Oleh : Heintje Mandagi Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia. Jakarta menyala
Jakarta benar-benar dibuat menyala oleh Calon Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pramono Anung Wibowo. Sosok bersahaja itu berhasil merebut hati warga Jakarta bersama tokoh karismatik Rano Karno sang Calon Wakil Gubernur.
Meski di awal pencalonannya sempat diragukan bahkan dipandang sebelah mata oleh para lawan politik, ‘bayi ajaib’ itu justeru mampu menjelma menjadi ‘raksasa’ hanya dalam hitungan bulan. Tokoh Super Hero itu ternyata ada juga di dunia politik.
Begitu perkasanya Pasangan Calon yang diusung partai semata wayang PDI Perjuangan ini mengalahkan 12 deretan partai mentereng pengusung Paslon Cagub dan Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono yang dikenal dengan sebutan RIDO.
Endorsmen politik pun tak kaleng-kaleng menyerbu Paslon RIDO. Dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, ratusan tokoh nasional, dan belasan menteri dan eks Menteri, bahkan sampai FPI pun tak ketinggalan mendukung Paslon RIDO.
Namun anehnya sederetan tokoh itu tak mampu membuat ‘api’ Jakarta Menyala padam. Mas Pram dan Bang Doel justeru berhasil membuat Jakarta Menyala semakin ‘membakar’ warga Jakarta.
Seruan Mas Pram dan Bang Doel agar Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta satu putaran bukanlah isapan jempol. Pemilik ujung jari berlumur tinta pemilu yang ikut mencoblos itu ternyata berjumlah lebih dari 2 juta orang untuk paslon Jakarta Menyala ini.
Sang pelawak Cak Lontong yang menjadi ikon kampanye riang gembira Paslon Mas Pram dan Bang Doel rupanya gak lucu di mata lawan politik pasca quick count atau hasil perhitungan cepat Pilkada Jakarta. Namun begitu, Cak Lontong yang kocak itu mampu mengajak warga Jakarta menertawakan keangkuhan para elit politik di ibu kota negeri ini.
Banteng boleh kalah di kandangnya Jawa Tengah. Tapi sang super hero politik itu cukup sakti menyelamatkan muka partai pemenang pemilu itu dengan kemenangan terhormat di Pilkada DKI Jakarta. Jagoan itu menang meski dikeroyok para master.
Menarik jauh ke belakang, sinyal kemenangan itu mungkin tak lepas dari ‘wake up call’ sang RI 1 saat memanggil mas Pram ke rumah Kertanegara ketika jutaan mata rakyat tertuju ke layar kaca televisi dalam momen pemanggilan para calon menteri. Mas Pram tiba-tiba nyelonong lewat pintu khusus menemui sang Jenderal.
Kedekatan Pramono dan Presiden Prabowo Subianto pasca kemenangan ini sejatinya menjadi perekat hubungan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dengan sang presiden. Megawati boleh bersuara Pilkada diwarnai intervensi instrument kekuasaan. Tapi faktanya Jakarta bisa dimenangkan partai single fighter.
Yang pasti Paslon Pramono – Rano melalui konferensi pers di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/24), telah mendeklarasikan kemenangan kontestasi Pilgub DKI Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan 50,07 persen dengan perolehan sebanyak 2.183.577 suara atau dalam artian mendapatkan 50 persen plus 2.943 suara.
Selamat memimpin untuk Jakarta Menyala.