KARANGANYAR – METROPAGINEWS.COM || Empat program andalan Bupati Karanganyar kini berada di bawah sorotan Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), yang berjanji mengawal ketat implementasinya pasca-audiensi panas Hari Tani Nasional 2025, di mana 50 petani dan mahasiswa mengajukan tujuh tuntutan mendesak terkait sektor pertanian. Senin (29/9).
Momentum Hari Tani Nasional 2025 menjadi titik tolak penting bagi petani Karanganyar. Sebanyak 50 perwakilan petani, didampingi elemen mahasiswa dari Serikat Tani Bumi Intanpari (SERTA BUMI), Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), BEM FP UNS, FMN UNS, dan Forum Membangun Desa (FORMADES), menggelar audiensi dengan Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, pada Selasa (24/9/2025). Audiensi yang berlangsung di halaman belakang Rumah Dinas Bupati ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Dinas Perdesaan, dan Dinas Perdagangan.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan petani dan mahasiswa menyampaikan tujuh tuntutan hasil riset bersama yang menyoroti berbagai permasalahan krusial di sektor pertanian. Tuntutan tersebut meliputi percepatan identifikasi dan redistribusi tanah terlantar, implementasi reforma agraria yang komprehensif, penyelesaian krisis air irigasi, jaminan penyerapan hasil panen dengan harga stabil dan adil, penguatan kelembagaan kelompok tani, kemudahan akses bibit, pupuk bersubsidi, dan alat mesin pertanian, serta solusi mengatasi melonjaknya biaya produksi pertanian.
BACA JUGA : Kasus Perampokan di Kedungreja Disidangkan, Tak Ada Saksi yang Meringankan
Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Karanganyar melalui akun resmi Instagram @kabupatenkaranganyar pada 25 September 2025, mengumumkan empat program lanjutan sebagai respons konkret. Program tersebut meliputi intensifikasi pelatihan bagi petani milenial, fasilitasi pembentukan Badan Usaha Milik Petani (BUMP), penggalakan pelatihan pembuatan pupuk organik mandiri, dan evaluasi program pertanian yang ada agar lebih tepat sasaran.
Ketua Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Karanganyar, Yoseph Heriyanto, menyambut baik respons Bupati. “Kami berterima kasih kepada Bupati Karanganyar. Semoga program-program ini bukan hanya sekadar janji politik, tetapi benar-benar bisa dilaksanakan dan melibatkan partisipasi masyarakat,” ujar Yoseph saat dihubungi. Ia menegaskan bahwa AGRA akan terus mengawal implementasi program tersebut dan menagih tuntutan-tuntutan yang belum terakomodasi.
Yoseph menambahkan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan langkah formal, baik kepada Bupati Karanganyar maupun kepada para petani. “Saya akan kembali mengirimkan surat kepada Bupati untuk meminta waktu bertemu kembali sebagai tindak lanjut atas tuntutan kami dan respons Bupati. Selain itu, saya juga akan terus melakukan konsolidasi dengan para petani dan jaringan organisasi masyarakat sipil lainnya,” pungkasnya, menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan program-program ini berjalan efektif demi kesejahteraan petani Karanganyar.
(Desi)
Komentar Klik di Sini