KLATEN – METROPAGINEWS.COM || PK Bapas Klaten bukan hanya pendamping, tapi pilar penting dalam peradilan anak. Peran mereka dalam menciptakan proses hukum yang ramah anak dan berorientasi pada pemulihan.Jumat (28/11)
Di balik dinginnya ruang sidang, ada sosok Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dari Bapas Klaten yang menjadi oase bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Peran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan penentu arah agar peradilan tetap berpihak pada perlindungan dan tumbuh kembang anak.
Dalam setiap perkara anak yang berlanjut ke persidangan, PK menyusun Laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) yang menjadi “peta” bagi hakim. Litmas ini berisi gambaran lengkap tentang kondisi pribadi anak, keluarga, lingkungan sosial, hingga faktor yang memengaruhi perilaku mereka. Rekomendasi pembinaan dalam Litmas menjadi pertimbangan krusial bagi hakim dalam mengambil putusan terbaik.

“Litmas itu seperti jendela, membantu kami melihat dunia anak lebih dalam,” ujar [Nama Hakim atau Kepala Bapas Klaten, jika ada], memberikan gambaran betapa pentingnya laporan tersebut.
PK Bapas Klaten juga berperan sebagai penghubung antara pengadilan, keluarga, dan pihak terkait. Mereka memastikan komunikasi berjalan lancar, sehingga proses hukum tidak menambah beban psikologis pada anak. Pendampingan humanis yang mereka berikan membuka kesempatan bagi anak untuk memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat secara positif.
Komitmen Bapas Klaten pada prinsip restorative justice tercermin dalam setiap tindakan PK. Mereka berupaya menciptakan proses hukum yang ramah anak, bukan hanya sebagai ajang penghukuman, tetapi juga pemulihan.
Dengan peran strategis ini, PK adalah pilar penting yang menentukan arah penanganan perkara anak. Mereka bukan hanya menjalankan tugas, tetapi juga menjaga masa depan anak-anak agar tetap berada di jalur yang benar.
Di Klaten, harapan bagi anak-anak yang tersandung masalah hukum terus menyala berkat dedikasi para Pembimbing Kemasyarakatan. Sentuhan humanis mereka adalah investasi berharga untuk masa depan generasi muda.
(Desi)


Komentar Klik di Sini