BerandaSosial - EkonomiGeliat Workshop Anyaman dan Pengolahan Jali Inklusif di Desa Palar: Merajut Harapan...

Geliat Workshop Anyaman dan Pengolahan Jali Inklusif di Desa Palar: Merajut Harapan Bersama Difabel

KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten, tengah bersiap menyambut gelaran Workshop Anyaman dan Pengolahan Tanaman Jali Inklusif yang akan dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Kelompok 219 dan 220, dengan semangat kolaborasi Pentahelix  menggabungkan unsur akademisi, pemerintah desa, pelaku usaha, komunitas, dan media.

 

Dipilihnya Desa Palar bukan tanpa alasan. Dengan lahan pertanian subur dan potensi tanaman jali yang tinggi  baik dari segi gizi maupun nilai kerajinan  desa ini diyakini dapat berkembang menjadi sentra ekonomi kreatif berbasis komunitas. Daun dan batang jali digunakan untuk dekorasi, sedangkan bijinya diolah menjadi bahan pangan. Inovasi ini semakin bernilai ketika disandingkan dengan kreativitas industri rumah tangga dan semangat pemberdayaan difabel.

 

PSX 20250723 094701

Teknik Anyaman Inklusif bersama Maestro Rotan

Sesi pertama workshop akan dipandu oleh Sutiyono, mantan pengemudi ojek daring yang kini dikenal sebagai maestro anyaman rotan dari CRM Craft Surakarta. Ia akan mengajarkan teknik dasar memilih rotan berkualitas, proses perendaman agar lentur, hingga teknik merakit anyaman seperti simple list dan tusuk lancip.
Fasilitas ramah difabel disiapkan, termasuk kursi roda, meja ergonomis, dan pendamping terlatih di basecamp Sanggar Mewarnai Dunia.

Mahasiswa KKN turut mendampingi peserta dalam sesi kreatif daur ulang, mengubah kertas majalah dan koran bekas menjadi tatakan gelas dan keranjang mungil. Pendekatan ini menyatukan kesadaran lingkungan dengan peluang usaha, sejalan dengan tren zero waste yang terus berkembang.

Belajar Langsung dari Praktisi Jali Klaten

Sesi kedua menghadirkan praktisi Jo La Li dari komunitas Jola Jali Klaten. Ia akan mengajarkan peserta membedakan jenis jali putih untuk kerajinan dan jali coklat untuk konsumsi. Materi mencakup proses pengeringan, penyiapan serat, pewarnaan alami, hingga teknik pemasaran produk. Dengan pendekatan praktis, UMKM lokal dibekali pengetahuan dari kebun hingga pasar.

Dalam sesi branding dan pemasaran digital, mahasiswa memperkenalkan teknik fotografi produk, penulisan narasi inklusif, dan platform e-commerce sederhana. Narasi personal para pengrajin difabel diangkat sebagai kekuatan daya tarik produk, membuka ruang empati dan pasar yang lebih luas.

 

PSX 20250723 094503

Ruang Inklusif, Ruang Belajar Bersama

Aksesibilitas menjadi prinsip utama. Jalur khusus kursi roda, tenda ramah difabel, konsumsi dari TP PKK, serta dukungan mobilitas oleh Karang Taruna memastikan kenyamanan semua peserta. Workshop memasak berbahan dasar jali juga menjadi bagian dari pelatihan, sekaligus menyediakan kudapan sehat untuk peserta.

Liputan dari Online Media Center menyoroti momen-momen inspiratif: tangan lincah merajut rotan, ekspresi antusias peserta difabel, hingga proses penajaman serat jali. Dokumentasi ini menjadi bagian penting dalam kampanye kesadaran bahwa keterbatasan fisik tak membatasi kreativitas.

Menuju Wisata Edukatif Berbasis Inklusi

Komunitas Lalicaraneturu Tour Guide turut mengemas workshop menjadi paket wisata edukatif. Wisatawan diajak berkeliling kebun jali, menyaksikan proses anyaman, dan berinteraksi langsung dengan pengrajin difabel. Model ini memperluas konsep pariwisata  bukan sekadar rekreasi, tetapi juga pengalaman belajar dan empati sosial.

Mahasiswa KKN tak hanya berperan sebagai fasilitator teknis, tetapi juga katalisator gagasan. Forum malam hari dimanfaatkan untuk diskusi dan inovasi, seperti motif anyaman bercorak batik dan souvenir jali berpadu ecoprint daun lokal. Ide-ide segar langsung diuji lapangan, memperkuat semangat co-creation.

Merangkai Masa Depan, Menenun Harapan

Tak sedikit kendala seperti cuaca dan logistik yang dihadapi. Namun, berkat kolaborasi semua pihak, kegiatan tetap berjalan lancar. Jalur kursi roda yang mulus menjadi simbol kuat: bahwa inklusi bukan sekadar jargon, tapi tindakan nyata yang menembus batas.

Workshop ini diharapkan melahirkan wirausaha baru: tas ramah lingkungan, kerajinan jali berlabel lokal, hingga workshop berbayar untuk wisatawan. Lapangan kerja terbuka bagi difabel dan lansia, dan Desa Palar bersiap menjadi sentra kerajinan inklusif yang memperkuat identitas ekonomi kreatif Klaten.

 

PSX 20250723 094622

Sebagai penutup rangkaian, Festival Desa Palar Mewarnai Dunia akan digelar. Karya-karya peserta dipamerkan: anyaman rotan, produk jali, dan hasil daur ulang kertas. Stand interaktif disiapkan agar pengunjung bisa langsung mencoba membuat karya serta mengenal nilai sosial di baliknya.

Ajak Warga Hadir: Kamis, 24 Juli 2025

Pemangku kepentingan mengundang seluruh masyarakat hadir di Sanggar Mewarnai Dunia, Desa Palar. Mari saksikan dan dukung semangat inklusif membangun desa. Setiap partisipasi menjadi langkah kecil menuju perubahan besar.

“Workshop ini bukan sekadar seremonial. Ia adalah gerbang perubahan: saat ilmu bertemu kemauan, kolaborasi merajut perbedaan, dan kreativitas menumbuhkan masa depan.”

 

(Pitut Saputra)

Komentar Klik di Sini