Kamis, Oktober 24, 2024

Napak Tilas Jalan Eks Pabrik Karung Delanggu, Yang Berubah Jadi Sentra Kuliner

Must Read

DELANGGU-METROPAGINEWS.COM || Napak tilas jalan kenangan eks Pabrik Karung Goni di Desa Delanggu, yang kini jadi sentra kuliner 24 jam nonstop

Penjual buah di trotoar
gambar diambil saat seorang Ojol mengantarkan makanan kepada nenek penjual buah ini

Melihat suasana Desa Delanggu, khususnya di jalan eks Pabrik Karung Goni, yang dulu ketika saya masih kecil seringkali melihat, banyak lalu lalang para buruh pekerja pabrik saat itu masih aktif berproduksi, melewati jalan tersebut sebagai jalur utama aktivitas, baik menuju pabrik maupun keluar pabrik, begitupun juga truk truk muatan dan lori pengangkut tanaman rami yang seringkali mondar mandir melewati jalan tersebut, kini pemandangan itu seolah berubah drastis, bukan saja truk truk yang hilang dari peredaran pun jalur lori pengangkut muatan juga seolah lenyap di telan bumi.

Kini yang tersisa adalah pemandangan baru yakni, deretan para pedagang sayur mayur, pakaian, kuliner dan segala macam barang dagangan, dari sebelum subuh hingga menjelang siang, lalu berganti pedagang siang hingga menjelang sore dan berganti lagi selepas sore, hingga akhirnya sampai menjelang pagi lagi.

Seorang penjual kue pukis di trotoar belakang lampu merah Pasar Delanggu
Seorang penjual jajanan kue sedang mengolah dagangannya

Dari pintu masuk eks Pabrik Karung Goni Delanggu, baik kearah utara, selatan barat dan timur, sampai di Stasiun Kereta Api Delanggu, kini dipadati para pedagang, bukan hanya di pagi hari, namun juga sampai keesokan hari berikutnya, full pedagang bergantian berjualan.

Sebenarnya pihak Pemerintah Desa Delanggu, sudah melarang para pedagang berjualan di trotoar sepanjang jalan eks pabrik karung goni Delanggu, karena dengan aktivitas perdagangannya, menimbulkan beberapa persoalan, dari sampah yang ditinggalkan, pun juga kepentingan pejalan kaki yang terabaikan, namun dalam hal ini, pemerintah desa maupun kecamatan juga tidak bisa berbuat banyak dengan makin merebaknya para penjual dagangan di sepanjang trotoar, karena memang wilayah areal jalan tersebut sudah diluar kewenangan Pemerintah Desa, melainkan hal itu menjadi kewenangan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemkab Klaten.

Suasana Jl eks pabrik Karung Goni Delanggu
Nampak pedagang sibuk melayani pembeli

Karenanya saat ditanya terkait dengan maraknya para pedagang,(18/10/24 ) pihak Aparatur Desa Delanggu, seolah tak lagi bisa menjawab, karena satu diluar kewenangan, kedua karena memang dari pihak Pemdes Delanggu sendiri telah mengupayakan para pedagang khusunya para penjual buah, sayur mayur dan lain lain untuk masuk ke Pasar Desa Delanggu yang telah selesai dibangun, namun tetap saja banyak yang nekat berjualan di luar dengan alasan lebih ramai, dan alhasil banyak kios kios yang kosong karena ditinggalkan dan pedagangnya beralih berjualan di luar pasar, ketiga karena alasan ekonomi yang berujung pada belas kasih,

Pihak Pemdes Delanggu Sebenarnya telah mengeluarkan himbauan, bahwa yang di perkenankan berjualan di luar pasar adalah khusus pedagang dan penjual menu kuliner, Itupun tidak diperkenankan membuat tenda permanen, harus dicopot bila selesai berjualan, namun pada kenyataanya karena tidak adanya ketegasan dari pihak Pemdes Delanggu sendiri, pun Pemkab Klaten selaku pihak yang memiliki kewenangan, membuat hal ini terus berlanjut hingga sekarang.

Dilematis sebenarnya, di satu sisi masyarakat mulai mencoba berwirausaha, dan tidak hanya menyerah dengan kondisi ekonomi yang sedang sulit, namun disisi yang lain ada kepentingan pejalan kaki yang diabaikan bilamana keadaan terus seperti ini, maka akan terus terjadi konflik kepentingan antar satu pihak dan lainnya, bila tak ada yang sama sama mengalah dan menyadari, kata pak Bege salah seorang warga sekitar yang kebetulan sedang istirahat selesai jogging di Lapangan Merdeka Desa Delanggu, bersama cucunya. Begitulah jalan eks Pabrik Karung Goni Delanggu, kini telah menjadi oase kuliner bagi para masyarakat sekitar, karena ketidak jelasan tata kota dan kebijakan yang berlaku, namun terlepas dari hiruk pikuk persoalan tempat berjualan dan trotoar, sebenarnya ada hal yang cukup menarik, bila jalan eks Pabrik Karung Goni Delanggu ini di ubah jadi sentra kuliner, di sepanjang kiri dan kanan komplek eks pabrik yang eksotis dan menampilkan view bangunan bangunan kuno, jaman jadul, terlebih bila pihak pihak selaku pemangku kebijakan setempat bisa memanfaatkan situasi ini, yang kemudian bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi semacam car free day pada hari hari tertentu, mungkin akan banyak Inkam buat desa dan muda mudinya, UMKM akan bertumbuh, dan menu menu kuliner rumahan juga makin beragam, seandainya semua bisa duduk bersama serta merealisasikan bareng bareng, tutur mas Ndomex di temui di sela sela menjajakan kuliner susu segar di samping pangkalan ojek online. Kemudian terkait Persoalan diatas apakah dengan terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Klaten yang baru nanti, bisa merubah dan memperbaiki situasi ini, entahlah kita lihat saja nanti pungkasnya lirih.kita pedagang kecil hanya bisa berharap, dan ketok palu kebijakan tetap di tangan mereka para penguasa mas.

KATEGORI NEWS.BERITA. POPULAR. INFO PUBLIK.PERISTIWA. DAERAH.

Dari Jl eks Pabrik Karung Goni Delanggu – Klaten
Pitut Saputra METROPAGINEWS.COM

Latest News

Ahli Waris Tanah RSPON Bersyukur Warkah Terdaftar di Kelurahan Cawang

JAKARTA-METROPAGINEWS.COM || Sengketa tanah di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur yang saat ini lokasi tanahnya sudah dibangun proyek Pengembangan Rumah...

More Articles Like This


Notice: ob_end_flush(): Failed to send buffer of zlib output compression (0) in /home/metropaginews/public_html/wp-includes/functions.php on line 5427