CILACAP – METROPAGINEWS.COM || Desa Kamulyan, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, mencatat pencapaian besar setelah berhasil mencairkan dana Rp5,6 miliar dari APBN melalui Kementerian PUPR. Anggaran tersebut dialokasikan untuk Program Penanganan Kemiskinan Ekstrem Terintegrasi (PKE), sebuah program nasional yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa secara langsung.
Pada Kamis (11/12/2025), Kepala Desa Kamulyan, Mahmud, menerima kunjungan khusus dari tokoh pemerhati pembangunan, Mulyadi Tanjung (Bang Buyung). Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana santai namun penuh substansi, sekaligus menjadi bentuk transparansi Pemdes Kamulyan dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan anggaran besar tersebut.
Satu-Satunya Desa di Jawa Tengah yang Lolos Program Terintegrasi
Menurut Kades Mahmud, keberhasilan memperoleh anggaran PKE ini tidak lepas dari proposal yang diajukan sejak tahun 2021. Kerja keras panjang tersebut akhirnya membuahkan hasil, menjadikan Desa Kamulyan sebagai satu-satunya desa di Jawa Tengah yang mendapatkan program infrastruktur terintegrasi PKE dari Kementerian PUPR.
Tiga Fokus Utama Pembangunan
Dana Rp5,6 miliar itu diarahkan untuk pembangunan pada tiga sektor krusial:
1. Infrastruktur Jalan
Pembangunan dilakukan di 7 titik dengan total perbaikan mencapai 5,59 km, peningkatan akses warga dan mobilitas ekonomi desa.
2. Sanitasi Layak
Sebanyak 140 rumah mendapatkan bangunan kamar mandi lengkap dengan septic tank sebagai bentuk peningkatan kualitas sanitasi masyarakat.
3. Jaringan Air Bersih (PDAM)
Paket pekerjaan masih dalam tahap penyelesaian akhir dan ditargetkan rampung pada 16–22 Desember 2025.
Swakelola Murni: Tidak Ada Pihak Ketiga
Yang paling menonjol dari realisasi proyek ini adalah metode pengerjaannya. Kades Mahmud menegaskan bahwa seluruh proyek dilaksanakan melalui skema swakelola murni oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) desa yang diketuai oleh Agus.
“Tidak ada pihak ketiga atau kontraktor. Semua pekerjaan dikerjakan oleh warga Desa Kamulyan,”
tegas Mahmud.
Selain memastikan kualitas bangunan sesuai kebutuhan masyarakat, sistem swakelola ini membuat perputaran uang APBN kembali ke warga. Seluruh pekerja merupakan warga lokal yang mendapatkan upah harian sesuai standar kelayakan, sekaligus menjadi stimulus ekonomi desa.
Manfaat Jangka Panjang untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Pertemuan antara Kades Mahmud dan Mulyadi Tanjung ditutup dengan optimisme tinggi bahwa selesainya tiga paket pembangunan ini akan memberikan efek berkelanjutan. Infrastruktur yang lebih baik, sanitasi layak, dan akses air bersih dipercaya akan menjadi pendorong utama dalam upaya mengurangi kemiskinan ekstrem di Desa Kamulyan.
(Red)


Komentar Klik di Sini