MANGGARAI NTT – METROPAGINEWS.COM || Dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional tahun 2023, Pemkab Manggarai bersama Yayasan Plan Internasional Indonesia bekerja sama dengan Konsorsium Disabilitas Kabupaten Manggarai, melakukan penanaman anakan pohon di sekitar mata air Wae Reget Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu (09/12/2023).
Hari disabilitas internasional tahun 2023 mengusung tema Bersatu Dalam Aksi Untuk Menyelamatkan dan Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu untuk dengan dan oleh penyandang disabilitas.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Yayasan Plan Internasional Indonesia, juga hadir tua Gendang Leda, tokoh masyarakat, Pihak PDAM Tirta Komodo, serta masyarakat sekitar lokasi.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya pada tujuan ke 6 (enam) air bersih dan sanitasi layak serta tujuan ke 13 (tiga belas) penanganan perubahan iklim.
Penanaman anakan pohon secara simbolis dilakukan oleh Kasdim 1612 Manggarai, Wakapolres Manggarai, Kepala Bapelitbangda Manggarai, Kepala Dinas Kehutanan Propinsi NTT, Penggurus PKK Manggarai, serta camat Langke Rembong, di sekitar Mata Wae Reget.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Manggarai Hilarius Jonta mengatakan, konsorsium disabilitas merupakan salah satu mitra strategis pemerintah daerah dan yayasan Plan Internasional Indonesia dalam mendorong pencapaian sanitasi total berbasis masyarakat yang berkesetaraan gender dan inklusi sosial di kabupaten manggarai dan ketahanan iklim dalam pembangunan serta menyuarakan pelibatan disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan.
“Penyandang disabilitas tidak hanya menjadi obyek pembangunan namun menjadi pelaku dalam pembangunan diberbagai tingkatan sehingga pembangunan yang inklusif dan berkeadilan dapat tercapai,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Konsorsium Disabilitas Kabupaten Manggarai Sebinus mengatakan, kegiatan yang dilakukan hari ini, prinsip utamanya adalah universal, integrasi dan inklusif.
“Penyandang disabilitas juga bisa, penyandang disabilitas juga mendorong untuk lingkungan yang bersih. Apa yang kita lakukan hari adalah bentuk partisipasi penyandang disabilitas bahwa penyandang disabilitas itu juga bisa yang penting kita diberi kesempatan dan ketika kita sudah melibatkan teman-teman disabilitas dalam berbagai sektor tentu juga akan menjawab (SDGs) yaitu orang tanpa kemiskinan,” tutupnya.*