BerandaPariwisataWatergong Resto Pusur Ponggok Polanharjo

Watergong Resto Pusur Ponggok Polanharjo

KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Di balik pesona kuliner dan keindahan alam yang kini dinikmati pengunjung, berdiri nama Bagong Margono sebagai sosok yang gigih memperjuangkan perubahan Sungai Gejikan menjadi ruang publik yang bersih, produktif, dan penuh kehidupan. Watergong Resto Pusur Ponggok Polanharjo bukan hanya sekadar tempat makan, ia lahir dari kerja panjang, ketekunan, dan cinta terhadap lingkungan yang kemudian berbuah manfaat luas bagi masyarakat sekitar. Dari sungai yang sempat kumuh dan terlantar, Bagong bersama warga dan relawan melakukan pembenahan bertahap, pembersihan endapan, penanaman vegetasi penyangga, serta pengelolaan sampah yang disiplin, hingga area itu kini bertransformasi menjadi destinasi wisata kuliner dan rekreasi yang menawan (05/11/2025).

 

Restoran memfokuskan diri pada sajian ikan air tawar segar, memanfaatkan sumber daya lokal dan budidaya ikan nila serta koi yang kini menjadi bagian hidup ekosistem sungai. Menu-menu yang dihidangkan menonjolkan kesegaran bahan, olahan sederhana namun penuh cita rasa, serta harga yang ramah di kantong. Pengunjung dapat merasakan ikan bakar, pepes, dan aneka olahan tradisional yang mempertahankan keaslian rasa sambil mengapresiasi asal usul bahan. Konsep kuliner yang mengedepankan produk lokal membuat rantai nilai di sekitar sungai tetap berputar, nelayan kecil, petani pakan ikan, hingga pelaku UMKM lokal mendapat manfaat ekonomi yang nyata.

 

IMG 20251105 WA0026

Lebih dari sekadar makan, Watergong Resto menawarkan pengalaman menyatu dengan alam. Deretan bangku dan gazebo menghadap aliran sungai yang kini jernih, sambil ditata dengan taman sederhana yang menambah suasana asri. Para pengunjung sering menghabiskan waktu dengan memberi makan ikan-ikan yang dibudidayakan di sepanjang tepian atau menikmati suara alam yang menenangkan. Pada akhir pekan, live musik digelar sebagai hiburan ringan yang menambah atmosfer hangat dan ramah tanpa menghilangkan nuansa alami tempat ini. Musik akustik dan lantunan tradisional seringkali menjadi latar sempurna bagi keluarga, pasangan, dan komunitas kecil yang mencari ruang santai namun bermakna.

Inovasi terus menjadi bagian dari perjalanan Watergong. Setelah beberapa tahun beroperasi, manajemen memutuskan menambah wahana kolam renang sebagai pelengkap destinasi wisata air di kawasan wisata mata air Karanglo. Kolam baru ini, yang telah berjalan selama kurang lebih satu tahun, lambat laun menjelma menjadi magnet tersendiri bagi penggemar wahana air. Kehadiran kolam menambah ragam aktivitas yang bisa dinikmati pengunjung, dari berenang santai hingga permainan air sederhana bagi anak-anak. Penambahan fasilitas ini tidak hanya meningkatkan jumlah pengunjung, tetapi juga memperpanjang durasi kunjungan sehingga perekonomian lokal dapat terdorong lebih lanjut melalui belanja makanan, minuman, dan cendera mata.

Keberhasilan Watergong tidak lepas dari komitmen berkelanjutan terhadap kebersihan dan pelestarian sumber daya air. Bagong Margono terus menggulirkan program edukasi lingkungan bagi pengunjung dan warga sekitar, kampanye tidak membuang sampah sembarangan, sosialisasi pentingnya vegetasi riparian, serta pelatihan sederhana bagi peternak ikan lokal tentang praktik budidaya yang ramah lingkungan. Pendekatan ini menjadikan restro bukan hanya pusat komersial, melainkan juga ruang pembelajaran dan contoh nyata bahwa pariwisata dan konservasi bisa berjalan beriringan.

Dampak sosial yang muncul cukup terasa. Dengan meningkatnya kunjungan wisata, kesempatan kerja lokal bertambah, sebagai juru masak, pemandu kecil, penjaga wahana, dan tenaga kebersihan. Kios-kios kecil dan warung di sekitar lokasi mendapat keuntungan dari naiknya arus pengunjung. Lebih jauh lagi, rasa bangga masyarakat terhadap sungai gejikan yang sebelumnya dianggap kumuh kini tumbuh menjadi tanggung jawab kolektif untuk merawat dan menjaga sumber kehidupan tersebut. Harapan Bagong agar masyarakat sekitar terus memelihara sumber air sebagai mata pencaharian banyak keluarga bukanlah retorika semata, ini telah menjadi realita yang diperkuat oleh partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan dan mempromosikan destinasi mereka.

 

IMG 20251105 WA0027

Tantangan tetap ada. Pengelolaan pengunjung yang meningkat memerlukan perhatian ekstra terhadap kapasitas fasilitas, manajemen sampah yang lebih baik, dan pemeliharaan infrastruktur agar tidak menimbulkan dampak negatif pada ekosistem sungai. Namun jiwa gotong royong yang mengakar di komunitas setempat menjadi modal penting untuk menghadapi setiap tantangan. Bagong terus mendorong kolaborasi antar warga, pemerintah lokal, dan pelaku usaha kecil supaya pengembangan destinasi berjalan berkelanjutan dan inklusif.

Watergong Resto Pusur Ponggok Polanharjo kini berdiri sebagai contoh konkret bagaimana upaya kecil namun konsisten dapat memulihkan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi dan sosial. Dari usaha membersihkan Sungai Gejikan hingga menghadirkan pengalaman kuliner dan rekreasi yang menyenangkan, perjalanan ini mengajarkan satu hal, ketika masyarakat bersama-sama merawat alam, hasilnya akan kembali kepada mereka dalam bentuk kesejahteraan dan kebanggaan kolektif. Kedepan, harapan Bagong dan warga adalah mempertahankan momentum ini, melestarikan sumber air, meningkatkan kualitas layanan, dan menjaga agar Watergong tetap menjadi destinasi yang memberi manfaat luas tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Semoga Kisah Bagong Margono tersebut bisa terus menginspirasi warga di daerah lain, dan merawat serta memaksimalkan potensi sungai sungai di daerahnya agar bisa memberikan kebermanfaatan serupa dengan sungai Gejikan, serta pastinya tidak membuang sampah di sungai, karena sungai adalah sumber penghidupan bagi petani dan masyarakat luas.

( Pitut Saputra )

Komentar Klik di Sini