BerandaPeristiwaTanah Bergerak Ancam Pemukiman dan Infrastruktur di Desa Mlayang Brebes, Warga Bertahan...

Tanah Bergerak Ancam Pemukiman dan Infrastruktur di Desa Mlayang Brebes, Warga Bertahan dalam Ancaman

BREBES – METROPAGINEWS.COM || Bencana tanah bergerak yang terjadi di Desa Mlayang, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes sejak awal Februari 2025, semakin mengkhawatirkan. Selain menyebabkan kerusakan pada jalan poros penghubung antar desa, fenomena ini juga mengancam keselamatan warga dengan merusak belasan rumah dan infrastruktur penting lainnya.

 

Jalan penghubung antara Desa Mlayang dan Desa Manggis mengalami kerusakan serius. Permukaan jalan terlihat miring dan terancam ambles, terutama saat diguyur hujan deras.

“Tanah bergerak menyebabkan jalan miring dan rawan turun hingga 30 sentimeter saat hujan deras,” ungkap Sekretaris Desa Mlayang, Rukhiyanto, saat ditemui di kantor desa, Selasa (1/7/2025).

 

IMG 20250701 WA0196

 

Pemerintah Desa Mlayang telah melaporkan kondisi ini ke Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (Dinpermaskin), Dinas Pekerjaan Umum (PU), hingga ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Beberapa kali tim teknis melakukan survei lapangan, namun hingga kini belum ada penanganan permanen yang dilakukan.

13 Rumah Miring, Warga Bertahan dengan Risiko

Dampak dari pergerakan tanah juga dirasakan langsung oleh warga. Sebanyak 13 rumah mengalami kemiringan akibat pergeseran tanah. Meski situasi berbahaya, warga tetap bertahan karena keterbatasan pilihan tempat tinggal.

“Warga masih bertahan, namun saat hujan deras mereka memilih mengungsi sementara ke rumah kerabat demi keselamatan,” jelas Rukhiyanto.

 

Jembatan Terancam Rusak, Konektivitas Antar Dusun Terputus

Kondisi lebih mengkhawatirkan terjadi pada jembatan Kali Salam yang menjadi akses penting antar dusun. Struktur bawah jembatan mulai terkikis oleh derasnya aliran air bercampur lumpur saat hujan deras, mengancam fungsi vital jembatan sebagai penghubung aktivitas warga.

Pemerintah Desa Mlayang mendesak adanya percepatan penanganan dari pemerintah daerah maupun provinsi. Akses jalan dan jembatan merupakan infrastruktur vital yang jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan memutus konektivitas dan meningkatkan risiko keselamatan warga.

“Kami berharap ada perhatian serius dan tindakan cepat dari pemerintah. Jangan sampai ada korban jiwa akibat kelambanan merespons kondisi darurat seperti ini,” tegas Rukhiyanto.

 

Pemerintah Desa terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjaga keselamatan warga dan kelangsungan aktivitas sosial ekonomi di wilayah terdampak.

 

Reporter: Mistam

Komentar Klik di Sini