PEMALANG – METROPAGINEWS.COM || Bimbingan Teknis (Bimtek) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Teknik Sepeda Motor (TSM) Jawa Tengah menggelar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Konversi Sepeda Motor Listrik se-Jawa Tengah di Grand Wijaya Hotel, Pemalang.
Bimtek berlangsung selama 3 hari, mulai Jumat (3/11/2023) hingga Minggu (5/11/2023).
Bimtek ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru bidang mata pelajaran Teknik Sepeda Motor (TSM) yang diimplementasikan pada saat pembelajaran yang fokus pada murid dengan cara menyenangkan.
Ketua MGMP TSM Jateng, Widarto ST selaku ketua penyelenggara mengatakan, Bimtek diikuti oleh guru TSM se-Jawa Tengah.
“Total peserta yang mengikuti 90 orang. MGMP dan guru penggerak disesuaikan dengan kerangka guru penggerak, di mana MGMP merupakan musyawarah guru per mata pelajaran, bukan per program studi,” ujar Windarto.
Ia berharap, guru mampu mengembangkan diri dengan teknologi terbaru tentang sepeda motor, dengan menggunakan teknologi tanpa BBM dan ramah lingkungan.
“Diharapkan, dengan Bimtek ini guru bisa mengimplementasikan pada saat pembelajaran yang fokus pada murid dengan cara menyenangkan. Kegiatan ini berkesinambungan, karena guru harus siap menempa diri menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang semakin cepat,” terangnya, Sabtu (4/11/2023).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sukamto SPd MPd.
Sukamto menyampaikan materi tentang IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) dan Pencanangan Gerakan Penggerak MGMP TSM Jawa Tengah.
“SMK Itu Bisa merupakan esensi yang sebenarnya, dan anak lulus bisa mandiri dan siap kerja, mendorong siswa untuk menjadi wirausahawan, bahkan melanjutkan ke perguruan tinggi,” ungkapnya.
Sementara, Riswanto SPd MPd selaku perwakilan MKKS Kabupaten Pemalang mengatakan, di kurikulum merdeka konsentrasi TSM perlu dipahamkan. MKKS berpesan, Teknik Sepeda Motor bisa optimal.
“SMK PK (Pusat Keunggulan) paling tidak bisa menularkan kepada SMK lainnya. Untuk yang belum PK, merapatlah ke SMK yang sudah PK. Ini yang harus dijalankan. Dengan program PJBL sanggup menghasilkan karya yang luar biasa di Jateng, mempromotori vokasi school,” harapnya.
Yoga Uta Nugraha ST MT, CEO PT Braja Elektrik Motor Surabaya dan salah satu pemateri pada kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya bertanggung jawab menyampaikan materi tentang Konversi Sepeda Motor Listrik yang dibagi menjadi Teori dan Praktik.
Ia juga memotivasi bagaimana SMK bisa membuka diri dengan Dudi, sehingga merdeka belajarnya bisa semakin tumbuh.
Kegiatannya ada 2, sesi materi dan sesi praktik.
Meskipun waktunya singkat, namun guru bisa mendapatkan materi tentang baterai, komponen utama kendaraan listrik, dan karakteristiknya.
“Di sisi lain, ada praktikum yang didampingi trainer sehingga peserta bisa mengimplementasikan konversi sepeda motor listrik,” ungkapnya.