator, membuat dia jengah, tidak ada lagi insentif bonus yang diharapakan seperti saat diawal awal kemunculan ojek online, maka lambat laun dia mulai meninggalkan dunia ojek online tersebut.
Menurut penuturannya semalam, pada Wartawan MetroPagi News, sekitar tahun 2019 dia mulai memutuskan pulang kampung, menikah, dan mencoba peruntungan di kampung halaman, awalnya dia bekerja di pasar, dan berkeliling berjualan ikan segar, baik ikan air tawar maupun ikan laut yang di dapatnya dari para pengepul untuk kemudian dia jual kembali ke pasar pasar dan masyarakat sekitar.
Semakin kesini kebutuhan hidup membuatnya berpikir keras untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga, karena dia ternyata juga di karuniai sepasang putra kembar dari hasil pernikahannya.
Lama setelah berfikir keras akhirnya dia yang memang sedari dulu aktif dan sering mengutak atik hp membuat film atau konten untuk diupload di Chanel YouTube akhirnya terpikir sebuah ide untuk membuat konten tentang pertanian di sekitar kampungnya, yang memang terkenal dengan pertanian melon saat itu, awalnya mereka hanya mencoba menjadi content kreator dan mendokumentasikan para petani dalam menggarap ladang dan kebunnya, namun makin kesini, timbul rasa penasaran yang mendalam dalam diri Supriyanto, hingga suatu ketika, kemudian dia fokus belajar dan menekuni dunia pertanian buah melon tersebut, belajar autodidak dari YouTube dan juga seringkali berkomunikasi dengan para petani penggarap yang dulu sering di unggah dokumentasinya ke Chanel YouTube nya, dari sanalah dia tertarik dengan budidaya buah melon premium ini, dan dalam waktu singkat karena memang dasarnya rasa ingin tahu yang besar dan proses belajar serta penyerapan ilmu yang cepat, singkat kata dia mulai terjun praktek langsung dan mengolah pekarangan disamping rumahnya sebagai ladang eksperimen pertanian.
Setelah sekian waktu mencoba akhirnya dia menemukan tekhnik dan pola tersendiri dalam budidaya melon premium ini, maka akhirnya dia memberanikan diri buat mengambil KUR BRI dan menyewa lahan untuk dibuatnya Greenhouse Budidaya Melon Premium NFT ini.
Melon yang ditanam adalah buah melon jenis import, dari Thailand, lebih dari 5 varietas melon yang dibudidayakan, memang harga benihnya lumayan mahal namun harga jual dari hasil budidaya juga menggiurkan, dari beberapa greenhouse yang berhasil dibuatnya saat ini dirinya terhitung sudah bisa menikmati hasilnya, setelah beberapa kali panen dalam setahun, sudah balik modal serta sudah mulai melangkah ke tahap tahap pengembangan greenhouse berikutnya.
Satu buah Greenhouse bisa kita buat tanam sekitar 1000 lubang tanam melon, sementara siklus tanam melon itu sendiri berkisar antara 65 HST ( Hari Setelah Tanam ) ditambah 12 HSS ( Hari Setelah Semai )
Supriyanto membeberkan harga pokok produksi melon dari mulai semai sampai panen, bila dihitung dari mulai biaya pembangunan satu Greenhouse, berkisar antara 40 hingga 50 juta nanti pada panen ke lima atau keenam, biasanya sudah ketemu titik impas selanjutnya tinggal hasil labanya saja yang bisa dipetik, dan dinikmati.
Satu daerah dengan daerah yang lain mungkin berbeda cost produksinya, karena biaya perawatan dalam pertanian melon ini bervariasi, terlebih terkait biaya yang berhubungan dengan SDM kan tiap daerah pasti berbeda, namun dengan sistem hidroponik yang ditanam didalam greenhouse biaya SDM bisa ditekan. untuk jumlah lubang tanam antara 700 – 1000 bisa ditangani oleh satu orang saja, jadi cukup efektif paparnya.
