KLATEN-METROPAGINEWS.COM ||
Pemdes Ponggok beserta segenap warga dan PDAM Tirta Merapi Klaten, juga LUPMM, serta Bumdes Ponggok menggelar kegiatan budaya, yang merupakan tradisi dari masyarakat setempat, guna melakukan ruwatan terhadap salah satu mata air yakni Umbul Ponggok, acara ruwatan dan selamatan itu di simbolis’kan dengan kegiatan kirab budaya dari mata air Umbul Ponggok Paradise menuju mata air inti Umbul Ponggok dengan membawa serta kambing kendit juga beberapa gunungan jajanan pasar, berikut arak arakan pengiring para Pamong Desa juga warga sekitar yang berseragam lurik khas Klaten, dipimpin langsung oleh Mbah Gondrong yang membawa sapu lidi guna simbolis penunjuk jalan dan pembersihan area agar perjalanan menuju Umbul Ponggok berlangsung lancar, ( 09/12/2024 ) iring iringan rombongan kirab budaya tersebut tiba dari perjalanan menuju mata air Umbul Ponggok sekitar pukul 14.00 Wib, kemudian masuk dan berlanjut, mengelilingi sekitar mata air yang juga menjadi salah satu wisata air paling favorit di Desa Ponggok itu, karena terdapat wisata underwater di dalamnya, dan seringkali menjadi destinasi utama para turis domestik maupun mancanegara ketika mengunjungi kabupaten Klaten, serta menikmati beningnya air dari sumber mata air langsung beserta pemandangan alam bawah air yang menakjubkan.
Awalnya persiapan Kirab di lakukan di Umbul Mata Air Ponggok Paradise, semua peserta beserta segala perlengkapan disiapkan, lalu berlanjut dengan pembacaan rundown dan doa bersama, setelah semua siap kemudian rombongan di berangkatkan menuju Umbul Mata Air Inti yakni Umbul Ponggok, yang sedianya mau diruwat, guna pembersihan dari segala hal yang buruk menurut tradisi Jawa.
Setibanya di panggung utama kemudian acara berlangsung dengan pembacaan doa lagi oleh Bapak Laskar Rahmatullah, sebagai pembuka agar sedianya kegiatan berjalan lancar, dari awal hingga akhir, sebelum kemudian dilanjutkan dengan sambutan sambutan dari Direktur Bumdes Tirta Merapi, Ponggok Bapak Hendrik Widiyanto, lalu acara selanjutnya adalah penyembelihan Kambing kendit di sudut barat Umbul Ponggok untuk kemudian kepalanya di tanam di dekat Mata Air Ponggok dan dagingnya dibagikan pada masyarakat sekitar.
Acara di hadiri oleh Kepala Desa Ponggok dan segenap perangkat, PDAM Tirta Merapi Klaten dan jajaran, BPD, perwakilan embung Desa Ponggok, LPUMM Desa Ponggok, Ketua Ibu Ibu PKK Ponggok dan jajaran, serta perwakilan Bumdes dan muda mudi Desa Ponggok.
Dalam sambutannya ( 09/12/2024 ) Hendrik menyampaikan ” Terima Kasih dan Syukur Alhamdullilah pada Tuhan YME atas keberkahan air yang melimpah, di mana bukan hanya untuk masyarakat Ponggok saja pun juga bisa bermanfaat bagi masyarakat di Desa sekitar Ponggok, Alhamdulliah dengan adanya mata air ini menjadikan kita bisa berkolaborasi dengan PT HM yang nantinya juga bisa di manfaatkan untuk masyarakat luar Ponggok yang kekurangan air, dengan harapan dari program ini kita bisa mensyukuri nikmat dari Tuhan juga manfaat dari mata air ponggok ini agar bisa jadi keberkahan buat masyarakat luas, di sekitar Kabupaten Klaten ” Paparnya.
Selanjutnya dari gunungan yang di bawa tadi ada jajanan pasar, ingkung ayam, buah dan lain sebagainya di persiapkan oleh Ibu Ibu PKK guna acara Kembul Bujono, atau makan bersama seluruh yang hadir dan mengikuti kirab budaya, di lain sisi sembari menunggu proses penyembelihan kambing kendit semua undangan di persilahkan guna makan bersama.
Acara ini di hadiri oleh Kepala Desa dan segenap perangkat, PDAM Tirta Merapi Klaten, BPD, perwakilan embung Desa Ponggok, LPUMM Desa Ponggok, Ketua Ibu Ibu PKK Ponggok dan jajaran, serta perwakilan Bumdes dan muda mudi desa Ponggok.
Lebih lanjut ditemui terpisah kepala Desa Ponggok Junaedi Mulyono mengatakan pada awak media ( 09/12/2024 ) ” Ini adalah acara tahunan, ya terkait penyembelihan kambing kendit ini, kalau untuk kirab budayanya baru kali pertama ini, dan mengenai kegiatan tersebut sebenarnya sudah kita adakan kemarin di saat kenduri banyu di umbul Sigedang ya, hanya saja tersentral disana , nah kita pingin’nya mengembalikan pada adat dan budayanya sendiri, sesuai dengan kearifan lokal di sekitarnya jadi di setiap mata air itu, ada kegiatan budaya sendiri, lah ini yang kita dorong kedepannya agar acara budaya tidak tersentral di satu mata air saja, selanjutnya ya kita akan terus bersama sama mengembangkan’nya, kemudian karena wisata itu kan bukan hanya air, ada kuliner, budaya, alam dan banyak lagi, jadi kita dorong ke arah budaya yang “back to nature,” jadi ke alam dan lebih ke seninya kita padukan, sama dari segi tanamannya juga, nanti dengan merangkul berbagai pihak, jadi kita akan mengembangkan semacam Eko Wisata kedepan, dan kembali lagi pada pertanyaan mengenai kambing kendit dalam acara ini, jadi kan itu sifatnya hanya simbolis ruwatan ya nanti kambing tersebut, kita sembelih buat sedekah daging bagi masyarakat sekitar dan kepalanya kita tanam di sekitar Mata Air Ponggok,” paparnya.
