JAKARTA — METROPAGINEWS.COM || Namanya mungkin belum akrab di telinga publik nasional, tetapi di kalangan pegiat hukum masyarakat desa, Dr. H. Misri Hasanto, SH., M.Kes adalah sosok yang disegani. Pria asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat ini kini tengah bersinar setelah dipercaya menjadi narasumber utama dalam Diklat Nasional Paralegal Posbankum Desa yang digelar Kementerian Hukum dan HAM RI.
Kehadiran Misri sebagai narasumber bukan tanpa alasan. Sebagai Ketua Terpilih LAKAM (Lembaga Advokasi Keadilan dan Masyarakat) DPD Pessel, ia dikenal aktif mendorong literasi hukum di akar rumput, khususnya melalui program paralegal berbasis desa. Dalam sesi diklat hari ketiga yang berlangsung secara daring, ia membawakan materi Aktualisasi Peran Paralegal, sebuah topik penting yang menekankan implementasi langsung ke masyarakat setelah pembekalan teori.
“Paralegal tidak cukup hanya paham hukum di atas kertas. Ia harus menjadi penghubung yang hidup antara hukum dan masyarakatnya,” ujar Misri tegas dalam penyampaiannya.
Diklat ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai provinsi seperti Sumbar, Riau, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi. Para peserta aktif berdiskusi, termasuk Ibu Susilawati dari Tapan dan Bapak Suardi Chan dari Lengayang yang mengajukan pertanyaan seputar keparalegalan dan praktik hukum di tingkat desa. Semua dijawab dengan cermat dan membumi oleh Misri, mencerminkan pengalaman panjangnya dalam dunia advokasi dan pemberdayaan masyarakat.
Namun, yang membuat Misri lebih menarik bukan hanya kapasitas akademiknya sebagai doktor hukum, melainkan kiprahnya dalam mendorong program-program nyata berbasis desa. Ia menjelaskan bahwa pelatihan home industri—seperti pembuatan sabun, odol, tahu, tempe hingga minyak VCO—bisa diintegrasikan dengan program Posbankum Desa. “Hukum bukan hanya soal konflik, tapi juga alat pemberdayaan,” jelasnya.
Dengan gaya bicara yang lugas namun hangat, Misri menunjukkan bahwa kehadiran paralegal bukan sekadar pelengkap hukum, melainkan aktor penting dalam transformasi sosial. Di bawah kepemimpinannya, LAKAM Pessel bertekad memperluas jejaring pendidikan hukum hingga desa-desa terpencil, sembari terus bermitra dengan lembaga negara dan masyarakat sipil.
Tak berlebihan jika banyak peserta menyebut kehadiran Dr. Misri dalam Diklat Nasional ini sebagai angin segar: seorang pemimpin lokal yang berpikir nasional namun tetap berpijak pada kebutuhan masyarakat.
Reporter: Suratin
Editor: Redaksi


Komentar Klik di Sini