SUKOHARJO – METROPAGINEWS.COM || Solo Baru menjadi saksi persiapan akhir jelang aksi besar bertajuk Kebangkitan Transportasi Online Indonesia yang akan digelar pada 20 Mei 2025. Dalam gladi resik yang digelar pada Minggu (19/5), Djoko Saryanto, Juru Bicara GARDA Solo Raya, menyampaikan pernyataan tegas penuh semangat: aksi ini adalah panggilan perjuangan, bukan sekadar unjuk rasa.
“Kita tidak datang hanya untuk berdiri dan diam! Kita datang untuk menuntut hak kita. Kalau kita tidak bergerak sekarang, kapan lagi?” seru Djoko penuh semangat.

Djoko menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk akumulasi keresahan para pengemudi transportasi online yang selama ini merasa dipinggirkan oleh kebijakan aplikator. Menurutnya, terlalu lama pengemudi dijadikan korban ketidakadilan sistem, dan sudah saatnya suara mereka diperhitungkan.
Solidaritas Tanpa Paksaan
Djoko juga menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan dalam aksi ini. “Tidak ada perintah offbid, tidak ada rekayasa order fiktif. Semua pengemudi bebas memilih. Namun ingat, perubahan tidak datang kepada mereka yang hanya diam,” tegasnya.
Persiapan aksi telah dilakukan secara matang. GARDA Solo Raya telah berkoordinasi dengan Kodim dan Polresta Surakarta guna memastikan keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung. Djoko memastikan bahwa aksi ini tidak akan menjadi ajang kekacauan.

“Pendapatan, kesejahteraan, dan penghidupan layak bukan hak istimewa. Ini hak semua pengemudi yang bekerja keras setiap hari!” ujar Djoko menutup orasinya.
GARDA Solo Raya Siap Hadapi Penyusup dan Provokator
Di tempat terpisah, Ketua Presidium GARDA Solo Raya, Josafat Satrijawibawa, turut menegaskan bahwa aksi ini telah dipersiapkan secara rinci dan profesional. Ia menyampaikan bahwa seluruh peserta telah didata dan rute aksi telah ditentukan dengan jelas.
“Tidak ada ruang untuk penyusup atau provokator! Setiap langkah kami terencana. Jika ada yang mencoba menyusup dengan agenda tersembunyi, siap-siap menghadapi konsekuensinya,” tegas Josafat.
Ia juga menekankan bahwa GARDA tidak akan memaksakan semua pengemudi untuk ikut aksi.
“Silakan jika ingin ikut aksi, dan silakan juga bagi yang ingin tetap bekerja. Ini bukan soal paksaan, tetapi tentang kesadaran bersama untuk memperjuangkan hak,” tambahnya.
Namun, Josafat memberikan peringatan tegas bahwa jika terjadi pelanggaran atau tindakan di luar kendali, GARDA tidak akan bertanggung jawab atas ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami tidak akan membela pihak mana pun yang memperkeruh suasana. Ini perjuangan yang tulus, bukan ajang sabotase!” pungkasnya.
Dengan semangat perjuangan yang berkobar, GARDA Solo Raya siap menjadi suara yang menggema di jalanan pada 20 Mei 2025. Ribuan pengemudi diperkirakan akan turun, membawa aspirasi yang selama ini terabaikan—demi keadilan, kesejahteraan, dan pengakuan atas kerja keras mereka di jalan.
Reporter: Pitut Saputra


Komentar Klik di Sini