BANYUWANGI – METROPAGINEWS.COM II Penebangan pohon secara besar – besaran yang telah dilakukan oleh PT Perkebunan Kalibendo diprediksi akan berdampak Abrasi dan sumber mata air, karena tanaman bambu juga ditebang abis, Rabu (22/1). Abrasi
Pantauan wartawan Metropaginews.com saat dilokasi yang masuk wilayah Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah dan Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro akibat dari penebangan di lahan HGU seluas 400 hektar disaat musim penghujan aliran sungai nampak terlihat keruh bercampur lumpur akibat longsoran lahan gundul terbawa air hujan.
Realitanya, tidak hanya tanaman keras yang ditebang habis, tanaman bambu yang berada di sepanjang aliran sungai sebagai penyangga abrasi juga turut dipotong habis.
Diungkapkan Kepala Dusun (Kasun) Krajan, Desa Kampunganyar, Feri Laksana menyampaikan, dampak dari penebangan yang dilakukan PT Perkebunan Kalibendo sudah terlihat.
” Mulai debit air menurun dan semakin kecil, aliran sungai yang biasanya bening nampak berubah warnanya karena bercampur lumpur. Tak hanya itu, keresahan masyarakat disaat hujan deras membuat rasa kekhawatiran khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal di dusun Krajan,” Ujarnya.
Menurutnya, pihak PT Perkebunan Kalibendo selaku pemegang / pengelola HGU seharusnya mengedepankan pelestarian lingkungan hidup. Terutamanya, titik – titik sumber air dan sejumlah tanaman bambu untuk tetep terjaga agar tidak abrasi.
” penanaman kembali jenis tanaman keras sebagai penyangga masih belum dilakukan oleh pihak kebun, apalagi perhatian ke masyarakat khususnya yang ada di Desa Kampunganyar tidak ada CSR sama sekali,” Katanya.
(Tyo / Gik)