CIMAHI – metropaginews.com || Miris sampah menumpuk di Pasar Antri, tindakan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi seperti tutup mata, hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang pedagang di Pasar Antri, Dede Rohimat (49) yang memiliki kios di Pasar Antri tersebut, Jum’at (27/1/2023).
Menurut Dede dengan menumpuknya sampah tersebut, membuat para pedagang resah karena bau busuk dan lalat hijau bertebaran,
“Ini menjadi tidak nyaman buat kami berdagang, karena sudah satu minggu sampah tersebut belum diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup,” jelas Dede.
Sampah menumpuk di Pasar Antri, dibenarkan oleh Ketua Paguyuban Pasar Antri Baru, H Agus Rudiyanto,
“Betul, telah terjadi penumpukan sampah di Pasar Antri, karena sampah dari pasar itu seluruhnya, bukan dari pedagang Pasar Antri saja, sebagian dari luar ada yang membuang ke Pasar Antri,” ujar Agus.
Tidak itu saja, kata Agus, terus dari pembeli yang bawa motor dan bawa mobil hampir tiap hari, setiap belanja ke Pasar Antri sambil membawa sampahnya, sehingga terakumulasi menjadi banyak, dan kendala yang terjadi makin menumpuk.
“Setelah ditanyakan ke petugas sampah, bahwa ada kendala di TPA Sarimukti Cipatat, yaitu alat beratnya rusak, maka sampah-sampah jadi tertahan di TPA Pasar Antri tidak maksimal pembuangannya,” jelasnya.
Dan akhirnya terjadilah penumpukan sampah di Pasar Antri,
“Saya memohon kepada Pemerintah Kota Cimahi, khususnya Dinas LH, atas nama Ketua Paguyuban Pasar Antri Baru, bagaimana solusinya masyarakat harus membuang sampah?,” imbuhnya.
Sebelum membuat sampah dipilah-pilah dulu mana yang menjadi sampah organik dan anorganik, lanjut Agus,
“Maka volume jumlah sampah akan berkurang dan juga saya memohon kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bantulah TPA saguling mengenai alat beratnya ditambah lagi dan bila alat beratnya sudah tua mohon diganti dengan yang baru,” tegas Agus.
Disamping itu, ucap Agus, terkait fasilitas jalan menuju ke TPA Sarimukti atau di wilayah TPA sering terjadi longsor yang dapat menghambat Truk-Truk yang membawa sampah jadi tersendat, itu tanggapan dari kami. Kami mohon semua pihak termasuk kita masyarakat dapat bekerjasama untuk memecahkan masalah sampah, bagaimana sampah ini setiap hari bisa berkurang volumenya,” pungkas Agus. (tedy)