KLATEN.METROPAGINEWS.COM ||
Di balik serunya pelaksanaan Kampanye hari terakhir Pemilihan Cabup Klaten dan Cagub Jawa Tengah, ( 23/11/2024 ) terselip beberapa kisah pilu yang membuat kita mengernyitkan dahi dan mengelus dada, betapa tidak pihak KPU, Bawaslu, Kapolres, Kapolsek, Kodim maupun DPC, serta jajaran terkait di bawahnya yang merupakan kontestan Pemilu kali ini, sudah banyak mengeluarkan himbauan bagi relawan, simpatisan dan masyarakat pada umumnya terkait proses pelaksanaan Kampanye dan Pemilu tahun ini, tapi masih ada saja beberapa oknum dan simpatisan konyol yang tidak mengindahkan himbauan tersebut.
Mereka nekat melakukan kampanye sendiri baik secara perorangan maupun berkelompok, dengan memanfaatkan eforia pendukung salah satu Paslon, seolah diberikan kesempatan selama satu hari full buat berkegiatan bebas di jalanan, dalam kegiatan hari terakhir kampanye ini, bahkan sempat rame beredar di group persewaan motor Klaten ( 22/11/2024 ) kemarin yang sedianya mau sewa untuk di pakai sarana dalam berkampanye, knalpotnya di ganti dengan knalpot brong, tanpa perlengkapan motor standar dan tak sedikit pula yang melanggar rambu lalu lintas di jalanan, hal ini tentu membuat kita mengelus dada serta mengernyitkan dahi.
Sementara saat melihat langsung pelaksanaan Kampanye Politik di beberapa Daerah Dapil 04 Klaten, dalam Kegiatan Kampanye Pemilihan Paslon Cabup dan Cagub siang tadi, kesemuanya berjalan lancar dan mulus, namun memang di daerah Dapil lain, memang ada kejadian yang sedikit banyak menciderai proses pelaksanaan Kampanye itu sendiri, misal di Daerah Wedi Klaten, yang masuk dalam Dapil 01 Klaten, Aparat Kepolisian Resort Klaten berhasil mengamankan beberapa simpatisan yang menggunakan knalpot brong dalam kegiatan kampanye di perempatan Canan depan Masjid Nurul Jami Canan, arah ke Wedi, kemudian ada juga yang dari Daerah Jalan Raya Solo – Jogya, yang arah mau ke Wedi serta, anak anak dibawah umur bahkan, masih kelas 5 dan 6 SD, yang belum memiliki hak suara, juga ikut terciduk karena menggunakan motor ikut kampanye dan memakai knalpot brong, serta mengenakan pakaian dari salah satu Paslon.
Padahal secara umur dan kelengkapan surat serta motor, mereka belum memenuhi syarat untuk berkendara, ini yang kemudian menjadi pertanyaan besar bagi kita semua bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak dan pergaulannya, kok bisa sampai demikian terjadi.
Pihak DPC sendiri serta beberapa pihak terkait yang merupakan Kontestan dalam Pemilu Daerah, sebenarnya sudah menghimbau persoalan ini, namun tetap saja terjadi peristiwa yang membuat kita jadi tersadar, betapa proses Demokrasi dan pendewasaan dalam proses Kampanye Politik saat ini masih belum tuntas di sosialisasikan ke seluruh relawan, simpatisan dan masyarakat umum, ada yang salah sepertinya dengan role model pendidikan politik di Daerah kita, lantas bagaimana upaya upaya untuk menindak lanjuti dan belajar dari pengalaman serupa agar tidak terulang pada Proses Demokrasi selanjutnya ?… mari sama sama kita berbenah dan memperbaiki keadaan agar sama sama saling mengingatkan dan menjaga kondusifitas pelaksanaan Pemilu Daerah saat ini.
