BerandaLintas PeristiwaDugaan Pemotongan BLT Kesra di Brebes: Warga Diminta Setor Rp400 Ribu, Mediasi...

Dugaan Pemotongan BLT Kesra di Brebes: Warga Diminta Setor Rp400 Ribu, Mediasi Berujung Tegang

BREBES – METROPAGINEWS.COM ||  Dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) di Kabupaten Brebes kembali memicu polemik setelah sebuah video pengakuan warga viral di media sosial. Rekaman tersebut menunjukkan adanya tekanan kepada penerima bantuan agar menyetorkan sebagian dana kepada panitia Madrasah Diniyah (Madin). Kamis (4/12/2025).

 

Peristiwa ini terjadi pada 1 Desember 2025 di Pedukuhan Taman RT 04 RW 04, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, saat proses pencairan BLT berlangsung di sebuah bengkel. Dalam video yang beredar, seorang pria berinisial P mengaku menerima BLT senilai Rp900.000, namun diminta menyetorkan Rp400.000 kepada panitia Madin sesuai arahan ketua RT masing-masing.

Seorang saksi perempuan turut menguatkan pengakuan tersebut. Ia mengaku mendengar ancaman bahwa warga yang menolak memberikan setoran tidak akan menerima bantuan lagi pada tahun berikutnya.
“Yen ora gelem dipotong, besok ora entuk bantuan maneh,” tuturnya.

Beberapa warga menyebutkan bahwa setoran tersebut disampaikan seolah-olah sebagai kewajiban. Mereka merasa tertekan karena khawatir hak bantuan mereka dicabut jika tidak memenuhi permintaan tersebut.

 

Pertemuan Warga dan Respons Ketua RT Memanas

Setelah video tersebut viral, warga mendatangi rumah Ketua RT 04 RW 04, Pak Toyib, untuk meminta klarifikasi. Suasana pertemuan berlangsung tegang. Menurut warga yang hadir, Ketua RT tampak emosional dan beberapa kali memukul pahanya sendiri sebagai bentuk kekesalan saat diminta memberi penjelasan.

 

1 20251204 062419 0000

Ketegangan ini semakin memperkuat dugaan adanya tekanan dalam proses penyaluran bantuan.

Ibu Kadus Gelar Mediasi: Dialog Sempat Panas

Merespons polemik yang berkembang, Ibu Kepala Dusun (Kadus) mengundang seluruh pihak terkait untuk melakukan mediasi. Undangan diberikan kepada seluruh ketua RT, termasuk Pak Toyib, serta saksi-saksi seperti Waluyo yang hadir saat penyaluran bantuan.

Mediasi digelar untuk mendengarkan keberatan warga sekaligus meminta klarifikasi dari pihak yang diduga terlibat. Proses dialog sempat memanas, namun situasi akhirnya dapat dikendalikan. Forum tersebut menjadi ruang bagi warga menyampaikan keresahan atas dugaan pemotongan dan intimidasi.

Pemerintah Tegaskan: BLT Kesra Harus Diterima Utuh

Di tengah memanasnya isu ini, pemerintah menegaskan kembali bahwa BLT Kesra sebesar Rp300.000 per bulan untuk periode Oktober–Desember, yang disalurkan sekaligus sebesar Rp900.000, wajib diterima utuh tanpa potongan.

Tidak ada ketentuan apa pun yang memperbolehkan pemotongan dana bantuan. Tindakan meminta setoran tanpa dasar hukum dapat dikategorikan sebagai penyalahgunaan wewenang atau pungutan liar, yang memungkinkan untuk diproses secara hukum.

(Mistam)

Komentar Klik di Sini