Kedepan kita juga ada produk air minum mineral namanya APO ( Air Ponggok ) sudah jadi hanya menunggu pengesahan dari BPOM untuk sementara masih IRT ya, nanti kalau mau launching kita kabari, ini lokasi pengolahannya di belakang Bali Desa Ponggok, ya ini kan hilirisasi jadi bisa jadi aset desa juga kedepan, ” Pungkasnya.
Sigit Setyawan Direktur Tekhnik PDAM Klaten, mengatakan pada awak media ( 09/12/2024 ) ” Ya bagi kami dari Perumda PDAM Tirta Merapi Klaten, Kegiatan Ini Sangat Positif ya, kegiatan budaya di Ponggok ini jadi salah satu cara untuk merawat kelestarian sumber daya air yang telah diberikan oleh Tuhan YME, kami selaku salah satu pemanfaat dari mata air ini, harapan kami moga bisa terus langgeng, kedepannya dan bisa memberikan suplai air bersih bagi masyarakat Kabupaten Klaten, selama ini ga ada permasalahan lancar lancar saja, dan kita juga baik baik saja dengan pihak Pemdes serta sudah ada MOU untuk keberlangsungan kedepannya, terkait dengan pipa pipa penyaluran air itu kemarin kan jadi satu, lalu saat ini sudah kita pecah jadi sendiri sendiri jadi nantinya kita akan lebih banyak melewati desa desa yang membutuhkan air, bukan kekurangan ya tapi merupakan penambahan cakupan pelayanan, karena kan memang ini juga termasuk sebagian dari program untuk tahun 2025 nanti, mengenai Desa Ponggok ini Dia mengatakan luar biasa, karena dari awal itu terkait penataan, pengelolaan, dan perkembangan wisatanya luar biasa, berkat pak Junaedi ini, kemudian mengenai pipa PDAM Klaten itu juga dari Ponggok ini, dengan harapannya masyarakat Klaten yang rawan air, tapi bukan berarti ga ada air ya, tetapi ada air hanya saja tidak layak untuk dikonsumsi karena asin seperti Cawas, Trucuk, dan Karangndowo, itu harapannya dari Pemkab ya agar kita segera turun nanti biar segera ada pelayanan air bersih di daerah tersebut, ” Paparnya,
Kemudian Bapak Triyono Ketua LPUMM Des Desa Ponggok ( Lembaga Produktif Usaha Milik Masyarakat Desa Ponggok ) yang membawahi Mata Air Umbul Besuki dan Umbul Sigedang – Kapilaler, Mengatakan Pada Wartawan ( 09/12/2024 ) ” Kalau LPUMM itu membawahi Mata Air Umbul Besuki dan Umbul Sendang Kapilaler, sementara kalau Umbul Ponggok ini, di bawah Bumdes Desa Ponggok, lebih lanjut jadi awalnya itu LPUMM ini lahir dari komunitas di masyarakat yang mengelola aset desa, nah kalau Umbul Ponggok ini dari Bumdes artinya pengelolaanya dari penunjukan Kepala Desa Atau Pemerintahan Desa, kalau Umbul Besuki itu sendiri arahnya sebagai Ekowisata, jadi keunggulan kita itu di wisata outbond dan camping karena kan banyak hutan jati itu kita maksimalkan, makanya visi misi kita adalah Ultimate Choice Of Ponggok, jadi nantinya di harapkan bisa jadi miniatur dari Desa Ponggok, karenanya nanti semuanya akan ada disana, trus untuk umbul Besuki itu Koorlapnya Pak Sukirno dan kepala unitnya Pak Nurcholis, eh jadi memang Ponggok ini kan Umbul’nya yang sudah kita eksplore itu ada 3, masing masing punya keunikan sendiri, satu di Umbul Ponggok sendiri ada Ruwatan Tirta dengan penyembelihan Kambing Kendit tadi, sementara Umbul Besuki itu ada juga acara budaya unik, namanya nasi Wiwit, atau Wiwitan, kemarin juga ada event di Umbul Besuki itu namanya Festival Etno Jazz Sawah, inisiatornya Bapak Kepala Desa Ponggok, dan ini pertama kalinya di Indonesia, serta di Klaten jadi satu satunya acara, yang diharapkan nanti bisa jadi agenda rutin tahunan, sementara untuk di Umbul Sigedang- Kapilaler itu ada kenduri air, biasanya di bulan Agustus, kalau di Umbul Besuki November biasanya, ” Pungkasnya.
Kepala Desa Junaedi Mulyono menambahkan “Dengan aneka ragam peristiwa budaya dan tradisi juga event event kegiatan yang menyertainya ini, serta bersinergi bersama berbagai pihak, kami berharap moga bisa meningkatkan pariwisata di sekitar Desa Ponggok dan juga mendongkrak kesejahteraan warga sekitar harapan’nya, ” Pungkasnya.