PUISI – METROPAGINEWS.COM ||
Matahari berpencar dibawah langit menuju sudut-sudut kosong
Berpisah jauh menjalani kodrat diri yang tak terarah.
Diruang kosong yang semula redup,
kududuk termangu dengan kedua tangan bertopang didagu.
kujejalkan tangan ku yang kecil pada setiap sudut ruangan penuh debu, mencoba menggores luka dengan rasa penyesalan.
Hal itu menimbulkan irama yang menyayat hati
hingga mengukir potongan sejarah baru.
Kini, hanya ada kata menyesal yang perlahan merayap dilubuk hati
Penyesalan yang amat dalam yang kuyakini tak akan lenyap walau semesta menghendakinya.
Namun, setiap perjalan pasti ada ujungnya…
Kukehilangan sesuatu yang begitu akrab diantara kutub-kutub kosong itu.
Warna-warni kanvas yang menyiaratkan lukisan yang agung sebagai lambang rasa itu, kini hanya tersisa warna redup yang menyayat hati.
Karya: Klaudia Waru
Must Read