BANDUNG – metropaginews.com || Untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Sehat membutuhkan kolaborasi dan sinergisitas seluruh elemen. Tak hanya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetapi juga seluruh warga Kota Bandung.
Hal itu dilontarkan Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan pada Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) Kota Bandung, Yaya Sunarya saat sosialisasi penyelenggaraan Kota Sehat bagi tim pembina Kota Sehat Kota Bandung di Hotel Grandia Jalan Cihampelas, Kamis 19 Januari 2023.
Menurut Yaya, untuk menjadi Kota Sehat, Kota Bandung harus memenuhi 9 tatanan yang menjadi kriteria penilaian dalam indikator Kota Sehat.
Sebanyak 9 tatanan yang perlu dilaksanakan, yaitu tatanan permukiman, sarana dan prasarana sehat; tatanan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi sehat; tatanan industri dan perkantoran sehat.
Selain itu adalah tatanan kawasan pariwisata sehat; pertambangan sehat; hutan sehat; kehidupan masyarakat sehat yang mandiri; ketahanan pangan dan gizi; serta tatanan kehidupan sosial yang sehat.
“Untuk melaksanakan 9 tatanan tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan sinergisitas stakeholder terkait. Sangat dibutuhkan peran aktif semua pengurus dan dukungan penuh dari pemerintah daerah agar nantinya kita dapat memenuhi semua persyaratan verifikasi,” kata Yaya mewakili Kepala Bapelitbang Kota Bandung Anton Sunarwibowo.
Sosialisasi ini merupakan persiapan menjelang verifikasi Kota Sehat. Sosialisasi ini diinisiasi Badan Bapelitbang Kota Bandung.
“Sebelum kita melangkah dalam membuat program kerja dan rencana kerja, maka perlu kita sama-sama pahami 9 tatanan yang menjadi indikator penilaian dalam lomba Kabupaten Sehat,” jelas Yaya.
Sementara itu, Narasumber Sosialisasi, Dewi Marliana menjelaskan, penghargaan Swastisaba dalam Kabupaten/Kota Sehat merupakan salah satu bukti pengakuan dari pemerintah pusat terhadap komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan suatu kondisi wilayah.
“Masyarkat bisa hidup bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni sebagai tempat bekerja bagi warganya. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan ekonomi. Ujungnya, mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat,” Katanya.
Dewi mengapresiasi komitmen Pemkot Bandung menerapkan penyelenggaraan Kota Sehat.
“Saya kira kota Bandung sudah berkomitmen baik menerapkan penyelenggaraan kota Sehat. Terbukti dengan Swasti Saba yang diraih,” jelasnya.
Perlu diketahui, tahun 2016, Kota Bandung meraih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda yang diterima langsung oleh Sekda Kota Bandung, Yossi irianto.
Pada tahun 2017, Kota Bandung kembali penghargaan Swasti Saba Wistara yang diterima langsung oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Selama ini, Kota Bandung telah menggulirkan sejumlah program di bidang kesehatan. Di antaranya, Layad Rawat, Omaba (Ojek Makanan Balita), Motor Ambulans dan Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) dan juga terbentuknya Forum Rembug Peduli Bandung Sehat (FRPBS). (tedy)