BerandaPemerintahTarif Angkut Jenazah KM Cantika Turun Jadi Rp5 Juta, Hasil Lobi Bupati...

Tarif Angkut Jenazah KM Cantika Turun Jadi Rp5 Juta, Hasil Lobi Bupati Sabu Raijua dan Gubernur NTT

KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Upaya komunikasi dan lobi intensif yang dilakukan Bupati Sabu Raijua, Krisman Riwu Kore, bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena, akhirnya membuahkan hasil positif bagi masyarakat. Tarif jasa angkut jenazah menggunakan Kapal Cantika Express rute Kupang–Sabu dan sebaliknya resmi diturunkan dari Rp10 juta menjadi Rp5 juta.

Penurunan tarif ini disampaikan langsung oleh Bupati Krisman melalui sambungan telepon WhatsApp kepada media ini, pada Selasa malam, 8 April 2025. “Saya tadi bertemu dengan Pak Gubernur untuk diskusi soal pembangunan Sabu Raijua. Salah satu isu penting yang kami bahas adalah tarif angkutan jenazah KM Cantika. Tadi kami langsung berkomunikasi dengan owner Kapal Cantika via telepon, dan beliau setuju untuk menurunkan tarif kembali ke angka semula, yakni Rp5 juta,” ujar Bupati Krisman.

IMG 20250408 WA0047

Sebelumnya, Bupati Krisman sempat melontarkan kritik keras terhadap kebijakan PT Pelayaran Dharma Indah yang menetapkan tarif Rp 10 juta untuk jasa angkut jenazah, yang dinilai sangat memberatkan masyarakat kecil.

Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut kepada keluarga yang berduka, Bupati Krisman juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua tengah menyiapkan program bantuan  duka yang akan dimasukkan dalam anggaran perubahan tahun ini.

“Ke depan kita akan buat program uang bantuan  duka. Bagi warga yang meninggal di Sabu, akan diberikan Rp 2 juta. Sedangkan jika meninggal di luar daerah dan jenazahnya dikirim pulang ke Sabu, maka pemerintah akan bantu Rp 3 juta,” jelasnya.

Bantuan ini, kata Bupati, agar bisa meringankan beban biaya angkut jenazah yang kini ditetapkan kembali pada angka normal, yaitu Rp5 juta. Namun, ia menegaskan bahwa bantuan tersebut hanya berlaku bagi warga yang memiliki KTP Kabupaten Sabu Raijua.

Keputusan menurunkan tarif ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi bisa menghasilkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat, khususnya dalam urusan sosial kemanusiaan.

Bupati Krisman berharap langkah ini menjadi awal dari upaya-upaya lain dalam memperkuat pelayanan publik di wilayahnya. “Kami tidak tinggal diam terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Ini bukan hanya soal angka, tapi soal kemanusiaan dan empati kepada warga kami yang sedang berduka,” pungkasnya.***

Reporter: Alberto L

Komentar Klik di Sini