Ketika panen, buah melon tersebut bisa dilepas ke pasaran dengan kisaran harga per Kg antara Rp 20.000, sampai dengan Rp 25.000,- petik sendiri juga bisa walaupun lokasi kebun agak jauh dari kiosnya berjualan dirumah, namun karena kwalitas melon yang premium dengan harga tersebut hasil panennya selalu ludes dibeli masyarakat sekitar, bahkan terkadang bila hasilnya bagus bisa mencapai Rp 30.000,- / Kilonya, dengan berat buah antara 1,2 kg hingga 1,6 kg/ biji.
Melon Inthanon sendiri adalah melon premium yang berasal dari Thailand dengan ciri-ciri sebagai berikut, berukuran kecil, kulitnya berwarna kuning dengan serat serat, dagingnya berwarna kehijauan, teksturnya lembut dan mudah dikunyah, rasanya manis dan segar
Melon Inthanon juga dikenal dengan nama Melon Golden Emerald atau Gladial Honeydew Melon, buah melon ini memiliki banyak manfaat, di antaranya, menurunkan risiko penyakit jantung, memperlancar dan mengencerkan darah, mencegah dehidrasi dan lainnya
Melon Inthanon dapat disimpan selama 7 hingga 14 hari di suhu ruangan dan 20 sampai 25 hari di chiller, katanya memaparkan sembari memperlihatkan hasil buah pasca panen kemarin via video call.
Sebenarnya ada dari Dinas Pertanian Pemerintahan Blitar yang memang memberikan perhatian khusus, pada para petani dan pertanian melon ini, namun menurutnya selama ini dia lebih suka bekerja mandiri, sebab bilamana berurusan dengan instansi itu justru malah belibet, beberapa ada memang yang sempat mendatanginya di greenhouse tanya tanya ini itu, foto foto, namun juga tidak ada hasil lainnya yang diperoleh, buat petani, dikasih pupuk juga engga, apalagi bibit.
Buktinya dia tetap membeli sendiri bibitnya, bekerja dan berusaha sendiri, tanpa bantuan dari Pemerintah Kabupaten Blitar, walaupun ada program mungkin untuk pertanian ini ya paparnya, kalau aku lebih senang mandiri sendiri wis tanpa beban yang lain lain, kalaupun ada keluh kesah dan kendala paling sharing maupun berbagi ilmu, paling ya sama sama dengan komunitas petani petani binaan dan rekan rekanku mas, kemudian bila terkendala dalam hal apa gitu hama atau tingkat kesuburan tanah dan lainnya biasanya kita membuat kopdar ( Kopi Darat ) membahas permasalahan bersama sama.
Kata “melon” sendiri berasal dari bahasa Prancis, yang berasal dari bahasa Latin melopepo yang berarti “melon berbentuk apel”, Kata melopepo sendiri berasal dari kata Yunani yang memiliki makna serupa.
Melon adalah buah dari tanaman yang termasuk dalam Famili Cucurbitaceae dan berasal dari daerah Mediterania, tanaman melon merupakan salah satu tanaman yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi di seluruh dunia, melon juga merupakan salah satu tanaman buah semusim yang digemari oleh masyarakat karena memiliki keunggulan pada rasanya yang manis, tekstur daging renyah, warna daging bervariasi serta aroma buah khas dan segar.
Menurut data Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Blitar, produksi melon di Kabupaten Blitar sendiri secara berturut turut pada tahun 2020 hingga 2023, Pada tahun 2020 sebesar 29,32 ton, tahun 2021 sebesar 23,267 ton, tahun 2022 sebesar 11,207 ton, dan tahun 2023 sebesar 14,322 ton, Berdasarkan dari data tersebut, dapat diketahui telah terjadi penurunan produksi melon berturut turut pada tahun 2020 hingga tahun 2022, Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Blitar dalam menggugah minat petani melon, karena buah ini menjadi salah satu komoditas unggulan hortikultura di Kabupaten Blitar Pada tahun 2023.