Pengamanan Kampanye yang di lakukan dan di Pimpin langsung oleh Kapolres Klaten AKBP Warsono SH MIK MH ( 23/11/2024 ) siang tadi, berhasil mengamankan beberapa kendaraan dengan knalpot brong, ” ini adalah sebuah langkah tegas guna menciptakan situasi yang kondusif di akhir hari kampanye dan besok memasuki masa tenang, ” jelasnya.
Terpisah Kapolsek Delanggu AKP Jaka Waloya, S.H., ditemui wartawan seusai kegiatan pengamanan kampanye di Lapangan Merdeka Delanggu ( 23/11/2024 ) mengatakan bahwa ” Dia bersyukur tidak terjadi pelanggaran kampanye seperti penggunaan knalpot brong maupun beragam provokasi, yang bisa meresahkan semua pihak, sebelumnya kami sudah menghimbau pada DPC, PAC, berikut seluruh kontestan Pemilu, dan partai Partai Pengusung untuk bisa bekerjasama dan mengkondisikan suasana agar berjalan tertib aman dan lancar, termasuk tanpa penggunaan knalpot brong dalam kampanye, terbukti Wilayah Delanggu tadi aman kondusif hingga berakhirnya kegiatan, ” namun memang persoalan di lapangan kita tidak bisa memantau secara keseluruhan, sebab sudah ada bagian maupun divisi divisi yang bekerja sesuai dengan tupoksinya di daerah masing masing, kalau di Daerah Pemilihan Dapil 04 sendiri memang terbilang aman dan kondusif, namun memang di beberapa Dapil lain, masih ada kejadian yang tidak kita inginkan bersama paparnya.
Baca :
https://metropaginews.com/kampanye-terakhir-pilkada-kabupaten-klaten/
Mengenai persiapan dan kesiapan kami dalam pengamanan jelang hari tenang sampai pukul 00.00 Wib, serta dalam hari tenang itu sendiri, ” yang berlangsung mulai besok ( 24/11/2024 ) kita tetap akan terus melakukan giat patroli berkeliling kampung kampung, serta memberikan himbauan kepada masyarakat agar pelaksanaan Pemilu baik di Daerah maupun di Propinsi secara serentak ini bisa berlangsung aman, damai serta kondusif, agar semua bisa menyalurkan suaranya ke TPS dengan baik tanpa gangguan yang berarti, boleh berbeda pilihan namun tetap bersaudara diantara sesama, ” pungkasnya.
Lebih jauh ketika dikonfirmasi terkait kejadian di luar wilayahnya, Dia mengatakan ” Itu diluar kewenagan kami mas, karena sudah ada Divisi sendiri yang menangani, persoalan persoalan di Daerah tersebut, ” Paparnya, coba langsung konfirmasi ke Polresta Klaten imbuhnya.
” Dia hanya menyayangkan atas kejadian yang mungkin telah membuat gaduh di masyarakat tersebut, dan berharap pihak pihak yang terkait di Daerah bersangkutan, bisa memberikan edukasi dan pengawasan yang lebih mendalam, ” Pungkasnya.
Pak Dimas dari Polresta Klaten saat di konfirmasi terkait kejadian ( 23/11/2024 ) juga membenarkan adanya kejadian siang tadi di Klaten, namun karena kebetulan dia sedang piket jadi tidak ikut turun langsung pada giat pengamanan siang tadi.
Sementara Ipda Yamto dari bagian Sosialisasi Lantas dan Jasa Raharja ( 23/11/2024 ) ketika di konfirmasi wartawan turut membenarkan kejadian tersebut, ” Terkait pihak si anak telah di berikan edukasi pada orang tuanya, kita berikan pengarahan dan penjelasan terkait masalah siang tadi, sengaja tidak diberikan sanksi karena memang masih dibawah umur dan statusnya pelajar, namun memang ada beberapa pelanggar lain yang kita amankan kendaraannya di Polresta, dan kita himbau agar mengganti knalpotnya dengan knalpot standar ” pungkasnya.