BANYUWANGI – METROPAGINEWS.COM || Peminat akan keberagaman sejarah masa lampau dikalangan pelajar sekolah merupakan faktor utama dalam memberikan edukasi, pengetahuan dalam memunculkan jiwa pelestarian bagi warisan leluhur, seperti halnya tampilan Djawa Dwipa Blambangan suguhkan koin kuno era Kerajaan hingga Koin VOC dan Hindia Belanda menjadi jujugan ratusan pelajar saat gelar pameran BANJOEWANGI TEMPOE DOLOE, Sabtu (27/9).
Saat ini di muatan lokal ataupun pendidikan sejarah di lembaga pendidikan sudah terkikis oleh waktu. Bahkan, pelajar sekolah jarang mengetahui keberagaman sejarah yang ada di Nusantara sebelum Negara Republik Indonesia merdeka.
Sehingga, hal ini sangat perlu menjadi catatan bahwa Muatan Lokal (Mulok) menjadi prioritas utama untuk diajarkan pada semua lembaga pendidikan, mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
BACA JUGA : Kasus Perampokan di Kedungreja Disidangkan, Tak Ada Saksi yang Meringankan
Diungkapkan salah satu Guru SMKN Banyuwangi, Yudi Wahyu Prabasangka mengatakan, muatan lokal akan sejarah, adat – istiadat, budaya daerah sangatlah penting untuk bisa masuk pada pembelajaran di sekolah – sekolah.
“Agar sejarah yang ada didaerah tetap bisa dilestarikan dari generasi ke generasi,” Ungkapnya.
Disisi lain, Djawa Dwipa Blambangan selama kurang-lebih melakukan riset dan penelitian disejumlah titik wilayah yang menjadi peradaban di era Kerajaan Blambangan yang sekarang menjadi Kota Banyuwangi hingga saat ini masih menyisakan misteri. Terbukti, dari sejumlah temuan artefak dan sejumlah benda – benda kuno menjadi saksi bisu bahwa peradaban era kerajaan Blambangan di masa lalu benar – benar ada dengan adanya temuan baru sejumlah situs – situs, bata merah dan putih kuno yang sama persis dengan corak motif berbeda menandakan sebagai simbol Kerajaan Blambangan pernah mengalami masa kejayaan.
Selain itu, temuan koin kuno seperti halnya gobok dari sejumlah dinasti Cina, benggol diera Hindia Belanda, koin VOC yang beredar saat berjayanya Kerajaan Blambangan menandakan kekayaan alam di Bumi Blambangan menjadi sasaran utama bagi Asing untuk dikeruk hasil bumi nya dengan dalih kerjasama didunia perdagangan masa lalu.
(Tyo)
Komentar Klik di Sini