BANYUWANGI – METROPAGINEWS.COM || Candi Purwo Gumuk Gadung yang terletak di Dusun Pondokasem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, masih menjadi salah satu destinasi religi yang ramai dikunjungi hingga kini. Lokasi ini diyakini memiliki nilai historis sebagai tempat pertemuan Sabdo Palon, penasehat Kerajaan Majapahit, dengan Raja Majapahit Prabu Brawijaya V.
Namun, akses menuju situs bersejarah tersebut masih terkendala infrastruktur. Dari pemukiman warga, jarak sekitar 3 km harus ditempuh, dengan 2 km terakhir hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Kondisi jalan berupa tanah lempung membuatnya sulit dilintasi saat musim hujan.
“Jika kondisi hujan jalan sulit dilewati, tapi kalau panas masih bisa dilalui,” ungkap Agus, warga setempat, Sabtu (16/8/2025).
Juru Pelihara (Jupel) Candi Purwo, Wagiman, menyampaikan bahwa sejak lama Candi Purwo menjadi tujuan peziarah spiritual dari berbagai daerah, termasuk umat Hindu Bali dan masyarakat sekitar. Ia berharap ada perhatian serius terhadap akses jalan dan penerangan.
“Pengunjung tidak hanya datang siang, tapi juga malam hari, bahkan ada yang bermalam. Karena tidak ada penerangan, mereka hanya menggunakan senter untuk berjalan kaki sejauh 2 km,” jelasnya.
Kepala Desa Kedungasri, Sunaryo, mengonfirmasi bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan di titik jembatan menuju Candi Purwo yang kondisinya rusak parah dan sering tergenang air saat hujan deras.
“Kami sangat mendukung penataan akses jalan menuju Candi Purwo. Apalagi tempat ini hingga kini masih disakralkan dan banyak menarik pengunjung, baik dari masyarakat sekitar maupun luar daerah,” tegasnya.
(Tyo)
Komentar Klik di Sini