Jumat, Desember 13, 2024

Bentang 1000 Meter Merah Putih Dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Must Read
Pitut Saputra
Pitut Saputrahttps://metropagi-news.weeblysite.com/
https://pitut-saputra.weeblysite.com/

KLATEN – METROPAGINEWS.COM ||

Pagi ini ( 29 /10/ 2024 ) di Perbatasan Kecamatan Pedan & Kecamatan Karangndowo, Kegiatan Estafet Bentang 1000 Meter Bendera Merah Putih Dilaksanakan Tepatnya di Pelataran Candi Untoroyono, Menurut Bapak Marto Ngabehi Noto Diprojo, Salah Seorang Abdi Dalem Kraton Surakarta, dari Desa Njagulan Kecamatan Pedan yang Merupakan Ketua 1 Paguyuban Pakoso, Mengatakan Kegiatan Estafet Bentang Merah Putih 1000 M ini, Digelar guna ikut Merayakan Hari Sumpah Pemuda, Ngrumat Bumi Ngruwat Manungsa, Adapun Kegiatan ini sebelumnya juga telah di gelar di beberapa tempat, yang Pertama di Gunung Lawu, Kedua di Sragen, Ketiga di Digunung Kemukus, Keempat Berlangsung di Kraton Surakarta, Kelima di Keputren Kraton Kartasura, Keenam yakni Pagi ini di Candi Untoroyono Pedan, Berlanjut lagi Ketujuh di Turgo Lereng Merapi, nanti, serta Kedelapan, dan terakhir sore hari nanti rencananya Ruwatan Di Pantai Parang Kusumo, Jogyakarta, Kegiatan Ini Di Inisiasi Oleh Gusti Mung dari Kraton Surakarta Bersama Paguyuban Pakoso dan Yayasan Mataram Jaya Binangun, dengan Penyungsung Candi Untoroyono dibantu Beberapa Paguyuban Paguyuban, lainnya Disekitar Candi Untoroyono, seperti halnya di Kecamatan Pedan ada FORKOP ( Forum Komunikasi Pedan ) adalah Merupakan Gabungan dari 20 Organisasi Keagamaan, Ormas, Organisasi Sosial, Juga, Organisasi Perguruan Seni Beladiri Pencak Silat, yang bergabung, serta melibatkan Para Pelajar dari Beberapa SMU dan STM di Kecamatan Pedan yang bertindak sebagai Paskibraka untuk Acara Pembuka sebelum Merah Putih 1000 Meter Dibentangkan, sekaligus Relawan dalam Pelaksanaan Bentang 1000 Meter Merah Putih tersebut.

Bapak Marto Ngabehi Noto Diprojo, salah seorang Abdi Dalem Kraton Surakarta, dari Desa Njagulan Kecamatan Pedan yang Merupakan Ketua 1 Paguyuban Pakoso, saat diwawancarai sebelum berangkat ke lokasi acara di Candi Untoroyono.
Bapak Marto Ngabehi Noto Diprojo, salah seorang Abdi Dalem Kraton Surakarta, dari Desa Njagulan Kecamatan Pedan yang Merupakan Ketua 1 Paguyuban Pakoso, saat diwawancarai sebelum berangkat ke lokasi acara di Candi Untoroyono.

Kegiatan ini di mulai pada Pukul 7.30 Wib Dihadiri oleh bapak Kepala Desa, Bersama Jajaran, juga Bapak Camat, pun Kodim, Babinsa, Serta Pihak Kepolisian Sektor dan Delegasi Relawan Juga Paguyuban yang tergabung dalam Forkop dan beberapa Paguyuban Paguyuban lainnya, Diawali Dengan Upacara Bendera Didepan Candi Untoroyono, Dipimpin Ibu Laila, dan Bapak Camat Pedan Sebagai Instruktur Upacara, kemudian Setelah Acara Pengibaran Bendera Merah Putih, Diisi Sambutan dari Perwakilan Pemkot Kabupaten Klaten Bapak Anang Jati Luhur, Setelah Upacara Selesai Berlanjut Setelahnya dilakukan Serah Terima Bendera 1000 m Ke Bapak Camat Sebagai Perwakilan Relawan dan Paguyuban Di Sekitar Candi Untoroyono Oleh Gusti Moeng Dari Kraton Kasunanan Surakarta, Selanjutnya Bendera tersebut Dibentang hingga ke Jalan Raya Pedan Karangndowo, Persisnya Sampai Di Tugu Hingga Gapura Masuk Desa Kalangan Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten, Rutenya dari Mata Air Beji Candi Untoroyono ke selatan sampai ke Jalan Raya Pedan Karangndowo, kemudian belok kanan hingga sampai Gapura masuk Desa Kalangan Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten, Barisan Pembentang Bendera ini Dipimpin oleh Ibu Murtiningsih, dan Barisan paling depan adalah Pembawa Bendera Pusaka Gunung Andong, Sapta Arga Cakra Nagari, kemudian disambung dari Yayasan Mataram Jaya Binangun, Paguyuban Pakasa, dan Beberapa Srikandi serta Perwakilan dari Paguyuban Gabungan lainnya, baru kemudian Disambung lagi oleh Aparat Keamanan, Tentara dan Polisi Diujung Bendera Merah Putih 1000 Meter, Sang Ratih Sri Buworo, juga dibelakangnya dikuti Para Pelajar Paskibraka dan barisan Perguruan Pencak Silat serta Relawan Relawan.