Produksi melon di Kabupaten Blitar kembali mengalami kenaikan, dalam hal ini selaras dengan penambahan jumlah petani melon, terutama petani milenial yang mulai menerapkan sistem budi daya melon secara modern, salah satunya melalui penerapan teknologi rumah tanam ( greenhouse ) dengan budi daya organik, keunggulan budi daya melon organik dalam greenhouse yaitu pengendalian hama menjadi lebih mudah dan menghasilkan buah melon yang lebih sehat, sedangkan kekurangan dari sistem budi daya dalam greenhouse diantaranya, memerlukan modal cukup besar pada tahap awal budi daya dan juga cukup sulit dilakukan bila dalam skala besar, namun kekurangan tersebut dapat lambat lain bisa diminimalisir dengan budidaya organik.
Supriyanto sendiri setidaknya mengembangkan 3 jenis varietas melon ini, diantaranya Melon Inthanon, Melon Sweet Net, dan Melon Honey Globe hampir sama semua sebenarnya jenis melon premium impor memang, karena ya kalau menurutku 3 jenis itu yang lebih banyak berhasilnya dalam hal aku mengolah dan membudidayakan paparnya pada wartawan
Kemudian terkait dengan pemasaran dia belum bisa menjanjikan buat keluar daerah karena biasanya setiap kali panen sudah diserbu konsumen lokal dan biasanya habis, ya ada sih keinginan buat melebarkan sayap dan bertambah besar, namun ya pelan pelan dijalani perlahan saja, sembari dinikmati semampunya dulu mas, toh rezeki sudah ada yang mengatur, asalkan dari greenhouse greenhouse ini terus berproduksi saja, kami sudah merasa cukup buat keluarga, ya buat langkah pengembangan nanti kalau memang sudah ada perubahan pemikiran untuk kearah sana pastilah kita juga akan membesarkan lagi dan melengkapi menuju kesana, namun memang modal yang juga tidak sedikit untuk itu, saat ini saya rasa mungkin cukup buat kebutuhan keluarga kami dulu, tidak tahu juga nanti bila berkembangnya hari kemudian bertambah beban dan tanggung jawab keluarga juga, mungkin bisa jadi kita nekat untuk pengembangan yang lebih besar.
Ya bersyukur banget intinya bisa lepas dari dunia ojek online dan hijrah pindah profesi jadi petani di desa, meskipun apa adanya namun segala sesuatunya ya kita cukup cukupkan, hidup di desa itu lebih nyaman dan jauh dari hiruk pikuk kota mas, adem ayem bisa liat anak istri, keluarga, dah cukup kalau dulu saat masih merantau jadi ojek online kan ya tau sendiri lah dunianya seperti apa, dikejar kejar waktu dan kebutuhan ha..ha.. tawanya lepas mengakhiri pembicaraan kita ditelpon, demikianlah sebelum ditutup guna para pembaca yang membaca artikel ini dia menyampaikan pesannya bilamana ingin bertanya tanya terkait pertanian dan budidaya melon silahkan main ke Greenhouse ” Melon GG Farm Blitar “, ada kok itu di google map nanti bisa kita bertukar pengalaman dan cerita, atau bilamana membutuhkan pendampingan dan konsultasi atau perlengkapan kaitannya dengan pertanian Hidroponik NFT juga bisa, baik yang disekitar Ponggok Blitar, maupun di luar daerah nanti kita bisa kontak kontak’an kaya gini, pokoknya selalu ada jalan bagi yang mencarinya, kalau ga di cari ya ga ketemu mas ha..ha…tawanya sekali lagi mengakhiri pembicaraan malam ini.
Selamat dan Sukses mas Supriyanto yang dulu ojek online dari Pangkalan Ojek Dewi Sri Pantai Kuta, atau Pangkalan Kedai Asri Pasar Kuta Bali pasti tau dengannya, sekarang sudah jadi petani melon premium yang sukses dan terkenal seantero Kabupaten Blitar.