KLATEN – METROPAGINEWS.COM ||
Kontraversi kandang ayam di kawasan wisata Gerabah Pagerjurang, Melikan, menemui titik terang. Program ketahanan pangan berbasis peternakan ayam petelur segera direalisasikan.Senin (10/11).
Kontraversi pembangunan kandang ayam di kawasan wisata Gerabah Pagerjurang, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten akhirnya menemui titik terang. Rencana program ketahanan pangan berbasis peternakan ayam petelur yang sempat terhambat kini akan segera direalisasikan pada bulan Desember 2025 mendatang.

Sebelumnya, rencana ini sempat menuai penolakan dari sebagian pengelola Desa Wisata (Deswita) yang khawatir keberadaan kandang akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi wisatawan dan warga sekitar. Kekhawatiran ini mendorong serangkaian musyawarah untuk mencari solusi terbaik.
Pada Kamis, 6 November, musyawarah kelima diadakan dengan menghadirkan Dinas Peternakan sebagai narasumber. Hanif Farhani (dr. hewan), Susanto, dan Wadik dari Dinas Peternakan hadir untuk memberikan penyuluhan terkait persyaratan dan kesiapan dalam menjalankan usaha peternakan skala besar.
Desa Melikan berencana membuka peternakan dengan kapasitas 500 ekor ayam dalam kandang berukuran 7 x 12 meter. Menurut Agung, Kepala Dinas Peternakan, jumlah ini masih tergolong skala rumah tangga,bukan industri.
Dalam penyuluhannya, Hanif menjelaskan secara komprehensif mengenai kesiapan kandang, pemilihan jenis ayam, kesehatan hewan, serta solusi untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. Warga tampak antusias mendengarkan pemaparan tersebut.
Musyawarah dihadiri sekitar 20 orang yang terdiri dari warga, ketua RT, dan ketua RW, perwakilan dari Kecamatan , pengelola Deswita,serta jajaran pemerintah Desa.
Warga menyadari bahwa program ini merupakan bagian dari program pemerintah yang harus dijalankan, selain program Koperasi Merah Putih. Pemilihan ayam petelur didasari oleh karakteristik Desa Melikan yang sebagian besar warganya adalah pengrajin gerabah.
Sosialisasi ini menjadi titik terang dalam polemik pro dan kontra, yang pada akhirnya menghasilkan keputusan untuk tetap membangun kandang ayam.
Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) meyakinkan warga bahwa percobaan selama satu tahun akan menjadi pedoman evaluasi.
“Beri kami kesempatan. Jika segala usaha telah dilakukan dan usaha ternak berjalan lancar dengan hasil yang memuaskan, namun tetap merugikan masyarakat terkait kesehatan, kami berjanji untuk mencari alternatif lain atau terpaksa memindahkan lokasi,” ujar perwakilan Pemerintah Desa.
Sukanta, Sekretaris Desa, menjelaskan bahwa lokasi di dekat kawasan wisata dipilih karena tanah kas desa yang strategis, luas, dan dinilai dari tingkat kerawanan.
Setelah beberapa kali musyawarah, program ketahanan pangan dalam bentuk peternakan yang sempat ditentang sebagian warga kini mencapai kesepakatan. Kepala Desa berharap program ini dapat berjalan lancar dengan dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak.
Kepala Desa Melikan menambahkan, “Kami berharap program ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan desa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga Melikan.”pungkasnya.
( Desi )


Komentar Klik di Sini