Aparat Keamanan Ujung Tombak Negara Dari Undur TNI dan Polri berada diposisi depan barisan Pembentang Merah Putih 1000 Meter dari Pelataran Candi Untoroyono Pedan Kabupaten Klaten
Aparat Keamanan Ujung Tombak Negara Dari Undur TNI dan Polri berada diposisi depan barisan Pembentang Merah Putih 1000 Meter dari Pelataran Candi Untoroyono Pedan Kabupaten Klaten

Sebelumnya Memang Sudah Ada Surat Dari Keraton Surakarta Yang Ditujukan Pada Bupati Klaten Surat Dari Karaton Surakarta, dengan Nomor: L.d.24 U.01.09.11.05,
Juga dari Paguyuban Pakasa Mengundang Seluruh Relawan serta Paguyuban berikut Pengurus Penyungsung Candi Untoroyono, Juga Gabungan Paguyuban di Pedan, Undangan Juga dikirimkan Kepada para Tamu Undangan, untuk Hadir dan Membersamai Kegiatan ini, dengan Memakai Dresscode atau Seragam Batik Mataraman, beserta Udeng Samir yang Diinstruksikan langsung oleh Ketua Pakasa Cabang Klaten
Ketua Pakasa KP. Probonagoro, S.H

Petugas Media dari Puskesmas Pedan berlari ke tengah Upacara Bendera, saat terlihat ada seorang Siswa Pelajar yang tidak kuat menahan panas, dan kelelahan, di saat Upacara Didepan Candi Untoroyono Pedan

Baca Persiapan Kegiatan :

https://metropaginews.com/mengintip-persiapan-bentang-merah-putih-1000-m-di-candi-untoroyono-pedan/

Pada pagi hari ini, Bupati Klaten tidak bisa Hadir Dalam Kegiatan, dan hanya Mengirim Surat yang Diwakilkan pada Bapak Anang Jati Luhur, Dalam Suratnya Bupati Klaten Sangat Mengapresiasi Dan Menyambut Positif Kegiatan Ini, semoga dari kegiatan tersebut bisa menimbulkan Feedback yang baik Bagi Generasi Muda dan Masyarakat untuk Lebih Bersemangat Bergotong royong memaknai Hari Sumpah Pemuda, lebih lanjut Bupati Klaten dalam suratnya juga sangat menghormati Ibu Bumi yakni 7 Gunung ( Gunung Tidar – Gunung Merbabu – Gunung Sindoro – Gunung Sumbing – Gunung Prau – Gunung Bismo – Gunung Andong ) serta Berharap Kegiatan bisa berjalan lancar tanpa kendala satu apapun hingga akhir nanti Ruwatan di Pantai Parang Kusumo Jogyakarta.

Iring Iringan Pembentang Merah Putih 1000 Meter terlihat mulai memasuki area Jalan Raya Pedan -Karangndowo
Iring Iringan Pembentang Merah Putih 1000 Meter terlihat mulai memasuki area Jalan Raya Pedan -Karangndowo

Setidaknya hingga berita ini diturunkan 3 orang terpaksa dilarikan ke Puskesmas terdekat, karena Pingsan saat Mengikuti Upacara, namun karena persiapan mobil Ambulance dan Relawan yang cukup, jadi hal tersebut tidak sampai Mengganggu Jalannya Kegiatan.

Ditemui Awak Media MetroPagi News Gusti Moeng dari Kraton Surakarta memberitahu bahwa Kegiatan Ini, nantinya akan kita bawa juga dalam Festival Kraton Nusantara yang akan berlangsung di Bulan Desember, di Kraton Surakarta, dan mengenai Kegiatan Bentang Bendera ini memang Kegiatan Tersebut dilakukan di Lokasi Situs Situs Sejarah Purbakala yang masih ada, bahwasanya Kraton ingin bilang Bahwa Bagaimanapun Bendera Itu Harus Dijaga, sebab Identitas sebuah Negara Didunia apapun itu adalah pada Bendera, seperti halnya Bangsa kita.

https://metropaginews.com/wp-content/uploads/2024/10/IMG_20241029_141122.jpg
Gusti Moeng Saat Diwawancara Oleh Awak Media MetroPagi News, Di Pelataran Candi Untoroyono Pedan, Lokasi Kegiatan Bentang Merah Putih 1000 Meter.

