OPINI – METROPAGINEWS.COM || Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan masih menjadi bahasa asing di beberapa negara termasuk Indonesia. Berbicara mengenai pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia, ada beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami seperti peluang, tantangan, dan urgensi, dan inovasi.
Peluang pembelajaran bahasa Inggris mencakup beberapa faktor. Pertama, Dampak Globalisasi. Berdasarkan fakta dari indeks kemampuan berbahasa Inggris yaitu Education First English Proficiency Index tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-42 dari 100 negara dalam hal penggunaan bahasa Inggris. Hal ini membuktikan bahwa adanya peluang untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris di Indonesia. Kedua, Permintaan Tinggi dalam Dunia Kerja. Berdasarkan Global English Report 2019, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan paling pesat dalam hal permintaan tenaga kerja yang menguasai bahasa Inggris di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan berbahasa Inggris dalam memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik. Ketiga, Perkembangan Sektor Pendidikan.
Berdasarkan Laporan Bank Dunia mengenai Pendidikan Indonesia tahun 2019, kemampuan berbahasa Inggris menjadi keterampilan yang paling dibutuhkan di pasar kerja. Saat ini sektor pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang signifikan dengan meningkatnya jumlah sekolah dan universitas internasional, institusi bahasa, dan lembaga kursus bahasa Inggris. Keempat, Dukungan Pemerintah. Pemerintah Indonesia juga memahami pentingnya pembelajaran bahasa Inggris dan memberikan bantuan dalam meningkatkan kemahiran bahasa Inggris melalui kebijakan dan program pemerintah. Sebagai contoh, Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tantangan Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia tidak hanya sebatas penguasaan vocabulary, grammar, pronunciation, listening, speaking, reading, dan writing tetapi secara umum menyangkut beberapa hal. Pertama, kurikulum dan materi pembelajaran. Kurikulum bahasa Inggris di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan, seperti terlalu fokus pada tata bahasa dan kurangnya penekanan pada keterampilan berbicara dan mendengar (Fitrianie, 2021). Selain itu, kurangnya pengembangan materi yang relevan dengan kebutuhan siswa, seperti topik yang aktual dan kontekstual, dapat membuat siswa kehilangan minat dalam belajar bahasa Inggris (Setyowati & Zubaidah, 2020). Alhasil tantangan bagi pendidik adalah merancang materi pembelajaran bahasa Inggris yang relevan dan menarik bagi peserta didik. Kedua, keterbatasan sumber daya. Keterbatasan tidak hanya buku teks dan akses internet terutama di daerah pedesaan tetapi yang sangat ironis adalah kekurangan guru yang kompeten dalam mengajar Bahasa Inggris (Renandya et al., 2018; Musthafa & Musthafa, 2019). Ketiga, ketidakpercayaan diri.
BACA JUGA : Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Negara Butuh Haluan
Banyak peserta didik mengalami ketidakpercayaan diri dalam berbicara bahasa Inggris karena minimnya kesempatan berlatih dengan penutur asli dan kurangnya lingkungan yang mendukung penggunaan bahasa Inggris (Wahyuningsih & Afandi, 2020; Zubaidah, 2018).
Dari apa yang disampaikan sebelumnya, maka urgensi pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia meliputi globalisasi dan peningkatan mobilitas di mana bahasa Inggris sebagai bahasa internasional digunakan secara meluas dalam berbagai bidang seperti bisnis, teknologi, dan pendidikan sehingga penguasaan bahasa Inggris akan memberikan dampak positif bagi pendidik dan peserta didik untuk memiliki kesempatan dan bersaing di dunia kerja. Kedua, faktor kemajuan pendidikan di mana bahasa Inggris dapat digunakan sebagai alat untuk mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi, dan untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi di tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, integrasi teknologi. Dalam era Revolusi 4.0, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan termasuk dalam bidang pendidikan sehingga pendidik perlu menguasai aplikasi teknologi pendukung pembelajaran, seperti platform e-learning, aplikasi mobile, dan media sosial.
Oleh karena itu, usulan inovasi untuk meningkatan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia merevisi kurikulum dan merancang materi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peseta didik serta perkembangan teknologi. Selain itu, meningkatkan kompetensi guru bahasa Inggris dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi, metode pembelajaran yang interaktif serta pemanfaatan sumber digital.
Aplikasi yang dapat membantu pendidik agar peserta didik dapat meningkatkan empat keterampilan berbahasa Inggris yaitu Duolingo, Babbel, Beelinguaapp, Busuu, Memrise, dan Rosetta Stone. Selain itu, penggunaan kelas virtual dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti Zoom, Google Meet, atau Microsoft Teams dapat membantu pendidik dan peseta didik berinteraksi di kelas bahasa Inggris. Hal lain yang tak kalah pentingnya yaitu pemanfaatan sumber digital seperti video pembelajaran, podcast, dan e-book yang bisa diakses dari Khan Academy dan BBC Learning English.
Referensi:
Fitrianie, S. (2021). Current Issues in English Language Teaching in Indonesian Context. The
Turkish Online Journal of English Language Teaching, 6(3), 231-241.
Musthafa, B., & Musthafa, M. (2019). Problems Encountered by English Teachers in
Teaching Listening Skill: A Case Study in SMA Negeri 1 Palangkaraya. Journal of
English Language Teaching and Cultural Studies, 1(2), 153-168.
Renandya, A., Willy; Hamied, A. Fuad; Nurkamto, J. (2018). English Language Proficiency
in Indonesia: Issues and Prospects. The Journal of AsiaTEFL, 15(3), 618–629.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18823/asiatefl.2018.15.3.4.618
Setyowati, L., & Zubaidah, S. (2020). Developing English Learning Materials Using
Authentic Materials for Grade XI Students of Tourism Vocational High School. English
Materials for Grade XI Students of Tourism Vocational High School. English
Education Journal, 11(1), 105-114.
Wahyuningsih, S., & Afandi, M. (2020). Investigating English speaking problems:
Implications for speaking curriculum development in Indonesia. European Journal of
Educational Research, 9(3), 967–977. https://doi.org/10.12973/EU-JER.9.3.967
Zubaidah, S. (2018). Developing Interactional Competence through Cooperative Learning in
an EFL Classroom. Arab World English Journal, 9(2), 274-285.
https://www.ef.com/__/~/media/centralefcom/epi/downloads/full-reports/v9/ef-epi-2019-english.pdf
https://www.ef.com/__/~/media/centralefcom/epi/downloads/full-reports/v10/ef-epi-2020-english.pdf
Oleh: Nurmala Hendrawaty, Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Bahasa (Inggris) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang dan Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta