PURWOKERTO – METROPAGINEWS.COM || Dalam upaya meningkatkan kapasitas petani terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan, Kantor Pusat PT Pegadaian melalui Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan PT INTANI (Insan Tani dan Nelayan Indonesia) menyelenggarakan Pelatihan Pertanian Terpadu Rendah Karbon dan Ramah Lingkungan di Balai Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Kamis (7/8/2025). Purwokerto
Pelatihan ini menyasar Gapoktan Rahayu Makmur yang beranggotakan sejumlah kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT), termasuk para pensiunan Pegadaian yang kini aktif mengembangkan pertanian terpadu di wilayah tersebut.
Gapoktan Peserta Pelatihan:
- Gapoktan Dewi Sri – Ketua: Soebandi
- Gapoktan Margo Raharjo II – Ketua: Achmad Sahirin
- Gapoktan Margo Raharjo IV – Ketua: Danim Siswanto
- Gapoktan KWT Rahayu Makmur – Ketua: Karningsih
- Gapoktan KWT Margarasa – Ketua: Suryaningsih
- Gapoktan KWT Putri Tani – Ketua: Yuliani
- Gapoktan Ternak Soko Mulya – Ketua: Sakirun
Pejabat Dan Perwakilan Yang Hadir:
- Rudianto – Divisi TJSL Kantor Pusat Pegadaian (sebelumnya Divisi CSR)
- Samsul Efendi – Pegadaian Kanwil XI Semarang
- Ihya Awaludin – Pegadaian Area Purwokerto
- Achmad Unadi – Ketua Kerukunan Pensiunan Pegadaian Korwil Purwokerto Raya
- Bambang KCN – Sekretaris Kerukunan Pensiunan Pegadaian
- Sugeng Pujiharto – Lurah Rempoah beserta perangkat desa dan petugas PPL
Tujuan dan Materi Pelatihan
Pelatihan ini merupakan bagian dari program TJSL Pegadaian bertajuk TGIF (The Gade Integrated Farming), yang bertujuan mendorong penerapan pertanian terpadu rendah karbon, serta membangun ketahanan pangan berbasis lokal.
Adapun materi pelatihan mencakup:
- Pertanian Terpadu: Integrasi pertanian tanaman, ternak, dan perikanan untuk efisiensi lahan dan hasil panen.
- Pertanian Organik: Penggunaan pupuk dan pestisida alami untuk menjaga kelestarian tanah dan air.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam: Penerapan prinsip konservasi dalam praktik pertanian.
- Pengendalian Hama Ramah Lingkungan: Strategi pengendalian hayati tanpa bahan kimia sintetis.

Guntur Subagia Mahardika, Ketua Umum PT INTANI, menyampaikan bahwa pihaknya telah berpengalaman dalam mendampingi petani di berbagai wilayah untuk meningkatkan produktivitas melalui pertanian terpadu.
“Kami ingin Gapoktan Rahayu Makmur menjadi model percontohan pertanian berkelanjutan yang bisa direplikasi di daerah lain,” ujar Guntur.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para petani mampu mengadopsi praktik pertanian ramah lingkungan, meningkatkan hasil panen, sekaligus berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dari sektor pertanian.
(Reporter: Suratin)


Komentar Klik di Sini