Lebih lanjut Gusti Moeng Juga Mengatakan Bahwa Awalnya Kegiatan ini asalnya tumbuh dan lahir masyarakat itu sendiri, yakni dari salah satu anggota Yayasan Mataram Joyo Binangun yang mendapat Mundi atau Wisik untuk Menjaga Merah Putih, Yayasan ini memang sudah seringkali menggelar kegiatan Bentang Bendera ini, serta melakukan ini dimana mana di Candi Borobudur pun Candi Prambanan, 3 bulan yang lalu mereka menemui saya di Kraton, dan ingin Mengembalikan Bendera Merah Putih di Kraton, untuk kemudian Agar bisa di Sanggarkan, juga dibentangkan di sekitar Kraton, serta Estafet hingga Ruwatan di Parangkusumo Jogyakarta.

Kemarin itu di Anggromanis Desa Paling Tertinggi di Daerah Puncak Gunung Lawu ( 27/10/2024 ) Kami juga datang dari Keraton Surakarta, setelah dari Gunung Lawu kita juga ke Kabupaten Karang Anyar dan Kabupaten Sragen Yakni di Gunung Kemukus, disana ada Situs yang Namanya Juga Trowulan, terus Maghrib dari sana Diserahkan dan Semayamkan di Kraton Di Sanggarkan di Siti Hinggil, kemudian paginya ( 28/10/2024 ) kita Mulai Acara Upacara Kebangsaan Diikuti 1000 Peserta, dan Di Kelilingkan Benteng Paparnya.

Ibu Murtiyah Pemimpin Ataka Arakan Bentang Bendera Merah Putih 1000 Meter Dari Candi Untoroyono, Hingga Ke Gapura Desa Kalangan Kecamatan Pedan
Ibu Murtiyah Pemimpin Arak Arakan Bentang Bendera Merah Putih 1000 Meter Dari Candi Untoroyono, Hingga Ke Gapura Desa Kalangan Kecamatan Pedan

Apa, Kenapa, Dan Harus Kraton Surakarta, karena Kraton Surakarta Adalah Yang Tercatat Dalam Sejarah Sebagai Terusan Dari Kerajaan Majapahit, Demak, Pajang Dan Mataram, sementara Kerajaan Mataram Muaranya Ada Di Surakarta, Didesa Solo itu, Kemudian dari Jaman Majapahit Dulu, Kraton Kraton itu Sudah Punya Identitas, seperti Gulo Klopo atau Merah Putih Sebagai Simbolis, Jadi pada saat itu Kami Menemukan Risalah Risalah dari BPUPKI (Badan Pelaksana Upacara Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) Kala Itu Di Bab 15 Bahwa Bendera Republik Itu Adalah Merah Putih, Lalu Pada Tahun 1945 itu kan memang Ada Pejabat Kraton yang 14 Orang Itu ikut terus dalam Kegiatan PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) dan Kraton saat itu diwakili oleh Mr Supomo salah satunya.

Lalu menjawab Pertanyaan berikutnya Kenapa 1000 Meter Karena Memang Kesanggupan Dari Anggota Saat Itu Demikian, dan Sekarang Disepakati Tiap Tahun Nambah 1 Meter, seperti Tadi itu kan Sudah 1001 Meter sebenarnya Ungkap Gusti Moeng Mengakhiri.

Para Relawan dan Pembentang Bendera Merah Putih 1000 Meter Disepanjang Jalan Raya Pedan Karangndowo, sedang beristirahat ketika hampir sampai di Titik Finish.
Para Relawan dan Pembentang Bendera Merah Putih 1000 Meter Disepanjang Jalan Raya Pedan Karangndowo, sedang beristirahat ketika hampir sampai di Titik Finish.

Catatan Gusti Moeng / Gusti Kanjeng Ratu Wandansari, lebih akrab dengan nama panggilan Gusti Moeng, ( lahir 1 November 1960 ) merupakan putri dari pasangan Sri Susuhunan Pakubuwana XII dengan Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum dari Kasunanan Surakarta.

Latest News

Dalang Kondang Warseno Tutup Usia Setelah Dirawat 3 Hari Di Rumah Sakit.

KLATEN-METROPAGINEWS.COM || Warseno Slank Dalang kondang asal Sukoharjo, Jawa Tengah, meninggal dunia, Warseno Slank atau nama lengkapnya Warseno Hardjodarsono tersebut...

More Articles Like This


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (0) in /home/metropaginews/public_html/wp-includes/functions.php on line 5463