CIMAHI – metropaginews.com || Danramil 0908/ Cimahi Tengah, Mayor Inf. Wastra, didampingi Babinsa Utama; Serka Agus Julianto, Babinsa Leuwigajah; Sertu Lesmana, Lurah Leuwigajah; Agus Lukman Hadiansyah S.A.P., dan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP kota Cimahi; Amy Pringgo, memonitoring Sondir Test/pengerjaan pengambilan tanah sample untuk Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Reservoir dan JDU SPAM SINUMBRA kota Cimahi yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) kota Cimahi. Sondir test tersebut dilaksanakan di titik I yang berlokasi di lapangan Poral, Jl. Kihapit Barat, kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan kota Cimahi, Senin (21/11/2022).
Pengerjaan Sondir test tersebut diperuntukkan untuk sampling tanah di lokasi titik 1 yang dalam pencanangan untuk pembangunan penyimpanan air bersih program pemerintah kota Cimahi.
Danramil 0908/ Cimahi Tengah, Mayor Inf. Wastra, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sedang melaksanakan monitoring sekaligus pengamanan dalam
Kegiatan yang di laksanakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) kota Cimahi dalam kaitan pengerjaan Sondir Test/ pengambilan Sample tanah untuk pekerjaan perencanaan pembangunan reservoir dan JDU SPAM Sinumbra yang dicanangkan pemerintah kota Cimahi untuk bangunan pengelolaan air bersih bagi masyarakat kota Cimahi, khususnya untuk warga masyarakat Kelurahan Leuwigajah yang pembangunannya direncanakan pada tahun 2025 nanti.
“Ada 3 titik lokasi yang akan Sondir Test, yaitu titik 1 di lapang Poral ini, titik 2 di Rusunawa Leuwigajah, dan titik 3 di Cireundeu, dan
dari tiga titik sondir test yang dilaksanakan ini diambil sampling tanahnya untuk dicari mana yang baik diantara tiga tempat tersebut untuk pembangunan penyimpanan air bersih JDU SPAM Sinumbra kota Cimahi,” katanya, kepada wartawan di lokasi sondir test titik I lapang Poral.
Ia berharap, warga RW 09 Kelurahan Leuwigajah nantinya bisa mensyukuri dan menikmati bersama apa yang sudah dicanangkan pemerintah kota Cimahi sebagai wujud kepedulian kepada warganya terkait kebutuhan air bersih untuk masyarakat, jika apa yang direncanakan pemerintah kota ini sudah terealisasi.
“Kalau untuk pelaksanaannya, rencananya akan di bangun pada tahun 2025, pada hari ini hanya pengambilan samplenya dulu, dan pengambilan untuk sample tanahnya sendiri sekitar 3 meter ke dalamnya. Pembangunan ini memang sudah lama, mungkin baru sekarang untuk di tindak lanjuti,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP kota Cimahi, Amy Pringgo Mardhani menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan oleh DPKP pada hari ini adalah Sondir test, bertujuan untuk mengambil data, untuk perencanaan DED, JDU SPAM SINUMBRA, yaitu perencanaan untuk bangunan Reservoir atau pengelolaan air bersih.
“Kami bekerjasama dengan Kabupaten Bandung yang mempunyai mata air, kemudian akan disalurkan ke kota Cimahi, di tampung sementara di reservoir ini, dan di salurkan ke masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Amy mengungkapkan, program ini adalah salah satu upaya pemerintah kota Cimahi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kekurangan air bersih, dan pembangunannya sendiri direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2025 nanti.
“Karena ini kebutuhan masyarakat, setelah kami telusuri masyarakat di Cimahi Selatan khususnya di kelurahan Leuwigajah, kebutuhan air bersih masih kurang. Dan
Ini salah satu upaya untuk memenuhi masyarakat yang kekurangan air bersih,” ucap Amy.
“Di Kota Cimahi ini dalam pengambilan air yang dalam sudah tidak memungkinkan dan kurang maksimal di karenakan Cimahi zona kritisi. Salah satunya pemanfaatan mata air dari daerah lain, lalu di tempat ini nantinya hanya untuk penampungan saja,” Imbuhnya.
Ditempat yang sama, Lurah Leuwigajah, Agus Lukman Hadiansyah, S.A.P., menuturkan, sebelum pengambilan sample atau Sondir Test yang dilaksanakan oleh DPKP kota Cimahi pada hari ini sudah ada sosialisasi mengenai proyek SINUMBRA yang di gagas dan akan di bangun pada tahun 2025 mendatang oleh pemerintah Kota Cimahi,
“Kalau di ijinkan oleh warga sekitar dan tidak ada penolakan, mudah-mudahan ini menjadi kebaikan terutama bagi warga RW 09 kelurahan Leuwigajah,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa apa yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) kota Cimahi pada hari ini adalah hanya untuk pengambilan sample tanah/sondir test untuk mengambil data untuk kepentingan perencanaan dengan tujuan mendapatkan data sample yang akan di kaji untuk uji kelayakannya.
“Terkait informasi bahwa warga menolak pembangunan reservoir ini, di sini mungkin hanya miskomunikasi saja dan terkesan masih menolak dengan adanya pembangunan ini, dan ini
dibuktikan di surat bersama yang di buat sama warga, yang dalam suratnya menolak dalam pembangunan reservoir ini,” ungkapnya.
“Dari pihak pemerintah, nanti akan di kaji kembali seperti apa penolakan warga tersebut, yang mungkin bisa disebabkan informasi yang disampaikan terkait rencana yang digagas pemerintah kota Cimahi dalam pembangunan penampungan sarana air bersih ini tidak baik atau bagaimana, nanti akan di kaji dan di musyawarahkan,” katanya.
Ketua RT 08 RW 09, Ucen, ketika di konfirmasi di lokasi menyampaikan, dirinya hanya menjadi saksi saja dalam pelaksanaan Sondir test di wilayahnya, karena sondir test titik 1 yang dilakukan DPKP kota Cimahi berada di wilayah RT 08 RW 09 Kelurahan Leuwigajah.
“Saya disini hanya menyaksikan saja bahwa di sini ada kegiatan pengambilan sample tanah/sondir test yang dilaksanakan oleh pihak DPKP kota Cimahi, dan kalau untuk selanjutnya kami tidak tahu seperti apa, karena kami juga harus musyawarah dulu bersama warga RT 08. Dalam hal ini saya tidak bisa memutuskan iya dan tidaknya, disini saya hanya menjadi saksi saja,” pungkasnya. (*)
Reporter : Rustandi
Editor : Tedy Yana Setiawan