BerandaBudayaKarawitan Siswo Budoyo Siswa-siswi SDN 02 Gintungreja Meriahkan Sedekah Bumi, Bukti Regenerasi...

Karawitan Siswo Budoyo Siswa-siswi SDN 02 Gintungreja Meriahkan Sedekah Bumi, Bukti Regenerasi Budaya Masih Bernyawa

CILACAP –  METROPAGINEWS.COM || Suasana penuh semarak dan kental akan nuansa budaya menyelimuti Pendopo Balai Desa Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu, Senin malam (14/7). Pemerintah Desa Gintungreja menggelar acara tasyakuran Sedekah Bumi yang dirangkai dengan peringatan Tahun Baru 1447 Hijriah. Puncaknya adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

 

Acara ini dihadiri jajaran Forkopimcam, anggota DPRD Cilacap, para kepala desa se-Kecamatan Gandrungmangu, serta ratusan warga dari berbagai kalangan.

Yang menarik perhatian, sebelum lakon utama dimulai, panggung lebih dulu diisi oleh penampilan siswa-siswi SDN 02 Gintungreja yang tergabung dalam grup Karawitan Siswo Budoyo. Anak-anak ini tampil memukau membawakan tembang Jawa dengan piawai, memancing decak kagum dan tepuk tangan dari para tamu.

 

PSX 20250719 083727

“Saya sangat bangga melihat anak-anak kita mahir memainkan gamelan. Ini bukti regenerasi pelestarian budaya masih berjalan,” ujar Kepala Desa Gintungreja, Suyanto.

 

Namun, di balik kebanggaan tersebut, sejumlah pegiat budaya justru menyoroti minimnya dukungan nyata terhadap kelompok seni pelajar seperti Siswo Budoyo. Fasilitas latihan yang terbatas dan tidak adanya insentif untuk guru seni menjadi tantangan tersendiri.

“Kami berlatih dengan peralatan seadanya. Harapan kami, pemkab atau dinas pendidikan bisa melihat potensi ini sebagai aset daerah, bukan sekadar tontonan saat hajatan desa,” ujar salah satu guru pendamping.

 

Regenerasi budaya memang berjalan, tapi tanpa dukungan struktural dan anggaran khusus untuk pendidikan kesenian tradisional, semangat anak-anak ini bisa padam sewaktu-waktu.

Beberapa warga juga berharap, ke depan ada kebijakan yang lebih progresif dari Pemkab Cilacap, seperti:

Pemberian anggaran khusus pelatihan seni untuk sekolah desa.

Festival seni tahunan untuk pelajar tingkat kecamatan dan kabupaten.

Beasiswa bagi pelajar yang aktif dalam seni tradisi.

 

PSX 20250719 083802

“Jangan hanya terkesan ketika menonton. Saatnya budaya bukan sekadar dekorasi acara seremonial, tapi diberi tempat yang layak dalam pendidikan dan pembangunan daerah,” pungkas salah satu tokoh masyarakat.

Pagelaran ditutup oleh wayang kulit lakon “Wahyu Garudo Kuncoro” oleh Ki Tejo Siswo Carito dan Karawitan Mudho Budoyo yang berlangsung hingga dini hari.

(Andrika | Komari | MetroPagiNews)

Komentar Klik di Sini