CIMAHI – metropaginews.com || Menjadi sopir ambulan adalah tugas mulia, dan menjadi sopir ambulan bisa dikatakan bukan profesi biasa karena harus siap siaga 24 jam menjalankan tugas.
Tidak dipungkiri keberadaan sopir ambulan ini amatlah sangat membantu bagi masyarakat untuk mengantar ataupun menjemput pasien dalam kondisi apapun.
Mereka juga harus menghadapi banyak tantangan selama menjalankan tugasnya sebagai sopir ambulan, karena selain harus menentukan perjalanan dengan baik, mereka juga kerap harus ikut membantu keluarga pasien, bahkan, bekerja menjadi sopir ambulan bisa dibilang penuh tantangan.
Asep Subarna (40), salah satu sopir ambulan yang sudah mengabdi dan mendedikasikan dirinya menjadi sopir ambulan selama 5 tahun di lingkup pemerintahan kewilayahan, tepatnya di Kantor Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Ia juga merupakan seorang tenaga honorer yang menjalani pekerjaan sebagai sopir ambulans. Sebagai sopir ambulans Pemkot Cimahi yang bertugas di Kelurahan Utama, sudah menjadi tugas dan rutinitasnya menjemput dan mengantar pasien di dalam kota.
“Bagi Saya, membawa Ambulance merupakan profesi yang tidak terpikirkan sebelumnya, namun ini sudah merupakan garis takdir dari-Nya, sebuah garis skenario yang mungkin menurut sebagian manusia biasa merupakan garis yang sulit bagi kita untuk menjangkaunya dikarenakan kemampuan kita yang terbatas,” ucap Asep Sobarna, kepada Wartawan, Sabtu (4/12/2022)
Asep Subarna, yang akrab disapa Abo ini menuturkan masa-masa ketika pandemi covid-19 yang begitu luar biasa dalam menjalankan tugasnya menjadi sopir ambulan. Pada saat wabah pandemi covid-19 menghantam kesehatan di seluruh dunia selama 2 tahun itu menjadikannya sebuah pengalaman berharga, karena banyak hal yang bisa dipetik untuk diambil hikmahnya selama bertugas.
“Banyak suka-dukanya menjadi sopir ambulan, apalagi dimasa pamdemi Covid-19, tugas yang amat sangat begitu berat buat saya pada saat itu. Saya ikhlas menjalankan tugas yang bisa dikatakan berat tersebut. Saya hanya berharap, mudah-mudahan saja semua itu akan menjadi amal baik buat saya dan bekal nanti di akhirat,” imbuhnya.
Dengan membantu pasien untuk bertemu keluarganya yang telah menunggu di rumah, atau sebaliknya mengantarkan pasien ke rumah sakit, Ia mengaku hatinya merasa lega. Sebagai sopir ambulan, dirinya berjanji akan terus bekerja dengan tulus dan gembira untuk menghadirkan kebahagiaan kepada pasien atau keluarganya tersebut.
Menurutnya, tak ada niat lain kecuali mengabdikan diri untuk menjadi sopir ambulans yang baik dan terus menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat. (*)
Reporter : Rustandi
Editor : Tedy Yana Setiawan