Opini – metropaginews.com || Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, karena dengan pendidikan manusia menjadi berbudaya, dan mampu secara terus-menerus mengembangkan budaya tersebut demi kehidupan yang lebih baik (Uhar, 2015).
Tri Dharma di Perguruan Tinggi adalah salah satu dari sub sistem Pendidikan Nasional, keberadaannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berperan sangat penting melalui adanya penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, diantaranya yaitu pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwasanya perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 20 Ayat 2 Perguruan tinggi bukan hanya sekedar lembaga pendidikan, namun juga sebagai lembaga yang menjembatani hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat, dalam bentuk memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk kemaslahatan masyarakat secara luas, oleh karena itu perguruan tinggi harus memiliki konsep dan tujuan yang jelas dalam membangun perguruan tinggi agar menghasilkan dampak yang positif bagi masyarakat secara luas.
Perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil tenaga kerja atau manusia yang berkualitas (qualified manpower) yang merupakan suatu proses, dan mahasiswa sebagai keluaran (output) dari hasil produk yang memiliki nilai (value) dalam dunia kerja, kemudian keberhasilan tersebut dapat di ukur dengan tingkat penyerapan lulusan dalam masyarakat (employment rate) dengan ukuran tingkat penghasilan yang mereka terima.
Perguruan tinggi sebagai lembaga pelatihan untuk meneliti dan mengabdi kepada masyarakat, maka mutu perguruan tinggi ditentukan oleh penampilan atau prestasi penelitian dosen dan mahasiswanya, untuk mengukur masukan dan keluaran mutu perguruan tinggi di hitung dengan jumlah dosen dan mahasiswa yang mendapat penghargaan dari hasil penelitiannya (baik di tingkat lokal, nasional maupun di tingkat internasional), atau jumlah dana yang diterima oleh sivitas akademika atau oleh lembaganya untuk kegiatan penelitian, ataupun jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang terakreditasi. Perguruan tinggi sebagai upaya memperluas dan mempertinggi pengayaan kehidupan, indikator sukses kelembagaan terletak pada cepatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa dan variasi jenis program yang ditawarkan.
Rasio mahasiswa-dosen yang besar dan satuan biaya pendidikan setiap mahasiswa yang rendah juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan perguruan tinggi.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai tugas utama yang tertuang dalam tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat, maka diuraikan sebagai berikut :
1. Dharma Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan dan pengajaran adalah merupakan hal pertama dan utama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendidikan dan pengajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Di dalam Undang-Undang tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Dharma Penelitian dan Pengembangan
Dari tindak lanjut point pertama Tri Dharma Perguruan Tinggi di atas, pendidikan dan pengajaran selanjutnya diarahkan pada penelitian dan pengembangan, tujuan dari point kedua ini mahasiswa dalam menuntut ilmu diharapkan tidak hanya sebatas tahu, namun mengerti dan mampu menjadi konseptor perkembangan zaman di masa depan, begitu pentingnya penelitian dan pengembangan yang tertera pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, penelitian dan pengembangan adalah aktivitas jantungnya civitas akademik. Perguruan tinggi tanpa adanya penelitian akan dianggap sebagai perguruan tinggi yang tidak produktif, selain itu, perguruan tinggi tanpa adanya penelitian akan dianggap sebagai perguruan tinggi yang tertinggal.
3. Dharma Pengabdian kepada Masyarakat
Dosen dan mahasiswa dituntut untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, pengabdian tersebut dapat berupa penyebaran ilmu ke tempat peribadatan, acara warga maupun bentuk- bentuk tulisan di media massa. Demikian juga mahasiswa, pengabdian inilah yang menuntut para akademisi untuk mempraktikkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari di kampus.Sebab, ilmu tanpa dipraktikkan seperti tong konsong nyaring bunyinya.Oleh sebab itu, seorang akademisi benar-benar harus menjadi teladan bagi para akademisi lainnya terkhusus kepada masyarakat yang notabene adalah warga yang bisa hidup bersama sehari-hari.
Optimalisasi peran pendidikan tinggi, dengan memberdayakan mahasiswa sebagai sumber daya kreatif dan inovatif, lulusan yang kreatif, mahasiswa dan dosen peningkatan jumlah dan mutu penelitian, menghasilkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) melalui penelitian-penilitian perguruan tinggi yang dihilirkan untuk mendatangi langsung kepada masyarakat. hal ini untuk mendukung IPTEK sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa, meningkatkan Sumber Daya Manusia(SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ).
Perguruan Tinggi yang memiliki daya saing tinggi, mampu melakukan perubahan dan pembaharuan pendidikan yang dapat mengkombinasikan antara keunggulan akademik dengan kebutuhan pasar dan masyarakat. Kemudian keunggulan penelitian kreativitas dan kegiatan kewirausahaan(entrepreneurial), yang menghasilkan lulusan berdaya saing global (hardskill and softskill), dapat bekerjasama dan bersinergi dengan lembaga,industri dan pemerintah, asosiasi profesi, serta lembaga pendidikan dan pengujian di dalam dan di luar negeri, termasuk pertukaran dosen dan mahasiswa antar Negara terutama di tingkat ASEAN, selanjutnya dilakukan penajaman terhadap kurikulum dalam rangka penyesuaian kekinian.
Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Ketiganya akan saling mempengaruhi. Oleh karena itu landasan pendidikan dan ilmu perlu diperkuat dengan sistem pengajaran yang baik di kelas serta membangun budaya pendidikan yang positif.
Misalnya dengan mengembangkan budaya diskusi, sehingga sikap kritis mahasiswa tergali, setelah proses ini terlampaui, barulah penelitian dan pengembangan, serta pemberdayaan masyarakat juga bisa terimplementasi sesuai dengan harapan dan cita-cita Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagai hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui pengabdian kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri sebenarnya diberikan kepada seluruh civitas akademika terutama dosen dan mahasiswa, dosen sebagai pengajar, pembimbing sekaligus pendamping, sedangkan mahasiswa sebagai peserta didik yang menuntut dan mengembangkan ilmu, kedua elemen ini akan terus berkaitan dalam mengembang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang, apalagi di era society 5.0 dimana seluruh kegiatan akademika sudah berbasis teknologi dan digital sehingga memudahkan bagi para civitas akademika dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penulis : Letkol CKM ( Purn ) Dr. H. Barkah Rosadi, M.Mkes
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bandung