Sabtu, Desember 21, 2024

Antisipasi Inflasi di Desa, Ketum Radesa Sampaikan Teknik Pengendalian dan Mitigasi

Must Read

MALANG-Metropaginews.com || Guna mengantisipasi inflasi di desa, Ketua Umum (Ketum) Relawan Desa Nusantara (Radesa), Ahmad Yani Budi Santoso menyampaikan solusi terhadap pengendalian dan mitigasi yang dapat dilakukan di desa.

“Kementerian Desa PDTT RI telah merilis Kepmendes Nomor 87/2022 untuk mengantisipasi terjadinya inflasi di desa dengan melakukan pengendalian dan mitigasi dampak inflasi di desa,” kata Ketua Umum Radesa, Ahmad Yani Budi Santoso yang dikutip media ini, pada Selasa (6/9/2022).

Kata dia, Desa dapat melakukan perubahan APBDes untuk merasionalisasi beberapa kegiatan pengendalian dan mitigasi dampak inflasi, sesuai Kepmen tersebut. Kata dia, beberapa kegiatan tersebut harus melalui mekanisme Musyawarah Desa Khusus dan melibatkan semua unsur perwakilan masyarakat.

“Peningkatan kesejahteraan warga Desa di antaranya ditunjukkan oleh peningkatan pendapatan warga. Ini ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan untuk membeli barang dan jasa,” kata Ahmad Yani Budi Santoso.

Kata dia, harga barang dan jasa dapat meningkat, karena peningkatan permintaan, juga kelangkaan barang dan jasa di lapangan. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi di dalam desa maupun dari luar desa.

“Daya beli warga desa dapat menurun, disebabkan peningkatan harga barang dan jasa, yang melebihi peningkatan pendapatan,” sebut Ahmad Yani, sapaan akrab Ahmad Yani Budi Santoso.

Dalam kondisi tersebut, sambung dia, dibutuhkan kegiatan untuk mengendalikan inflasi dan mitigasi dampak inflasi daerah di desa. Tahapan dan jenis kegiatan tersebut dijelaskan dalam panduan pengendalian inflasi dan mitigasi dampak inflasi daerah pada tingkat desa.

“Kegiatan pengendalian inflasi daerah pada tingkat Desa dapat meliputi penyediaan data dan informasi hasil produksi dan harga komoditas di desa, terutama pangan dan produksi komoditas dari dalam desa, terutama pangan dan energi,” jelas Ahmad Yani.

Selain itu, sambung dia, kegiatan ekonomi terpadu mulai dari pasokan bahan baku, proses produksi, konsumsi, serta daur ulang limbah untuk kebutuhan energi dan pengelolaan ketersediaan komoditas di Desa, terutama pangan dan energi.

“Bantuan kepada kelompok pengelola usaha tani dan nelayan dan juga bantuan kepada unit usaha angkutan bahan pangan pada BUM Desa,” sambung Ahmad Yani.

Selain itu, sambung Ahmad Yani, juga dapat dilakukan penyiapan dan pengembangan pusat logistik di desa; dan/atau perdagangan online secara terbatas di dalam Desa atau kerja sama antar desa.

“Sementara, kegiatan mitigasi dampak inflasi daerah pada tingkat Desa dapat meliputi padat karya tunai Desa, khususnya untuk warga miskin dan miskin ekstrem, pengangguran, perempuan kepala keluarga, berpenyakit kronis/menahun, dan kelompok marginal lainnya,” katanya.

Selain itu, sambung dia, penyaluran bantuan langsung tunai dana desa kepada warga miskin dan miskin ekstrem yang belum mendapatkan bantuan sosial lainnya.

“Lalu juga dapat dilakukan penyaluran dana bergulir masyarakat oleh BUM Desa Bersama LKD kepada warga miskin dan miskin ekstrem; dan/atau program dan/atau kegiatan yang didanai dengan dana Desa harus dilaksanakan secara swakelola,” tandasnya.

Terakhir, yani menyampaikan dengan mengutip pepatah lama “lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan, mari bergandengan memperkuat ketahanan pangan di desa,” tutup Ahmad Yani.(*)

 

Reporter  : Zaenal  A.

Facebook Comments

Latest News

Peran Penting Perempuan Dalam Merawat Kerukunan

KLATEN - METROPAGINWES.COM || Hj.Istikomah selaku Ketua PKUB Perempuan Kabupaten Klaten bertekad untuk terus berfokus pada peningkatan peran -...

More Articles Like This


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (0) in /home/metropaginews/public_html/wp-includes/functions.php on line 5463