BerandaPendidikanCegah Anak Jadi Korban Kecelakaan, Jasa Raharja Gelar Edukasi di Undana

Cegah Anak Jadi Korban Kecelakaan, Jasa Raharja Gelar Edukasi di Undana

KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, PT Jasa Raharja NTT bekerja sama dengan Polda NTT dan Universitas Nusa Cendana (Undana) menyelenggarakan kegiatan bertema “Anak Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas” di Ruang Teater, Aula Rektorat Undana. Kegiatan ini dihadiri oleh enam sekolah dari Kota Kupang serta sejumlah tokoh pendidikan, kepolisian, dan instansi terkait.

 

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, yang menyampaikan apresiasi mendalam kepada Jasa Raharja atas pemilihan Undana sebagai tuan rumah kegiatan. Dalam pesannya, Rektor menggarisbawahi pentingnya kesadaran keselamatan lalu lintas sejak usia dini.

 

PSX 20250726 091948

“Anak usia 10 tahun pun baru bisa dipercaya berjalan kaki dengan aman secara psikologis. Tapi kita sering melihat anak SD yang bahkan belum bisa menapak tanah sudah naik sepeda motor,” tegas Rektor.

Ia juga mengajak para siswa yang hadir untuk menjadi pionir keselamatan lalu lintas di lingkungan mereka. Menurutnya, anak-anak sebagai duta bisa menegur teman-teman atau bahkan orang dewasa agar tertib berlalu lintas, seperti menggunakan helm atau mematuhi lampu merah.

Perwakilan Direktorat Lalu Lintas Polda NTT menegaskan bahwa menjadikan anak-anak sebagai duta keselamatan adalah strategi jangka panjang yang sangat penting.

“Anak-anak bukan hanya objek perlindungan, tapi juga subjek yang aktif menyampaikan pesan positif,” ungkapnya.

Ia membeberkan bahwa remaja masih menjadi kelompok paling rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Maka, pendekatan edukatif dan pembinaan karakter dinilai lebih efektif dibandingkan sekadar penegakan hukum.

Perwakilan Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Rofinus Waga, menegaskan bahwa pemerintah wajib melindungi anak-anak dari potensi bahaya lalu lintas. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya seremonial, tetapi benar-benar membentuk karakter dan budaya tertib lalu lintas sejak dini.

“Anak-anak punya hak hidup dan berkembang dalam lingkungan yang aman, termasuk di jalan raya,” ujarnya.

Kepala Jasa Raharja NTT, Sumantri Muhammad Baswan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian terhadap keselamatan anak, baik secara fisik maupun psikologis. Selain materi lalu lintas, peserta juga mendapat edukasi dari psikolog mengenai anti-bullying.

“Meski belum mengendarai motor, anak-anak tetap rentan jadi korban kecelakaan. Karena itu mereka harus tahu pentingnya memakai helm, mematuhi rambu, dan menjadi agen informasi,” ujarnya.

Sumantri juga menyampaikan data kecelakaan lalu lintas berdasarkan usia dan profesi. Mahasiswa dan pelajar masih tercatat sebagai korban tertinggi. Waktu paling rawan terjadi kecelakaan adalah pukul 06.00–08.59 WITA, saat aktivitas sekolah dan kerja sedang padat.

Jasa Raharja NTT memiliki sejumlah program, seperti Forum Keselamatan Lalu Lintas dan Mobil Unit Keselamatan yang rutin memberikan pengecekan kesehatan gratis di ruang publik, termasuk saat Car Free Day.

Semua pihak yang terlibat sepakat bahwa kesadaran keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Upaya kolaboratif akan terus dilakukan antara kepolisian, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan.

Reporter: Alberto L

Komentar Klik di Sini