JAKARTA – METROPAGINEWS.COM | Dalam rangka memperkuat ketahanan siber nasional menghadapi ancaman digital yang terus meningkat, Asosiasi Katalog Elektronik Nasional (AKEN) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “National Cyber Security: Sinergi Lintas Sektor untuk Penguatan Keamanan Siber Nasional” di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta, Jumat (9/5/2025). AKEN
Kegiatan ini menghadirkan para pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri, akademisi, hingga masyarakat sipil untuk membahas tantangan dan peluang penguatan keamanan digital di Indonesia.
Kepala LKPP, Dr. Hendrar Prihadi dalam keynote speech menyampaikan bahwa digitalisasi pengadaan barang/jasa adalah prioritas utama pemerintah. Ia menekankan pentingnya sistem yang aman dan berkelanjutan, sejalan dengan peluncuran Katalog Elektronik versi 6 oleh Presiden RI.
“Trend positif kinerja pengadaan dimulai dengan integrasi sistem, dan kami menyadari keamanan sistem adalah syarat mutlak,” ujar Hendi. Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan BSSN melalui pengembangan aplikasi Apendo sebagai pengaman dokumen penawaran elektronik.
Kepala BSSN RI, Letjen TNI (Purn) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, menyoroti potensi kerentanan di ruang digital. Dengan lebih dari 185 juta pengguna internet di Indonesia, keamanan siber menjadi tantangan nyata. “Dalam ruang yang minim regulasi, kerentanan dapat berdampak besar, apalagi bila menyasar infrastruktur vital,” ujarnya.
BSSN mencatat lebih dari 4 miliar anomali trafik sejak 2020, bahkan studi menyebutkan jumlahnya bisa mencapai 25 miliar. Nugroho juga menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor, serta mendesak pengesahan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU KKS).
Acara ini juga menjadi momentum perpanjangan Nota Kesepahaman antara BSSN dan LKPP terkait perlindungan informasi dan transaksi elektronik.
Moderator diskusi, Ketua Umum APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso, menghadirkan narasumber dari BSSN, KOMDIGI, serta pelaku industri teknologi. Diskusi berlangsung interaktif dan menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk:
- Penguatan kebijakan keamanan siber nasional
- Kolaborasi sektor publik dan swasta
- Literasi digital untuk masyarakat
- Pengawasan rantai pasok produk impor
- Dorongan terhadap RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU KKS)
Acara dilanjutkan dengan Cyber Security Solutions Forum, menghadirkan paparan solusi keamanan dari PT Onesia Nusantara Evolusioner, PT Teknologi Sistem Nusantara, SonicWall, dan Onerah. 
Ketua Umum AKEN, Sutardi Huang, menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan untuk menjaga sistem pengadaan digital nasional. “Keamanan siber bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi kita semua,” tegasnya.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 100 peserta lintas sektor, termasuk perwakilan dari BSSN, LKPP, KOMDIGI, Kemenlu, dan para pelaku industri teknologi informasi.(**)
Komentar Klik di Sini