BANYUWANGI – METROPAGINEWS.COM || Rangkaian pameran Banjoewangi Tempoe Doloe yang digelar sejak 23 hingga 25 September 2025 di halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi resmi ditutup oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, pada Kamis (25/9) malam.
Sejak pukul 19.00 WIB, ratusan pengunjung mulai memadati lokasi pameran. Mereka antusias menikmati sajian kuliner sekaligus menyaksikan beragam koleksi yang ditampilkan dari 10 stand. Di antaranya, komunitas Djawa Dwipa Blambangan yang memamerkan koin kuno era kerajaan dan buku sejarah Candi Purwo, batik karya komunitas AKRAB, kerajinan bambu Gintangan, artefak dari Desa Tembokrejo Muncar, hingga koleksi pusaka Kampung Mandar.
Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas lancarnya penyelenggaraan pameran yang menjadi ruang edukasi sekaligus pelestarian sejarah dan budaya Blambangan.
Bupati Ipuk yang hadir bersama Wakil Bupati H. Mujiono serta jajaran Forkopimda menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, pameran ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga sarana mengenalkan kembali warisan leluhur kepada generasi muda.
“Pelestarian sejarah dan budaya harus terus dilakukan agar tidak punah. Pameran ini menjadi langkah awal untuk terus berkarya dan mempertahankan keberagaman seni serta tradisi Banyuwangi,” ungkapnya.
Penutupan acara semakin semarak dengan penampilan tari kreasi dari sejumlah sekolah, pemberian santunan kepada anak yatim, serta suguhan adat pernikahan Mupus Braen Blambangan sebagai prosesi pamungkas.
Acara ditutup dengan foto bersama Bupati Ipuk, jajaran Muspida, serta para seniman dan peserta pameran.
(Tyo)
Komentar Klik di Sini