YOGYAKARTA-METROPAGINEWS.COM || Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2025, ribuan pengemudi transportasi online di seluruh Indonesia siap turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Demo serentak ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi menjadi seruan nyata yang menuntut perubahan bagi para pengemudi di tengah ketidakadilan sistem transportasi online saat ini (21/04/2025).
Aksi besar-besaran ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Yos Marparengga, seorang pemerhati transportasi sekaligus narasumber aktif dalam diskusi dan kajian terkait ekosistem ojek online Indonesia, yang dikonfirmasi awak media di Yogyakarta.
Menurut Yos, momentum ini sangat strategis untuk menekankan perlunya regulasi yang adil bagi semua pihak yang terlibat, mulai dari pengemudi, aplikator, hingga konsumen.
Latar Belakang Aksi Serentak.
Transportasi online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Layanan ini mempermudah mobilitas, menghadirkan solusi praktis untuk pengantaran barang dan makanan, serta menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Namun, dibalik manfaat tersebut, para pengemudi ojek online menghadapi berbagai tantangan.
“Masalahnya bukan hanya pada tarif yang tidak sesuai. Kita juga bicara tentang ketidakadilan, kurangnya perlindungan, dan tekanan yang berlebihan terhadap pengemudi,” ujar Yos.
Ia menambahkan bahwa para pengemudi transportasi online sering kali diperlakukan secara sepihak oleh aplikator, dengan kebijakan yang tidak transparan dan sistem kerja yang tidak mendukung kesejahteraan mereka.
Aksi ini adalah upaya untuk mengangkat suara pengemudi agar lebih didengar, terutama oleh pemerintah.
“Hari Kebangkitan Nasional adalah simbol perjuangan, begitupun dengan para pengemudi ojek online roda dua maupun roda empat, momentum ini ingin dipakai untuk menunjukkan bahwa mereka tidak lagi diam. Mereka ingin ada perubahan nyata,” jelas Yos.
Empat Tuntutan Utama Pengemudi
Menurut hasil diskusi dengan komunitas pengemudi, dari berbagai daerah di Indonesia disepakati ada empat tuntutan utama yang menjadi fokus dalam aksi ini.
1. Kenaikan Tarif Antar Penumpang Roda Dua.
Pengemudi berharap ada kenaikan tarif yang lebih manusiawi untuk roda dua, mengingat biaya operasional yang terus meningkat. “Ini bukan soal meminta tarif yang terlalu tinggi, tapi tarif yang wajar. Tarif yang mencerminkan kerja keras mereka,” kata Yos.
2. Regulasi Pengantaran Makanan dan Barang
Hingga kini belum ada regulasi khusus untuk pengantaran makanan dan barang. Yos menyoroti perlunya perlindungan bagi pengemudi dalam tugas ini. “Mereka sering kali harus menghadapi resiko besar. Ada yang dirugikan, tetapi siapa yang peduli dengan mereka? Ini yang perlu diubah,” tegasnya.
3. Ketentuan Tarif Bersih Roda Empat
Selain pengemudi roda dua, pengemudi roda empat juga mengalami ketidakjelasan dalam pembagian pendapatan. Menurut Yos, ketentuan tarif bersih menjadi kunci untuk menciptakan transparansi bagi pengemudi.
4. Undang-Undang Transportasi Online Indonesia.
Regulasi transportasi online yang komprehensif adalah salah satu tuntutan utama. “Undang-undang ini harus mengatur semua aspek, mulai dari hak pengemudi, tarif yang jelas, hingga perlindungan konsumen. Tanpa ini, kita tidak akan pernah memiliki ekosistem transportasi online yang sehat,” ujar Yos.
“Ada juga tuntutan tambahan dari beberapa rekan di daerah seperti misalnya di solo “Sanksi Tegas bagi Aplikator Nakal”, atau di beberapa daerah yang lain “Tuntut Potongan 10% “ dan banyak lagi, hal tersebut kami serahkan sepenuhnya pada penanggung jawab (PJ) aksi karena bagaimanapun persoalan dan kondisi di setiap daerah itu kan berbeda-beda, karenanya kami persilahkan bilamana mau menambahkan tuntutan daerah disamping 4 tuntutan utama.” terang Yos Marparengga.
Pengemudi sering kali dirugikan oleh kebijakan sepihak dari aplikator. Yos menekankan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap aplikator.
“Kalau aplikator melanggar aturan, mereka juga harus diberi sanksi. Pengemudi bukan robot, mereka punya hak untuk diperlakukan dengan adil,” pungkasnya.
Dampak dan Harapan dari Aksi
Aksi ini diharapkan menjadi momentum untuk membuka dialog konstruktif antara pengemudi, aplikator, dan pemerintah. Para pengemudi juga berencana menyerahkan kajian kepada pemerintah daerah sebagai bahan pertimbangan kebijakan. Kajian ini mencakup data rinci tentang tantangan yang dihadapi pengemudi, serta rekomendasi solusi yang bisa diterapkan.
Yos percaya bahwa aksi ini adalah langkah penting dalam membangun ekosistem transportasi online yang lebih adil. “Jika kita mendengar dan memahami aspirasi mereka, kita bisa menciptakan kebijakan yang berpihak kepada mereka. Mereka tidak meminta sesuatu yang tidak masuk akal, mereka hanya ingin keadilan,” katanya.
Yos juga mengajak pemerintah untuk lebih serius dalam mendengar suara pengemudi transportasi online. “Mereka bekerja keras setiap hari, menghadapi risiko, dan memainkan peran besar dalam perekonomian kita. Sudah saatnya pemerintah hadir dengan regulasi yang melindungi mereka,” ujarnya.
Ia juga berharap masyarakat lebih menghargai perjuangan para pengemudi. “Mari kita hargai mereka. Setiap perjalanan yang mereka tempuh adalah bagian dari perjuangan besar untuk menghidupi keluarga mereka,” tambahnya.
Semangat Kebangkitan Nasional
Pemilihan Hari Kebangkitan Nasional sebagai waktu demo ini sangat strategis. Menurut Yos, aksi ini bukan hanya tentang perjuangan pengemudi, tetapi juga simbol kebangkitan masyarakat untuk menciptakan keadilan.
“Ini bukan hanya tentang pengemudi, tetapi tentang kita semua. Bagaimana kita membangun sistem yang lebih baik, yang adil bagi semua pihak. Hari Kebangkitan Nasional adalah momentum yang tepat untuk memulai perubahan itu,” kata Yos dengan penuh harapan.
“Kedepan kita akan sampaikan kajian-kajian yang telah kita buat bersama, sebagai bahan masukan pemerintah untuk bisa mengambil langkah tegas dalam penyusunan regulasi terkait ojek online ini, jadi bukan hanya sebatas aksi namun kita juga akan menyerahkan beberapa hasil kajian pada para kepala pemerintahan baik di daerah dan pusat.” jelas Yos Marparengga.
Semoga aksi ini berlangsung kondusif dan menghasilkan perubahan nyata bagi ekosistem transportasi online. Semua pihak memiliki peran untuk mendukung perubahan ini, mulai dari pemerintah, aplikator, hingga masyarakat luas. Seperti yang disampaikan oleh Yos
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal dari perjuangan menuju keadilan dan kesetaraan.” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan beberapa aliansi perwakilan ojek online di beberapa daerah masih terus berkoordinasi dan melakukan persiapan menuju aksi pada 20 Mei 2025 mendatang.
(Pitut Saputra)
Komentar Klik di Sini