SURABAYA – METROPAGINEWS.COM || Pj Bupati Jombang Sugiat, SSos, MPsiT, siap mengembangkan pariwisata desa untuk mendongkrak ekonomi dan iklim investasi di Jombang.
Salah satu yang dibidik adalah seni Wayang Topeng Jati Duwur yang sudah masuk warisan tak benda tersebut.
Seni budaya kuno satu satunya yang asli dan lahir di Jombang ini memiliki banyak peluang untuk dikembangkan.
Demikian terungkap dalam diskusi Pj Bupati Sugiat dengan sejumlah wartawan di Markas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jalan Taman Apsari, Kota Surabaya, Rabu (7/2/2024).
Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, mengatakan potensi budaya dan iconik menjadi syarat pengembangan desa wisata.
Di Desa Jati Duwur telah memenuhi syarat itu. Bahkan seni Wayang Topeng yang ada menjadi kewajiban bersama untuk meningkatkan potensinya sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan klaster ekonomi baru.
“Itu bagus sekali. Kami mendukung kegiatan itu. Bahkan bisa kolaborasi dengan Pemkab Jember untuk menggelar festival budaya,” ujar Cak Item biasa disapa.
Sebelumnya, Isma Hakim Rahmat, pengurus PWI Jatim, yang warga asal Jati Duwur, adalah penggerak dan motor di desa dalam pengembangan wisata Wayang Topeng.
Menurutnya, ada banyak potensi dan kolaborasi yang bisa diangkat. Bahkan keinginan masyarakat adalah bagaimana iklim dan cuaca pariwisata di Jati Duwur, bisa bergeliat.
“Pak Pj Bupati, kami sudah jalan. Mainset anak muda di desa sudah berubah. Bayangkan kita ada kerajinan topeng, batik topeng, udeng topeng, dan seni tarinya,” ujar Isma Hakim R, yang kelahiran Desa Jati Duwur, Kesamben Jombang ini.
Pj Bupati yang lulusan S-1 ilmu jurnalistik dan dekat dengan wartawan ini, sebelumnya hadir hanya ditemani seorang sopir dan ajudan tanpa pengawalan.
Dia diterima Ketua PWI Jatim, Luthfil Hakim, dan sejumlah pengurus lain di antaranya ; Sekretaris PWI Eko Pamuji, M Sokip – Wakil Ketua, Bendahara Andy Setiawan dan pengurus harian lainnya.
Di ruang pertemuan itu, Pj Bupati Sugiat, meminta masukan dari para jurnalis dan pengurus PWI dalam menjalankan tugas dan amanahnya dalam pembangunan dan memimpin di daerah sejuta pondok pesantren, Kabupaten Jombang tersebut.
Secara terbuka Sugiat, juga tidak menampik saran, usul dan kritikan selama bertugas menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di kota yang yang memiliki 21 kecamatan tersebut.
“Kalau saya sih, senang usulan, kritik dan saran. Saya sebagai bupati tidak ada beban, di sini sehingga kita butuh kolaborasi dan dukungan semua elemen untuk membangun daerah,” ujar mantan Direktur Perencanaan dan Operasional Badan Intelijen Negara (BIN) ini.
Sugiat yang sudah malang melintang di dunia intelijen ini mengaku tidak mungkin bekerja sendiri. Termasuk bagaimana agar Kabupaten Jombang ini bisa berkembang pariwisata, dan ekonomi masyarakatnya.
“Program itu jika ditarik ke dalam tupoksi sebagai Pj bupati, termasuk dari 10 tugas pokok tersebut bidang investasi. Kan kalau pariwisata berkembang, ekonomi UMKM terangkat sehingga investasi itu bisa tinggi,” tukasnya.
Secara khusus bahkan kata Sugiat, pihaknya akan mengonsentrasikan pembangunan di bidang pariwisata yang impact atau multiplier efeknya sangat besar.
“Untuk Kabupaten Jombang sudah turun RDTR nya. Di wilayah utara Brantas, pengembangan dan pembangunannya ke arah industri. Nah, itu terkait penanganan investasi,” sergahnya.
Pembicaraan gayeng pun terjadi. Berbagai persoalan baik soal politik, ekonomi, sosial, hingga budaya dibahas bersama wartawan dan pengurus PWI Jatim.



Komentar Klik di Sini