KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Mahasiswa penerima beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar aksi peduli lingkungan melalui gerakan pungut sampah di kawasan kampus pada Sabtu, 22 Februari 2025 pagi. Aksi ini dilakukan serentak di empat titik, yakni Auditorium, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Yayasan Karya Salemba Empat yang tersebar di 35 wilayah di seluruh Indonesia, termasuk Undana sebagai salah satu mitra di wilayah timur. Penanggung jawab gerakan, Rima Gracia Dubu, menjelaskan bahwa gerakan ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga sebagai ajang memperkenalkan keberadaan paguyuban KSE Undana kepada masyarakat kampus.
“Dengan adanya gerakan ini, kami ingin menunjukkan bahwa KSE Undana benar-benar ada dan aktif berkontribusi. Selain itu, kami juga ingin mendukung keberadaan bank sampah yang digagas oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Undana, agar semakin banyak mahasiswa yang menjadi nasabah,” ujar Rima, mahasiswi FKM Undana.
Keberadaan bank sampah dinilai sangat penting dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih bersih serta memberikan manfaat ekonomi. “Sampah yang dipilah akan ditimbang dan dapat menghasilkan uang. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga mendapatkan manfaat finansial,” sambungnya.
Ketua umum paguyuban KSE Undana, Daud Abraham Maniyeni, menambahkan bahwa Undana merupakan satu-satunya kampus di Nusa Tenggara Timur yang bermitra dengan KSE, dengan total 60 mahasiswa penerima beasiswa. Ia menegaskan bahwa gerakan pungut sampah ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu diadakan pada bulan Februari.
“Kami sudah bersurat kepada Rektor Undana, dan beliau menyambut baik serta meneruskan surat tersebut kepada ibu-ibu DWP Undana sebagai penggagas bank sampah. Harapannya, semakin banyak mahasiswa yang peduli terhadap kebersihan lingkungan dan manfaat bank sampah,” tutur Daud.
Gerakan ini, kata Daud, mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk civitas akademika Undana yang berharap agar inisiatif serupa dapat terus dilaksanakan demi menciptakan lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Sementara itu, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab moral yang harus dimiliki oleh semua orang, Beliau mengapresiasi aksi Gerakan Pungut Sampah yang dilakukan oleh mahasiswa penerima beasiswa KSE Undana.
“Kita tidak bicara tentang uang. Sekarang kita bicara tentang tanggung jawab moral kita untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, bukan hanya mahasiswa, tetapi juga seluruh sivitas akademika. Masalah sampah adalah masalah serius,” tegas Prof. Maxs.
Prof. Maxs. menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga mendukung bank sampah yang dikelola oleh Dwp Undana. Menurutnya, keberadaan bank sampah memberikan manfaat ganda, baik dari segi kebersihan lingkungan maupun ekonomi. Sampah yang dipilah akan ditimbang dan dapat menghasilkan uang. Namun, ia menekankan bahwa nilai utama dari kegiatan ini bukanlah keuntungan finansial, melainkan kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan sampah.
“Sampah plastik tetap ada, pertanyaannya adalah bagaimana kita menanganinya? Kita harus mulai dengan budaya yang sensitif terhadap pengelolaan sampah sejak awal, seperti membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan plastik,” pungkasnya.
Rektor Undana menekankan bahwa universitas bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat membentuk karakter peduli lingkungan. “Melakukan sesuatu yang memang tugas kita adalah hal wajar, tetapi jika kita melakukan sesuatu yang bukan tugas kita namun bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, itulah yang luar biasa,” urainya.***
Alberto L.