BerandaDaerahMenengok Serunya Tradisi Puncak Syawalan Gunungan di Klaten

Menengok Serunya Tradisi Puncak Syawalan Gunungan di Klaten

KLA‌TEN-METROPAGINEWS.COM || Ribuan orang memadati area sekitar obyek wisata Bukit Sidoguro, Krakitan, Kecamatan Bayat, dalam rangkaian acara puncak syawalan di Klaten, yang digelar setiap hari ketujuh bulan Syawal penanggalan kalender Hijriyah (07/04/2025). Puncak syawalan

 

Tradisi Puncak Syawalan Gunungan Ketupat sendiri adalah warisan peninggalan nenek moyang yang terus dilestarikan hingga saat ini. Ada berbagai versi terkait hari pelaksanaan di masing-masing Daerah, ada yang setiap tanggal 6, ada yang tanggal 7 dan ada pula yang tanggal 8 Bulan Syawal penanggalan kalender Hijriyah, sesuai dengan tradisi dan kearifan lokal masing-masing Daerah.IMG 20250407 WA0009 IMG 20250407 WA0010 1

Di Bukit Sidoguro Krakitan, Bayat, Klaten Kegiatan dihadiri oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Disbudporapar, Jajaran Forkopimda Kabupaten Klaten, beserta segenap Undangan dan Warga Masyarakat.

Tradisi Lebaran Ketupat ini, dirayakan dengan antusias oleh segenap masyarakat yang datang dari segala penjuru Klaten dan sekitar. Mereka menunggu dan memadati lokasi kegiatan tempat Gunungan Ketupat akan diarak menuju Amphitheater Bukit Sidoguro yang diawali oleh barisan Duta Wisata Klaten membawa udik-udikan dalam keranjang janur.

Sri Nugroho Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Klaten, mengungkapkan Tradisi Syawalan akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Selain kirab puluhan gunungan ketupat, seni tari, ada juga hiburan seni musik.

“Kirab sekitar 21 Gunungan akan diarak dari bawah menuju ke atas, dengan ribuan ketupat di dalamnya, Di atas disambut dengan tari-tarian dan hiburan musik,” paparnya.

“Biasanya setelah kirab dan di doakan, gunungan berisi ketupat, udik-udik beserta aneka ragam hasil bumi itu kemudian diperebutkan oleh masyarakat umum.” pungkasnya.

Terpisah Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo mengatakan “Tradisi Syawalan di Bukit Sidoguro merupakan agenda rutin setiap tahun pada bulan Syawal, Monggo bila masyarakat ada waktu longgar setelah berlebaran bisa ikut memeriahkan Tradisi Syawalan tersebut,” ujar Hamenang.

“Warga perantauan yang kebetulan mudik dan mungkin belum kembali ke tempat kerjanya, juga bisa ikut menyaksikan serta memeriahkan tradisi tersebut, karena ini merupakan momentum guna mempererat tali silaturahmi ,” pungkasnya.

Topo seorang warga mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut, sebab Dirinya dan rekan-rekan bisa “Ngalap Berkah,” ujarnya saat ditanyakan awak media. “Ngalap Berkah (mencari atau berebut berkah kebaikan serta kebahagiaan) meski tidak seberapa Mas, namun karena ini sudah didoakan itu menjadi spesial dan istimewa bagi kami,” terangnya. IMG 20250407 WA0012

Kegiatan berebut ketupat dan hasil bumi tersebut berlangsung seru dan meriah, karena memang masyarakat sekitar yang hadir berebut, percaya bahwa hasil yang didapatkan dari berebut ketupat tersebut, bisa membawa kebaikan dan kebahagiaan, jadi meski hanya dapat satu ketupat dari sekian Gunungan yang ada, itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka.

Tradisi Puncak Syawalan Gunungan di Klaten ini memang menjadi magnet dan daya tarik wisata tersendiri di Klaten. Setiap tahunnya, telah dinantikan banyak warga baik dari lokal maupun luar Daerah, yang tertarik untuk sebatas melihat maupun ikut berebut berkah.

Sebuah kearifan lokal yang bukan saja menarik untuk dinikmati, namun juga membawa keberkahan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Khususnya mereka yang kebetulan berdagang maupun sebatas parkir penitipan sepeda motor dan mobil. Karena ribuan pengunjung tumpah ruah sedari pagi memadati obyek wisata tersebut.

(Pitut Saputra)

Komentar Klik di Sini