MANGGARAI NTT – METROPAGINEWS.COM || Kampus Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Ruteng menggelar wisuda bagi sebanyak 752 persta wisudawan-wisudawati yang berlangsung di Aula Asumpta Paroki Katedral Ruteng, Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur ( NTT) pada sabtu (11/11/2023).
Sidang senat luar biasa dengan tajuk ‘Menjadi Sarjana dan Ahli Madya Abad ke-21 yang Transformatif, Kolaboratif, dan Berkarakter’ itu melibatkan tiga fakultas dan 10 program studi.
Rinciannya; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 570 lulusan, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) sebanyak 129 lulusan, dan Fakultas Pertanian dan Peternakan sebanyak 53 lulusan.
Dalam sambutannya, Rektor Unika Santu Paulus Ruteng Dr. Maksimus Regus mendorong wisudawan dan wisudawati untuk merangkul nilai-nilai transformasi, kolaborasi, dan karakter yang telah ditanamkan semasa kuliah.
Untuk menjadi komunitas akademis yang transformatif, katanya, Unika Santu Paulus Ruteng bertujuan memberdayakan agar para lulusan menjadi katalis perubahan di komunitas sekitarnya.
“Ingatlah pentingnya kolaborasi saat Anda memasuki karier masa depan dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang,” imbuhnya.
Dr. Maks bilang, melalui kolaborasi dapat menemukan solusi inovatif terhadap permasalahan yang kompleks, dan melalui pemahaman serta empati yang dapat membangun dunia lebih adil dan inklusif.
“Karakter Anda adalah kompas Anda dalam hidup,” terangnya. Akan tetapi, hal itu dipandu oleh prinsip-prinsip dan nilai-nilai. Biarkan prinsip-prinsip tersebut mempengaruhi keputusan dan tindakan Anda.
“Tunjukkan pada dunia integritas, empati, dan tanggung jawab sosial yang menjadi ciri lulusan Unika Santu Paulus Ruteng,” ucapnya. Peluang atau Tantangan?
Abad 21 biasa juga disebut sebagai era pengetahuan. Pengetahuan menjadi kunci untuk hidup. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pengetahuan yang dulunya mahal dan eksklusif menjadi ramah dan terbuka.
“Siapa pun bisa mengakses pengetahuan tanpa batas asalkan mau belajar,” demikian pesan Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar), RD. Ledobaldus Rolling Mujur di hadapan wisudawan dan wisudawati.
Kata RD. Rolling, tidak perlu menjadi mahasiswa jurusan pertanian untuk menjadi ahli budi daya jagung. Dan, tidak perlu menjadi mahasiswa teknik nuklir untuk menjadi ahli membuat bom.
“Ini adalah dua sisi dari mata uang. Peluang atau tantangan? Manfaat atau bencana?” katanya.
Menurutnya, ini adalah tantangan dan peluang untuk dunia pendidikan umumnya, Unika Santu Paulus Ruteng khususnya. Unika tentunya dituntut untuk melahirkan sarjana dan ahli madya yang kompeten di bidangnya, sekaligus sarjana dan ahli madya yang membawa terang dan harapan bagi masyarakat.
Unika Santu Paulus menanamkan karakter cinta Tuhan, cinta akan pengetahuan, cinta sesama manusia dan cinta tanah air. Keahlian yang dimiliki diaplikasikan dalam hidup di tengah masyarakat.
“Kecintaan akan tanah air dan sesama manusia mendorong orang untuk mengabdikan hidup demi bonum commune,” pungkasnya.
MALANG-METROPAGINEWS.COM || Bertepatan dengan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 yang dilaksanaannya di' Lapangan Mapolda Jatim, Selasa(1/10/2024).
Kasat Satnarkoba...