OPINI – METROPAGINEWS.COM || Bahasa Sarkasme dalam media sosial sering terjadi,bahkan tidak sedikit orang menganggap penggunaan bahasa tersebut adalah penggunaan bahasa yang wajar-wajar saja.
Tetapi pada dasarnya bahasa sarkasme adalah bahasa yang digunkan atau dilontarkan dengan maksud dan tujuan yang kurang baik atau buruk,bahasa sarkasme merupakan bentuk bahasa yang mengandung ejekan atau cemoohan yang dituangkan baik secara tulisan, foto, ataupun video.
Banyaknya penggunaan Bahasa Sarkasme dalam sosial media menyebabkan pelanggaran prinsip kesopanan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Karena hal tersebut juga,akan mencerminkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia merupakan penutur bahasa dan berbudaya yang kurang baik, tidak berkarakter baik, dan tidak menjunjung tinggi etika kesantunan dalam berbahasa.
Penggunaan sarkasme dapat memengaruhi keterbacaan dan pemahaman pesan, orang yang tidak terbiasa dengan gaya komunikasi ini mungkin kesulitan memahami maksud sebenarnya dari sebuah pesan, terutama jika sarkasme tidak ditandai dengan cara tertentu.
Penggunaan bahasa sarkasme ini juga,sering menjadi penghambat dan salah satu faktor yang memicu perdebatan dan pertengkaran pada khalayak orang yang menggunakan sosial media sebagai salah satu fasilitator yang terbilang sangat dibutuhkan untuk menghibur serta sebagai sarana informasi kepada banyak orang saat ini, dikarenakan penggunaan bahasa yang kurang mengenakan hati sebagian orang sehingga akan berujung hal-hal yang kurang mengenakan, bahkan sampai saling membully juga memojokan individu atau kelompok tertentu.
Penggunaan sarkasme yang berlebihan atau kasar dapat menciptakan konflik dan perpecahan di lingkungan online, sehingga seharusnya penggunaan bahasa sarkasme tersebut harus di minimalisirkan secara menyeluruh bagi pengguna sosial media manapun.
Pengguna media sosial harus berhati-hati agar pesan sarkastik mereka tidak diterjemahkan secara keliru sebagai serius. Ini dapat mempengaruhi sejauh mana pesan disampaikan dengan efektif,sejauh ini penggunaan sosial digunakan sebagai tempat pencurahan isi hati seseorang,yang dimana apa yang tertera pada sosial media mereka adalah bentuk pencurahan isi hati mereka sendiri,maka dari itu kita sebagai pengguna media sosial harus lebih bijak dalam penggunaan bahasa di dalam sosial media,agar tidak terjadi konflik beragam yang berujung ancaman bagi kita sebagai penggunanya.
MALANG-METROPAGINEWS.COM || Bertepatan dengan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 yang dilaksanaannya di' Lapangan Mapolda Jatim, Selasa(1/10/2024).
Kasat Satnarkoba...