KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) sukses menggelar Seminar Nasional Mahasiswa dengan tema ’Proklamasi Kemerdekaan: Peran Sejarah dalam Memperkokoh Identitas Bangsa bagi Generasi Muda Menyongsong Indonesia Emas 2045‘. Kegiatan ini bertujuan menguatkan kesadaran sejarah di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa, sebagai fondasi dalam mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
Tampak hadir dalam seminar nasional ini yakni Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah, Fransina A. Ndoen, S.Pd, M.Pd, Ketua Panitia penyelenggaraan seminar, Flafius Selfianus Rato, S.Pd.,M.Pd serta para dosen diantaranya Dr. Djakariah, M. Pd, Susilo Setyo Utomo, S.Pd.,M.Pd, Delsy Asriyani Dethan, S.Pd.,M.Pd, Nino Melkias Mailani, S.Pd.,M.Pd., Silvanus J. Mali, S.Pd., M.Pd, Esry D. Tosi, S.Pd., M.Pd serta para mahasiswa.
Seminar yang dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Dr. Malkisedek Taneo, M.Si, menekankan betapa relevan dan pentingnya tema yang diangkat. Dalam sambutannya, Dr. Malkisedek menyoroti lima kata kunci penting: peran sejarah, memperkokoh identitas bangsa, generasi muda, Indonesia Emas, dan kualitas sumber daya manusia. Ia menekankan bahwa generasi muda harus memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai sejarah dalam kehidupan sehari-hari untuk tetap memegang teguh jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.
“Generasi muda adalah aktor utama yang akan berperan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Mereka harus mempersiapkan diri dengan baik, mengembangkan keterampilan, dan memiliki kesadaran sejarah untuk mempertahankan identitas bangsa,” papar Dekan.
Pada sesi pemaparan, narasumber pertama, Pak Sonny Pellokila selaku pegiat sejarah, menyampaikan materi tentang “Peran Sejarah dalam Memperkokoh Identitas Bangsa.” Ia mengutip pernyataan proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya. Sonny menekankan bahwa sejarah tidak hanya menjadi pelajaran di sekolah, tetapi juga sebagai media untuk memahami fakta dan inspirasi dari masa lalu yang dapat membentuk jati diri bangsa.
“Sejarah berperan penting dalam membangun nasionalisme dan rasa kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. Dengan memahami sejarah, kita dapat mempromosikan hubungan yang lebih baik antarbangsa dan menjaga identitas bangsa di tengah globalisasi,” jelasnya.
Narasumber kedua, Serena C. Francis, yang juga Assistant Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar mengupas lebih dalam tentang “Upaya Strategis Generasi Muda Menyongsong Indonesia Emas 2045.” Serena menekankan peran krusial Gen Z dalam memastikan Indonesia mencapai masa keemasannya pada peringatan 100 tahun kemerdekaan. Menurutnya, pendidikan adalah landasan kuat dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Generasi muda harus terus mengembangkan keterampilan, berinovasi, dan memanfaatkan media sosial secara positif. Mereka juga perlu berpartisipasi dalam gerakan sosial dan mengembangkan sikap kepemimpinan yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan,” kata Serena
Co-Founder & Head of Field Koordinator of Yayasan Timor Belajar ini juga mendorong mahasiswa untuk merencanakan karir dengan matang, mempertimbangkan perubahan pasar kerja, dan memperkuat nilai-nilai nasionalisme seperti gotong royong, serta menghindari sikap apatis terhadap lingkungan sosial.
Sesi diskusi dalam seminar ini menjadi momen yang paling dinantikan, dengan berbagai pertanyaan kritis dari mahasiswa. Ayu Sara, mahasiswa semester 7, menanyakan solusi bagi generasi muda yang kurang tertarik mempelajari sejarah, khususnya sejarah lokal. Menjawab pertanyaan ini, Sonny Pellokila menekankan pentingnya niat dan memberikan contoh nyata tentang manfaat mempelajari sejarah, seperti pemahaman tentang silsilah keluarga yang dapat meningkatkan rasa hormat dan penghargaan antarindividu.
Pertanyaan lain datang dari Putra, mahasiswa semester 1, yang mengkritisi kondisi SDM di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih berada pada peringkat rendah di Indonesia. Ia menyoroti pentingnya inisiatif pribadi, seperti mencari beasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengubah nasib.
Seminar ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya sejarah dan persiapan menuju Indonesia Emas 2045, tetapi juga berhasil memotivasi mahasiswa untuk lebih berperan aktif dalam memperkokoh identitas bangsa dan mempersiapkan diri sebagai generasi penerus yang berkualitas.
Reporter: Alberto L