KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Dalam upaya mengurangi volume sampah di lingkungan kampus, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Nusa Cendana (Undana) menghadirkan solusi inovatif melalui program Bank Sampah DWP Undana. Program ini bertujuan mengelola sampah dengan lebih efektif, khususnya dalam memilah dan mendaur ulang sampah yang masih bernilai guna.
Ny. Hembang Murni P. Sanam, selaku Ketua DWP Undana, menjelaskan bahwa Bank Sampah DWP Undana tidak hanya sekadar tempat penampungan sampah, tetapi juga memiliki misi besar dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Ia menekankan bahwa program ini secara khusus difokuskan pada pengurangan sampah plastik di area kampus Undana.
“Melalui bank sampah ini, warga kampus dapat mengumpulkan sampah yang telah dipilah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, atau kardus. Sampah tersebut kemudian dapat disetor, ditimbang sesuai kriteria, dan hasilnya bisa dijual untuk mendapatkan uang langsung atau ditabung sebagai nasabah bank sampah,” jelas Ny. Hembang Murni P. Sanam kepada media ini, Senin 17 Februari 2025.
Program ini membawa berbagai manfaat bagi lingkungan kampus. Selain membantu mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA), keberadaan bank sampah ini juga menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dengan sistem pemilahan dan daur ulang, sampah yang sebelumnya dianggap tidak berguna dapat dimanfaatkan kembali sehingga mengurangi dampak pencemaran.
Lebih dari itu, Ny. Hembang Murni P. Sanam juga menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan warga kampus. Menurutnya, melalui program ini, para mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan bisa lebih memahami betapa pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Mereka diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, belajar memilah sampah, serta memanfaatkan barang yang tidak terpakai dengan lebih bijak.
Selain manfaat lingkungan, kata Ny Hembang Murni, bank sampah ini juga memberikan keuntungan ekonomi bagi warga kampus. Sebab, sampah yang terkumpul dapat dijual atau didaur ulang menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi. Para nasabah bank sampah dapat memperoleh uang tambahan dari hasil sampah yang mereka kumpulkan.
Ia membeberkan bahwa program ini juga berkontribusi dalam mendukung upaya daur ulang dengan memanfaatkan kembali sampah menjadi produk baru. Dengan cara ini, sumber daya alam dapat lebih dihemat dan pemanfaatan bahan bekas menjadi lebih maksimal.
Tidak hanya itu, Bank Sampah DWP Undana juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat kampus. Program ini memberikan kesempatan bagi warga kampus untuk belajar mengenai manajemen sampah dan bahkan bisa menjadi langkah awal dalam membangun usaha di bidang daur ulang.
Dalam operasionalnya, Bank Sampah DWP Undana membuka layanan pengumpulan dan penimbangan sampah setiap hari Jumat, mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WITA. Lewat sistem ini, warga kampus dapat menukarkan sampah plastik dan sejenisnya menjadi uang, baik melalui sistem tunai maupun tabungan sampah.
Ny. Hembang Murni P. Sanam berharap program ini bisa terus berkembang dan semakin banyak warga kampus yang ikut serta. Ia menegaskan bahwa Bank Sampah DWP Undana bukan hanya sebuah inisiatif pengelolaan sampah, tetapi juga bagian dari gerakan membangun kesadaran lingkungan yang lebih luas.
“Harapan kami, melalui bank sampah ini, warga kampus bisa lebih mandiri dalam mengelola sampah serta semakin berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan,” imbuhnya.
Struktur Pengurus Bank Sampah DWP Undana.
1. Laly W. Ratu (Penanggungjawab Bank Sampah).
2. Ida Djauhari (Manager Umum Bank Sampah).
3. Juhana D. Wadu (Manager Produksi Bank Sampah).
4. Feby I. Mahuri (Manager Keuangan).***
Laporan: Alberto L
