MALANG – METROPAGINEWS.COM II Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID), Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM) kembali mencatat pengalaman berharga dalam pelaksanaan ujian skripsi. Ujian tersebut menjadi momen istimewa karena mengundang Dr. Chafit Ulya, S.Pd., M.Pd dari Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai dosen penguji eksternal. Ujian skripsi yang bertajuk “Pengembangan Modul Ajar Menulis Puisi Berbasis Kearifan Lokal Banyuwangi untuk SMA” digelar pada Jumat (15/8/2025) di Ruang Rapat, D16 Fakultas Sastra UM. Banyuwangi
Dalam ujian yang berlangsung, seorang Mahasiswi bernama Devi Vitrotun Nisak memaparkan hasil penelitiannya berupa penyusunan bahan ajar menulis puisi yang diintegrasikan dengan kearifan lokal Banyuwangi yang bertujuan untuk menciptakan pembelajaran kreatif dan bermakna di kalangan siswa SMA. Bahan ajar berupa modul yang berjudul “Banyuwangi dalam Kata: Membingkai Kearifan Lokak Melalui Puisi” berisi materi menulis puisi yang terdiri atas 3 unit kegiatan yaitu Harmoni Lokal sebagai Inspirasi Menulis Puisi (pra-menulis), Menulis Puisi dengan Jiwa Banyuwangi (inti menulis), dan Menyunting Puisi dalam Bingkai Banyuwangi (Pasca Menulis).
Pada sesi tanya jawab, Dr. Chafit Ulya, S.Pd., M.Pd., (UNS) memberikan apresiasi sekaligus saran untuk memperkaya penelitian ini.
“Modul ajar yang telah disusun sangat menarik dan dapat menjadi inspirasi pembelajaran berbasis kearifan lokal di daerah lain. Modul ajar akan jauh lebih bernilai apabila dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada di sekolah. Sebaiknya dipaparkan juga bagiamana modul ajar mampu menjawab permasalahan yang ada di sekolah dan menciptakan pembelajaran yang bermakna.” Ungkapnya.
Ditambahkannya, kehadiran penguji eksternal menambah nuansa baru dalam proses akademik, karena memberikan sudut pandang berbeda sekaligus memperkaya diskusi ilmiah.
Dr. Azizatuz Zahro’, S.Pd., M.Pd., sebagai Ketua Departemen Sastra Indonesia UM sekaligus Dosen Pembimbing, menyebut keterlibatan dosen dari luar UM bukan hanya memperluas kolaborasi akademik, tetapi juga membuka kesempatan untuk meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa.
“Dengan adanya penguji eksternal, mahasiswa mendapat penilaian yang lebih objektif dan masukan yang lebih beragam, sehingga penelitian mereka semakin matang,” tuturnya.
Mengenai topik tentang kearifan lokal Banyuwangi sendiri dipilih sebagai bentuk kepedulian mahasiswa PBSID FS UM terhadap potensi daerah. Nilai-nilai tradisi, seni, dan sastra yang khas Banyuwangi dianggap penting untuk terus dilestarikan sekaligus dikembangkan dalam pembelajaran.
Kehadiran penguji eksternal dalam ujian skripsi ini diharapkan dapat menjadi pemantik untuk kolaborasi akademik yang lebih luas antara UM dengan perguruan tinggi lain. Selain itu, pengalaman ini juga memberikan motivasi tersendiri bagi mahasiswa lain untuk semakin serius mengangkat isu-isu lokal dalam penelitian mereka.
Dengan keberhasilan ujian skripsi ini, PBSID FS UM menunjukkan komitmennya dalam mendukung mahasiswa untuk menghasilkan penelitian yang relevan, berkualitas, dan berkontribusi bagi pelestarian budaya lokal sekaligus memperluas jejaring ilmiah lintas kampus.
(Tyo)
Komentar Klik di Sini